31
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN
3.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan pada remaja di SMK Pelita Ciampea Jl. Raya Warung Borong, Ciampea, Bogor. Pemilihan lokasi ini dipilih secara sengaja
purposive, dengan pertimbangan letak geografis yang tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal peneliti, sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh data
dan informasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2011. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para responden. Waktu
penelitian ditetapkan berdasarkan pertimbangan peneliti.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif adalah definisi,
pengukuran data, dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan yang
diberikan oleh peneliti dalam survei. Melalui penelitian survei ini, peneliti mengumpulkan data tertentu dengan memilih sampel dari populasi dengan
menggunakan kuesioner. Data Primer diperoleh melalui kuesioner dan wawancara. Kuesioner akan dibagikan kepada responden penelitian, sedangkan
wawancara dilakukan kepada informan penelitian. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan,dan studi dokumentasi.
32
3.3 Teknik Penentuan Responden dan Informan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi di SMK Pelita Ciampea. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMK Pelita
Ciampea jurusan pemasaran. Sampel yang dipilih berasal dari jurusan pemasaran karena menurut guru bimbingan konseling Bu Vita SMK Pelita Ciampea, siswa-
siswi jurusan pemasaran SMK Pelita Ciampea sering terlibat perkelahian. Jumlah responden yang ditentukan untuk penelitian ini sebanyak 45 responden karena
sudah memenuhi syarat minimal untuk dijadikan penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan incidental sampling dengan mendatangi tempat di mana siswa
SMK tersebut berkumpul. Incidental sampling adalah cara mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data Sugiyono, 2004. Siswa-siswi
ditanya, apakah ia merupakan siswa-siswi SMK Pelita Ciampea dan menyukai film –film kekerasan? Jika iya maka siswa-siswi tersebut dijadikan responden.
Incidental sampling biasanya dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Keuntungan
dari pada teknik ini adalah terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang diteliti Arikunto, 2002.
3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data