Aktivitas Enzim Peroksidase Karakterisasi beberapa genotipe cabai (Capsicum spp) dan mekanisme ketahanannya terhadap begomovirus penyebab penyakit daun keriting kuning

46

c. Akumulasi Asam Salisilat

Analisis kuantitatif dilakukan oleh Balai Penelitian Pasca Panen Departemen Pertanian menggunakan metode High Pressure Liquid Cromatografy HPLC Blair et al. 1978. Uji pendahuluan dilakukan pada saat 48 jam setelah inokulasi jsi, 72 jsi, 96 jsi, dan 120 jsi. Analisis akumulasi asam salisilat dilakukan terhadap kotiledon hingga daun termuda pucuk pada waktu 120 jsi. Sampel yang digunakan 0.2 gsampel dalam keadaan segar.

d. Aktivitas Enzim Peroksidase

Analisis dilakukan oleh Laboratorium Bioproses dan Rekayasa PAU IPB dengan metode yang dikembangkan Zen et al. 2002. Analisis dilakukan terhadap kotiledon hingga daun termuda pucuk pada waktu 120 jsi. Sampel yang digunakan 0.5 gsampel dalam keadaan segar. Penentuan aktivitas enzim peroksidase dilakukan berdasarkan absorbansi dari larutan yang diperiksa. Sepuluh gram daun cabai digerus dalam mortar dalam 100ml aquades pada suhu 4 ˚C sampai homogen, kemudian disaring dengan kertas saring. Selanjutnya, filtrat disentrifugasi pada suhu 4 ˚C selama 15 menit pada 4500 putaran per menit. Supernatan yang diperoleh digunakan sebagai ekstrak enzim. Ekstrak enzim disimpan dalam lemari es sebelum ditentukan aktivitasnya. Pyrogallol sebagai donor dibuat dengan mencampur 10 ml larutan pyrogallol 0.5 M dengan 12.5 ml bufer fosfat pH 7.0, selanjutnya campuran tersebut diencerkan dengan aquades sampai volume 100 ml. Hidrogen peroksidase dibuat dengan mencampur 2.0 ml H 2 O 2 0.01 N dengan 10.0 ml bufer fosfat 0.05 M Ph 7.0. Dengan penambahan hidrogen peroksida, pyrogallol akan teroksodasi oleh enzim peroksidase dan menghasilkan purpurogallin yang berwarna merah jingga. Aktivitas enzim peroksidase ditentukan dengan menggunakan dua tabung. Tabung pertama sebagai blanko berisi campuran yang terdiri dari 5.0 ml ekstrak enzim dan 5 ml larutan pylogallol. Campuran ini diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 420 ml. tabung kedua berisi campuran yang terdiri dari 50 ml ekstrak enzim, 5 ml larutan pirogalol dan 5.0 ml H 2 O 2 dengan konsentrasi 1, diukur absorbansinya dengan spektrofotometer 47 pada panjang gelombang 420 m dan diamati perubahan nilai absorbansinya sampai angka konstan. Waktu yang diperlukan untuk mencapai absorbansi yang konstan dicatat. Perubahan nilai absorbansi menunjukkan adanya reaksi pembentukan senyawa purpurogallin dari oksidasi pyrogallol oleh peroksidase dan H 2 O 2 . Penentuan aktivitas enzim peroksidase dilakukan berdasarkan absorbansi dari larutan yang diperiksa sengan rumus sebagai berikut: V= At x c, dimana V adalah aktivitas enzim dinyatakan sebagai unit aktivitas enzimgram sampel daun, A adalah selisih absorbansi sesudah dan sebelum penambahan hidrogen peroksida, t adalah waktu yang diperlukan untuk perubahan absorbansi, dan c adalah konsentrasi enzim dalam gram berat bahan.

e. Pengamatan Komponen Produksi