Koefisien Penyebaran Coefficient of Dispersion = CD dan Kepekaan

rata-rata secara keseluruhan. Adapun tabel koefisien daya penyebaran dan daya kepekaan sektor ekonomi Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 19 berikut: Tabel 19. Koefisien Daya Penyebaran dan Daya Kepekaan Sektor-Sektor Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2003 No. Sektor Koefisien Penyebaran Koefisien Kepekaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Tabaman Peternakan Prtn_lain Listrik Gas Air tmbg Immt Itpj In_kayu In_kimia In_lain Bangunan Dagbesran Hotel Restoran Ak_rel Ak_dal_kt Ak_antar_kt Js_pnjg_ak Komunikasi Keuangan Jasa-Jasa Jasa IPB 0,988 0,978 0,891 0,946 0,820 0,796 0,754 0,791 0,682 0,879 1,859 1,427 1,308 0,695 1,055 0,682 0,993 0,969 0,810 1,135 1,399 1,115 1,028 0,796 0,940 1,146 0,851 0,680 0,782 1,290 0,825 1,395 0,954 0,774 0,931 0,822 1,089 0,945 1,240 1,087 1,085 0,966 1,591 1,128 1,804 0,877 Sumber: Data Hasil Diolah Dari Tabel 19 diatas dapat diketahui bahwa sektor yang mempuyai daya penyebaran tertinggi di Kabupaten Bogor adalah sektor industri lain yaitu sektor 11 sebesar 1,859. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan 1 unit output sektor industri lain akan menyebabkan naiknya output sektor-sektor lain termasuk sektornya sendiri secara keseluruhan sebesar 1,859 unit. Peringkat kedua adalah sektor bangunan sektor 12 dengan daya penyebaran sebesar 1,427. Artinya untuk menaikkan output sektor-sektor lain secara keseluruhan sebesar 1,427, maka sektor bangunan harus dinaikkan outputnya sebesar 1 unit. Sektor terbesar lainnya menurut penyebarannya berturut-turut adalah sektor keuangan sebesar 1,399, sektor dagbesran sebesar 1,308, sektor komunikasi sebesar 1,135, sektor jasa-jasa sebesar 1,115 dan sektor jasa IPB sebesar 1,028 . Berdasarkan nilai-nilai koefisien penyebaran tersebut, sektor-sektor yang mempunyai nilai koefisien penyebaran lebih dari satu menunjukkan tingginya daya penyebaran ke depan sektor tersebut, dengan kata lain mampu menarik pertumbuhan output sektor hulu sebesar nilai-nilai tersebut. Dengan demikian mendorong pertumbuhan hinterland yang menguntungkan spread effect, tercermin dari adanya arus barang dan jasa yang besar. Selanjutnya pada tabel diatas juga ditunjukkan bahwa sektor yang mempunyai derajat kepekaan tertinggi di Kabupaten Bogor adalah sektor jasa-jasa sektor 22 sebesar 1,804 yang berarti bahwa akibat kenaikan satu unit permintaan akhir seluruh sektor menyebabkan output sektor jasa-jasa meningkat sebanyak 1,804 unit. Sektor terbesar kedua adalah sektor komunikasi sektor 20 yaitu sebesar 1,591, artinya jika ingin meningkatkan sektor komunikasi sebesar 1,591 unit, maka harus dinaikkan permintaan akhir seluruh sektor sebesar satu unit. Atau dengan kata lain sektor yang mempunyai tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap sektor-sektor lainnya di Kabupaten Bogor dimiliki oleh sektor jasa-jasa dan komunikasi. Berdasarkan nilai-nilai derajat kepekaan tersebut, sektor-sektor yang mempunyai nilai derajat kepekaan lebih dari satu mengindikasikan bahwa sektor tersebut mempunyai ketergantungan kepekaan yang tinggi terhadap sektor lain. ke depan sektor tersebut, dengan kata lain mampu mendorong perkembangan output sektor hilir sebesar nilai-nilai tersebut. Sektor jasa IPB mempunyai daya penyebaran 1,028 artinya bahwa untuk menaikkan output sektor-sektor lain secara keseluruhan sebesar 1,028, maka sektor jasa IPB harus dinaikkan outputnya sebesar satu unit. Derajat kepekaan sektor jasa IPB adalah sebesar 0,877 ini berarti bahwa akibat kenaikan satu unit permintaan akhir seluruh sektor menyebabkan output sektor jasa IPB meningkat sebanyak 0,877 unit.

4.5.4 Pengganda Output dan Pengganda Pendapatan

Analisis pengganda multiplier analysis adalah bertujuan untuk melihat berbagai pengaruh dari adanya perubahan terhadap permintaan akhir final demand terhadap peningkatan sektor itu sendiri, sebagai akibat adanya transferawal, dampak industri serta dampak karena adanya konsumsi. Analisis pengganda multiplier analysis merupakan dampak dari stimulus ekonomi terhadap berbagai perubahan kegiatan ekonomi yang terjadi. Analisis ini secara spesifik bertujuan untuk melihat dampak perubahan peningkatanpenurunan permintaan akhir suatu sektor ekonomi terhadap sektor lain pada tiap satu satuan perubahan jenis pengganda. Stimulus ekonomi yang dimaksud disini adalah berupa pendapatan maupun output. Adapun dampak peningkatan sektor jasa IPB terhadap output akhir di Kabupaten Bogor sebagaimana terlihat pada Tabel 20 berikut ini: Tabel 20. Dampak Peningkatan Sektor Jasa IPB terhadap Output Akhir di Kabupaten Bogor. Sektor Dampak Pengganda Output Peningkatan Sektor Jasa IPB 10 Tabaman 156,68 Peternakan 303,66 Prtn_lain 140,34 Listrik 469,24 Gas 169,53 Airtmbg 231,44 Immt 22,90 Itpj 21,72 In_kayu 2,02 In_kimia 282,12 In_lain 5.689,39 Bangunan 1.398,23 Dagbesran 1.291,17 Hotel 18,64 Restoran 555,39 Ak_rel 4,77 Ak_dlm_kt 272,66 Ak_antr_kt 427,11 Js_pnjg_ak 71,96 Komunikasi 316,37 Keuangan 3.122,79 Jasa-Jasa 131,92 Jasa IPB 24.803,68 Total 39.903,73 Sumber: Data Hasil Diolah Pengganda output bertujuan untuk mengetahui pengaruh kenaikan permintaan akhir suatu sektor didalam perekonomian suatu wilayah terhadap output sektor yang lain baik langsung maupun tidak langsung. Tabel 20 menunjukkan bahwa dengan peningkatan sektor jasa IPB 10 atau sebesar Rp. 24.355,41 memberikan multiplier effect total pengganda ouput semua sektor sebesar total Rp. 39.903,73. Angka ini mengandung arti bahwa peningkatan permintaan akhir sektor jasa IPB satu satuan, akan meningkatkan output pada semua sektor sebesar 39.903,73 satuan. Hal ini berarti bahwa pengaruh kenaikan permintaan akhir sektor jasa IPB terhadap perubahan output sektor lain secara langsung dan tidak langsung sangat berpengaruh. Lima sektor yang mempunyai multiplier effect koefisien pengganda output terbesar masing-masing adalah: 1 Jasa IPB sebesar 24.803,68, 2 industri lain sebesar 5.689,39, 3 keuangan sebesar 3.122,79, 4 bangunan sebesar 1.398,23, 5 dagbesran sebesar 1.291,17. Pengganda pendapatan adalah besarnya peningkatan pendapatan pada suatu sektor akibat dari meningkatnya permintaan akhir output sektor tersebut sebesar satu unit Rp. Apabila permintaan akhir terhadap output sektor tertentu meningkat sebesar satu satuan, maka pendapatan masyarakat yang bekerja pada sektor tersebut akan meningkat sebesar nilai pengganda pendapatan sektor yang bersangkutan. Pengganda pendapatan adalah dampak yang ditimbulkan oleh adanya perubahan dalam permintaan akhir pada sektor tertentu terhadap pendapatan sektor tersebut. Pengganda pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan masyarakat dari setiap sektor kegiatan yang membangun struktur perekonomian dalam wilayah Kabupaten Bogor selama tahun 2003 sebagaimana diperlihatkan oleh Tabel 21 berikut ini: