Struktur I-O Analisis Input-Output
Tabel 16. Komponen Penyusun Tabel Input-Output Kabupaten Bogor Tahun 2003
No. Komponen
Jumlah juta Rp. Distribusi
1. Sisi Permintaan Output
a. Permintaan Antara 6.000.690,55
24,25 b. Permintaan Akhir
18.747.506,70 75,75
c. Total Permintaan 24.748.197,25
100,00 2.
Sisi Penawaran Input a. Input Antara
6.000.690,55 24,25
b. Impor 3.962.973,51
16,01 c. Jumlah Nilai Tambah Bruto
14.784.533,19 59,74
d. Jumlah Input 24.748.197,25
100,00 Sumber: Data Hasil Analisa
Dari Tabel 16 dijelaskan bahwa total nilai output ekonomi wilayah di Kabupaten Bogor adalah sebesar Rp.24,75 trilyun yang terdiri dari permintaan
antara sebesar Rp.6 trilyun 24,25 dan permintaan akhir sebesar Rp.18,75 trilyun 75,75 yang meliputi konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah,
pembentukan modal tetap, perubahan stok dan eksport. Besarnya nilai permintaan akhir menggambarkan tingginya permintaan demand side. Konsumsi rumah
tangga, konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap serta perubahan stok menggambarkan kegiatan transaksi intra regional domestik sedangkan nilai
eksport menggambarkan kegiatan transaksi inter regional. Makin tinggi tingkat permintaan maka makin besar pula nilai transaksi
barangjasa. Hal ini mendorong peningkatan nilai output total suatu sektor, namun nilai permintaan akhir belum menggambarkan sepenuhnya nilai permintaan total
suatu sektor serta dampak totalnya terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah. Permintaan akhir yang terlalu tertinggi mengakibatkan permintaan antara yang
rendah. Permintaan antara di Kabupaten Bogor hanya sebesar Rp.6 trilyun 24,25 . Artinya dari total output wilayah yang dihasilkan hanya 24,25 yang
dikembalikan dalam kegiatan produksi domestik. Di sisi input, komponennya terdiri dari input antara 24,25 , import
16,01 dan yang memberikan kontribusi paling besar adalah input primer atau nilai tambah bruto yakni sebesar Rp.14,78 trilyun 59,74 .
Komponen nilai tambah bruto sendiri terdiri dari upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan dan pajak tak langsung. Besarnya nilai masing-masing
komponen terhadap nilai tambah bruto dapat dilihat pada Tabel 17 berikut ini. Tabel 17. Komponen Nilai Tambah Bruto Sektor Ekonomi di Kabupaten Bogor
Tahun 2003 No.
Komponen Jumlah juta Rp
Distribusi 1.
Upah dan Gaji 4.632.438,80
31,33 2.
Surplus Usaha 8.214.312,74
55,56 3.
Penyusutan 1.291.453,15
8,73 4.
Pajak Tak Langsung Netto 646.328,50
4,38 Jumlah
14.784.533,19 100,00
Sumber: Data Hasil Analisa Beberapan komponen nilai tambah bruto memiliki nilai dan besaran
kontribusi yang bervariasi. Nilai tambah yang besar adalah komponen surplus usaha yang diterima oleh pengusaha yakni dengan total sebesar Rp.8,21 trilyun
atau 55,56 dari total nilai tambah bruto. Selanjutnya komponen upah dan gaji yang diterima pekerja dengan total nilai Rp.4,63 trilyun diterima oleh pekerja. dan
komponen yang paling kecil nilainya adalah netto pajak tak langsung yang diterima pemerintah yakni sebesar Rp.646.32 milyar. Nilai ini menunjukkan
bahwa kemampuan pemerintah untuk meningkatkan penerimaannya masih relatif rendah yakni 4,38 .