Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi

cxxxii a. Karena a F = 42,7519 204 ; 1 ; 05 , F = 3,84, berarti H 0A ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari perbedaan model pembelajaran. b. Karena b F = 95,9716 204 ; 2 ; 05 , F = 3,00, berarti H 0B ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari perbedaan motivasi berprestasi. c. Karena ab F = 1,5448 204 ; 2 ; 05 , F = 3,00, berarti H 0AB diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar matematika.

E. Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi

Uji lanjut pasca analisis variansi komparasi ganda bertujuan untuk melakukan pelacakan terhadap perbedaan rataan dari setiap kolom. Berdasarkan hasil uji hipotesis, dilakukan komparasi ganda antar kolom. Hasil perhitungan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 30. Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Komparasi Ganda Komparasi Statistik Uji F kritik p Keputusan Uji µ 1 vs µ 2 52,0017 6,00 0,05 H ditolak µ 1 vs µ 3 194,6955 6,00 0,05 H ditolak µ 2 vs µ 3 58,3849 6,00 0,05 H ditolak 1. Hipotesis Pertama cxxxiii Karena komparasi ganda antar baris tidak dilakukan, penarikan kesimpulan dapat dilakukan melalui pengamatan rata-rata antar baris. Untuk itu, diperlukan adanya tabel yang menyajikan rata-rata marginal data dari setiap sel. Tabel 12. Rata-rata Marginal Data dari Setiap Sel. Motivasi Berprestasi Kelompok Tinggi Sedang Rendah Rata-rata Marginal Eksperimen 80,5714 70,6364 56,1600 70,5000 Kontrol 72,0000 58,5641 49,9459 59,3585 Rata-rata Marginal 76,6514 64,9639 52,4516 Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa H 0A ditolak. Ini berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran kooperatif dengan group investigation dan kelompok siswa yang diberi pembelajaran langsung. Dalam hal ini, karena model pembelajaran yang dibandingkan hanya ada 2 macam, maka tidak perlu diadakan uji komparasi ganda antar baris. Dengan mengamati rataan marginalnya, dimana rataan kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran kooperatif dengan group investigation lebih tinggi daripada rataan kelompok siswa yang diberikan pembelajaran langsung, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif dengan group investigation lebih baik daripada pembelajaran langsung. 2. Hipotesis Kedua Uji hipotesis telah menunjukkan bahwa H 0B ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang tinggi, sedang dan rendah motivasi berprestasinya. Menurut hasil analisis uji komparasi ganda antar kolom diperoleh F .1-.2 = 52,0017 F kritik = 6; F .1-.3 = 194,6955 F kritik = 6 dan F .2-.3 = 58,3849 F kritik = cxxxiv 6. Dengan demikian, keputusan uji yang diperoleh adalah masing-masing H ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan untuk masing-masing kategori motivasi berprestasi. Karena rata-rata prestasi belajar siswa yang tinggi motivasi berprestasinya lebih besar daripada prestasi belajar siswa yang sedang motivasi berprestasinya, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang tinggi motivasi berprestasinya lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi berprestasi sedang. Karena rata-rata prestasi belajar siswa yang sedang motivasi berprestasinya lebih besar daripada prestasi belajar siswa yang rendah motivasi berprestasinya, ini berarti bahwa prestasi belajar matematika siswa yang sedang motivasi berprestasinya lebih baik daripada siswa yang rendah motivasi berprestasinya. 3. Hipotesis Ketiga Hasil uji hipotesis telah menunjukkan bahwa H 0AB diterima. Ini berarti bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini disebabkan karena perbedaan prestasi belajar matematika yang terjadi akibat penerapan pembelajaran kooperatif dengan group investigation dan pembelajaran langsung dijumpai pada setiap kategori motivasi berprestasi. Hal ini jelas bertentangan dengan hipotesis kerja yang telah diajukan. Dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan tidak didukung oleh data penelitian yang ada. Penyebab ditolaknya hipotesis kerja dimungkinkan karena sampel yang digunakan kurang representatif akibat pengambilan sampel yang cxxxv kurang acak dan instrumen yang digunakan untuk mengambil data penelitian kurang valid dan kurang reliabel.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

3 43 165

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

0 10 323

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

2 5 114

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Jigsaw Dan Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar

0 3 17

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Jigsaw Dan Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar

0 2 17

Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together ( NHT) Dan Student Team Achievement Division (STAD) pada Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Berprestasi

0 4 100

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

EKPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA.

0 0 10