38
2. Kredit a. Definisi dan Unsur-unsur kredit
a.1. Definisi. Kebijakan perkreditan dan perbankan merupakan kebijakan
moneter merupakan suatu sarana atau alat untuk menunjang program ekonomi dan pembangunan. Trilogi pembangunan
adalah menaikkan produksi dan atau pendapatan stabilitas harga dan pemerataan pendapatan. Untuk mencapai tujuan ini, peranan
kredit sangat diperlukan. Rayment P. Kent dalam buku karangannya Money Banking
mengatakan bahwa kredit adalah “hak untuk menerima pembayaran pada waktu diminta, atau waktu yang akan datang,
karena penyerahan barang-barang sekarang” Rayment, 1967: 100.
Menurut Undang-undang No. 14 tahun 1967 tentang pokok-pokok perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah
“penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meinjam antara bank
dengan pihak lain dalam hal ini pihak peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga”.
a.2. Unsur-unsur Kredit Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit yang
dalam hal ini lembaga perbankan didasarkan atas kepercayaan, sehingga pemberian kredit merupakan pemberian kepercayaan.
Dengan demikian unsur-unsur yang terdapat dalam kredit adalah Suyatno, et al., 1995 : 14 :
39 1 Kepercayaan dari pemberi kredit.
2 Waktu, masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi.
3 Degree of risk, yaitu tingkat resiko yang akan datang dihadapi.
4 Obyek kredit. a.3. Tujuan Kredit
Keuntungan atau profitability merupakan tujuan dari pemberian kredit yang tercermin dalam bentuk bunga yang
diterima. Dan karena pancasila sebagai dasar dan falsafah negara kita, maka tujuan kredit tidak hanya mencari keuntungan akan
tetapi juga mencapai masyarakat adil makmur berdasarkan pancasila. Dengan demikian, tujuan kredit yang diberikan oleh
oleh suatu bank akan mengembangkan tugas sebagai agent of development adalah untuk :
1 turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan.
2 meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin.
3 memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperoleh usahanya.
Berdasarkan kebijakan
di bidang
ekonomi dan
pembangunan serta penentuan yang berlaku di negara itu, maka
40 secara umum dapat dikemukakan bahwa kebijakan kredit
perbankan adalah sebagai berikut: 1 pemberian kredit harus sesuai dan seirama dengan kebijakan
moneter dan ekonomi 2 pemberian kredit harus selektif dan diarahkan kepada sektor-
sektor yang diprioritaskan 3 serap kredit harus diikut dengan suatu perjanjian kredit.
4 overdraft penarikan uang dari bank melebihi saldo giro 5 pemberian kredit untuk pembayaran kembali kepada
pemerintah dilarang 6 kredit tanpa jaminan dilarang.
a.4. Fungsi kredit Dalam kehidupan perekonomian yang modern, banki
memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, organisasi-organisasi
bank selalu
diikutsertakan dalam
menentukan kebijakan di bidang moneter, pengawasan devisa, pencatatan efek-efek dan lain-lain. Hal ini antara lain disebabkan
usaha pokok bank adalah memberikan kredit dan kredit yang diberikan oleh bank mempunyai pengaruh yang sangat luas dalam
segala bidang kehidupan, khususnya di bidang ekonomi. Fungsi kredit perbankan dalam perekonomian antara lain
sebagai berikut :
41 1. meningkatkan daya guna uang
- para pemilik uangmodal secara langsung meminjamkan
uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan untuk meningkatkan
produksi atau
untuk meningkatkan
usahanya. -
para pemilik uangmodal dapat menyimpan uangnya pada lembaga-lembaga keuangan. Uang tersebut diberikan
sebagai pinjaman kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan usahanya.
2. Meningkatkan pendanaan dan lalu lintas uang Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro
dapat menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro, bilyet, dan wesel sehingga apabila pembayaran-pembayaran
dilakukan dengan cek, giro, bilyet dan wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. Di samping itu, kredit
perbankan yang ditarik secara lurus dapat meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga lalu lintas uang akan
berkembang pula. 3. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang
Dengan memperoleh kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga
menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi
meningkat. Di
samping itu
kredit dapat
meningkatkan peredaran barang.
42 4. Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi
Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan diarahkan pada usaha-usaha antara lain : pengendalian,
inflasi, peningkatan ekspor dan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.
5. Meningkatkan kegairahan berusaha Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat
mengatasi kekurangmampuan para pengusaha di bidang permodalan tersebut, sehingga para pengusaha akan dapat
meningkatkan usahanya. 6. Meningkatkan pemerataan pendapatan
Dengan memperoleh kredit, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru.
Peningkatan usaha dan pendirian proyek baru akan membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek-
proyek tersebut, sehingga mereka akan memperoleh pendapatan. Dengan tertampungnya tenaga-tenaga kerja
tersebut, maka pemerataan pendapatan akan meningkat pula. 7. Meningkatkan hubungan internasional
Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha dapat memberikan bantuan dalam bentuk
kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Begitu juga negara-
negara yang telah maju yang mempunyai cadangan devisa
43 dan tabungan yang tinggi dapat memberikan bantuan-bantuan
dalam bentuk kredit kepada negara-negara yang sedang berkembang untuk membangun. Hal ini akan mempererat
hubungan ekonomi antarnegara yang bersangkutan maupun dapat meningkatkan hubungan internasional.
b. Jenis-jenis kredit