Jenis Gejala dan Persentase Kejadian Penyakit Kerapatan Trikoma, Sel Palisade, dan Ketebalan Daun Akumulasi Asam Salisilat

45 Prosedur dan cara pengamatan sifat struktural, biokimia, faktor produksi, dan deteksi PYLCV pada masing-masing peubah disampaikan berikut ini.

a. Jenis Gejala dan Persentase Kejadian Penyakit

Pengamatan jenis gejala dilakukan pada saat panen pertama, dimana pada fase tersebut umumnya tanaman telah memiliki tingkat kestabilan perkembangan gejala lanjut. Pengamatan masa inkubasi dilakukan sejak tanaman diinokulasi Begomovirus hingga 75 hari setelah inokulasi.

b. Kerapatan Trikoma, Sel Palisade, dan Ketebalan Daun

Pengambilan sampel untuk pengukuran kerapatan trikoma, sel palisade, dan ketebalan daun dilakukan saat inokulasi 15 hss, yaitu fase kotiledon daun ke-0 sampai daun ke-8 dalam keadaan segar pada daun yang tidak diinokulasi Begomovirus. Daun 0 merupakan fase kotiledon, daun ke-1 hingga ke-3 adalah fase vegetatif awal, daun ke-4 hingga ke-5 adalah fase vegetatif akhir, daun ke-6 hingga ke-8 adalah fase generatif. Sampel daun cabai dibagian tengah dipotong-potong berukuran sekitar 2 x 0.5 cm 2 . Kemudian sampel diletakkan dalam posisi tegak pada tempat yang telah disediakan dan ditambahkan setetes air terus-menerus hingga seluruh sampel tertutup oleh air. Silet tajam sekali pakai dipegang dari samping. Setelah itu, sampel siap diiris dengan ketebalan ±10 µm, bila hasil irisan terlalu tebal atau tipis, diulangi hingga sesuai yang dikehendaki. Hasil potongan dimasukkan dalam cawan petri dengan menggunakan kuas gambar, bila hasil potongan melekat di pisau dapat ditetesi dengan aquades, posisi pisau berada di depan bahan yang akan dipotong. Kemudian, potongan tersebut diletakkan di bawah mikroskop dan diamati dengan perbesaran 10x. Kerapatan trikoma dihitung di bawah mikroskop optik menggunakan bantuan hand counter. Ketebalan dinding sel palisade dan ketebalan daun difoto menggunakan kamera digital Olympus 10 megapixel dan dihitung menggunakan bantuan mikrometer. 46

c. Akumulasi Asam Salisilat

Analisis kuantitatif dilakukan oleh Balai Penelitian Pasca Panen Departemen Pertanian menggunakan metode High Pressure Liquid Cromatografy HPLC Blair et al. 1978. Uji pendahuluan dilakukan pada saat 48 jam setelah inokulasi jsi, 72 jsi, 96 jsi, dan 120 jsi. Analisis akumulasi asam salisilat dilakukan terhadap kotiledon hingga daun termuda pucuk pada waktu 120 jsi. Sampel yang digunakan 0.2 gsampel dalam keadaan segar.

d. Aktivitas Enzim Peroksidase