60
b. Prosedur Kerja
1. Sumber cahaya dinyalakan sampai diperoleh kilauan penuh pada alat
polarimeter 2.
Tabung kosong ditempatkan di bawah alat pemeriksa, analyzer diputar sampai diperoleh intensitas penerangan yang sama terangnya pada kedua
bidang, tidak tampak ada batas gelap-terang blanko 3.
Tabung polari diisi dengan minyak sampai penuh dan diusahakan jangan sampai ada gelembung udara, minyak harus bebas dari endapan suspensi
maupun air, bila masih mengandung air keringkan dengan Na
2
SO
4
anhidrid dan disaring 4.
Tabung ditempatkan di bawah alat pemeriksa diantara analyzer dan polarizer
5. Analyzer diputar sampai diperoleh lapang pandang yang sama terangnya
dan tidak tampak ada batas gelap-terang 6.
Baca putaran optik dari minyak pada alat polarimeter 7.
Putaran optik = pembacaan contoh – pembacaan blanko
5. Uji Kelarutan dalam Alkohol 80 SNI 06-3735-1995 a.
Alat dan Bahan
Bahan : minyak sereh wangi, alkohol 80 Alat
: pipet, tabung reaksi
b. Prosedur Kerja
1. Satu milliliter minyak dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian
ditambahkan 1 ml alkohol dan dikocok sampai jernih
2. Jika tidak jernih, tambahkan alkohol lagi sampai jernih tiap penambahan
dengan 1 ml alkohol
3.
Perhitungan = ml minyak : ml alkohol 6. Bilangan Asam SNI 06-2385-1995
a. Alat dan Bahan
Bahan : minyak sereh wangi, etanol netral, indikator pp, larutan KOH 0.1N
Alat : Erlenmeyer, buret, timbangan
b. Prosedur Kerja
1. Minyak ditimbang sebanyak 4 + 0.05 gram dalam Erlenmeyer 100 ml
2. Dilarutkan dalam 5 ml etanol netral
3. Ditambahkan sebanyak 5 tetes indikator pp, kemudian dititrasi dengan
larutan baku KOH 0.1 N 4.
Titrasi dihentikan ketika telah terjadi perubahan warna menjadi merah muda.
Perhitungan : Bilangan Asam =
� � � � 56.1 ℎ �
Keterangan : ml KOH
= jumlah larutan KOH yang digunakan untuk titrasi N KOH
= normalitas larutan KOH dalam etanol 56.1
= berat molekul KOH