Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

16 dan sektor dunia usaha; 2 struktur keuangan perbankan yang sehat dan regulasi perbankan yang sehat dan regulasi perbankan yang kondusif bagi perbankan dalam menyalurkan kredit; 3 struktur keuangan dunia usaha yang sehat sehingga meningkatkan kualitas debitur ; 4 infrastruktur dan iklim investasi yang mendukung bagi sektor riil Abdullah, 2003. Dengan latar belakang diatas, penulis ingin mengtahui kinerja perbankan nasional dalam fungsinya sebagai lembaga intermediasi pada periode Januari 1999 sampai dengan Desenber 2003 yang mewakili kondisi pasca krisis yang dipengaruhi oleh kondisi moneter dan perbankan. Fungsi intermediasi perbankan nasional diwakili dengan jumlah kredit yang disalurkan. Sedangkan indikator moneter dan perbankan yang mempengaruhi bagi berjalannya fungsi intermediasi perbankan meliputi suku bunga SBI, kurs, pertumbuhan ekonomi dan kredit macet. Oleh karena itu penulis mengambil judul : “ Analisis Fungsi Intermediasi Perbankan Pasca Krisis Studi Kasus Pada Bank Umum

B. Pembatasan Masalah

Dalam analisis ini, hanya digunakan beberapa variabel yang mewakili indikator moneter dan perbankan yang mencerminkan kebijakan perbankan dalam fungsi inetermediasinya, yamg meliputi: jumlah kredit sebagai variabel dependen dan suku bunga SBI, kurs, pertumbuhan kredit, kredit macet sebagai variabel independen. Dipilih Variabel SBI, karena SBI merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter yang dapat memepengaruhi kebijakan perbankan 17 dalam menyalurkan kredit. Sedangkan kurs merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang dapat memepengaruhi kebijakan Bank Indonesia yang akan ditransmisikan terhadap kebijakan perbankan. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator fiskal yang akan memepengaruhi jumlah kredit dari sisi permintaan. Adapun kredit macet merupakan salah satu ndikator perbankan yang akan memepengaruhi jumlah kredit dari sisi penawaran. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai laporan Bank Indonesia dalam periode pasca krisis, yaitu Januari 1999 sampai dengan Desember 2003. Dalam hal ini dipilih periode tersebut, karena setelah krisis yang terjadi pada tahun 1997, berdampak pada perubahan kondisi keuangan perbankan dengan terjadinya rush. Selain itu, perekonomian masih berjalan lambat. Dengan demikian, penulis ingin mengetahui kinerja perbankan dalam fungsinya sebagai lembaga intermediasi dengan berbagai indikator moneter dan perbankan pada masa pasca krisis.

C. Perumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang tersebut terlihat bahwa fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi sangat penting bagi pertumbuhan sektor riil. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, kebijakan perbankan dipengaruhi oleh beberapa indikator moneter dan perbankan yang diwakili oleh tingkat suku bunga SBI, kurs, pertumbuhan ekonomi, kredit macet. Dengan demikian permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah : 18 1. Bagaimana dan seberapa besar suku bunga SBI berpengaruh terhadap jumlah kredit? 2. Bagaimana dan seberapa besar kurs berpengaruh terhadap jumlah kredit? 3. Bagaimana dan seberapa besar pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap jumlah kredit? 4. Bagaimana dan seberapa besar kredit macet berpengaruh terhadap jumlah kredit? 5. Bagaimana kausalitas antara jumlah kredit dan pertumbuhan ekonomi?

D. Tujuan Penelitian