k. Keadilan Equity Terhadap semua bawahan pemimpin harus memperlakukan sama, baik, jujur dan
adil.
l. Kestabilan Kerja Penggantian pegawai yang tinggi adalah tidak efisien untuk kelancaran kegiatan,
manajemen harus membuat perencanaan sumber daya manusia yang teratur. Organisasi harus bekerja kearah pencapaian komitmen jangka panjang dari
karyawan dan manajernya. m. Inisiatif
Memberi kesempatan kepada orang lain untuk mengembangkan dan menjalankan rencananya berhubungan dengan pemecahan masalah dalam pekerjaannya dan
membantu mereka merealisasikan kapasitas diri mereka untuk lebih mengembangkan kemampuan.
n. Kesetiaan pada Kelompok Prinsip ini membantu dan membawa pekerja dan manajemen secara bersama sama
dengan kesadaran untuk membangun dan mengembangkan semangat kebersamaan kelompok atau perasaan bersatu antara sesama anggota kelompok. Membangun
semangat tim dan harmoni menjadi aspek esensial karena membangun keselamatan, kebersamaan dan persatuan didalam organisasi.
5. Manajemen Sebagai Seni
Seni adalah pengetahuan cara mengerjakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Seni adalah suatu keterampilan yang dikuasai dengan latihan sesuai
dengan sifat kepribadian orang tersebut, kemampuan kreatif dan keterampilan dalam pelaksanaan kerja. Cara meningkatkan seni manajemen sama dengan cara
meningkatkan seni yang lain, yaitu: melalui pelatihan dan pengalaman, dan akan lebih baik lagi jika memiliki bakat. Seni adalah usaha yang paling kreatif, jika kerjasama
yang terorganisasi secara efisien dan efektif dihargai dan dianggap penting, maka
7
bermanajemen merupakan seni yang paling tinggi dari semua seni. Tujuan organisasi dapat tercapai efektif jika manajernya memiliki keterampilan manajerial
6. Manajemen Sebagai Ilmu
Sesungguhnya manajemen mengandung aspek-aspek tertentu yang mempunyai kekuatan orientasi ilmiah. Ilmu merupakan pengembangan sistematik dan pengujian
teori berdasarkan pengamatan perilaku. Manajemen disebut sebagai ilmu karena manajemen menggunakan metode ilmiah dalam menjelaskan fenomena manajerial.
Legitimasi manajemen sebagai ilmu baru berkembang pada awal abad 20 yang dirintis oleh Fredrick Winslow dan Henry Fayol. Dari sudut padang filsafat ilmu
pengetahuan disebut ilmu apabila memiliki ciri-ciri: ada objek yang dipelajari, memiliki metode untuk mempelajari objek, dan ada kegunaana yang mempelajari
objek. Berdasarkan ciri tersebut maka manajemen dapat dikategorikan sebagai ilmu karena manajemen memiliki objek yang dipelajari yaitu: kegiatan manajerial atau
kerjasama keorganisasian memiliki metode yang digunakan untuk mengamati dan mempelajari objek seperti pendekatan fungsional, pendekatan perilaku, pendekatan
sistem dan pendekatan kontingensi dan memiliki tujuan untuk mewujudkan kerja sama yang efektif.
7. Manajemen Sebagai Profesi
Seni dan profesi ada hubungannya dengan profesi. Beberapa orang yang menguasai seni tertentu cenderung mempunyai profesi tertentu juga. Profesi
didefinisikan sebagai jenis pekerjaan spesialisasi yang dipraktekkan denan penggunaan pengetahuan yang terklasifikasi, memerlukan tolak ukur praktek yang
ditetapkan oleh suatu badan yang diakui. Manajemen adalah suatu profesi, karena manajemen memperlihatkan tiga kualitas esensial dari satu profesi dan hal tersebut
menjadi klaim manajemen untuk status profesional. Kecenderungan dewasa ini menunjukan pertanda bahwa manajemen sedang bergerak ke arah peningkatan
identitas sebagai profesi, meslkipun menurut Megginson, Mosley, pietri belum dapat diklasifikasikan sebagai “the strictest sense of the word”. Perkembangan pendidiksn
formal dengan program gelar dan non gelar serta munculnya lembaga pelatihan manajemen untuk mengembangkan kapabilitas manajerial para manajer dan yang
8
menyebarluaskan dan mengajarkan pengetahuan manajemen dan keterampilan manajerial merupakan tanda profesionalisme manajemen.
8. Peranan Manajerial