Latar Belakang Kapasitas Perancangan

Bab I Pendahuluan

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada suatu negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, sektor pembangunan di bidang industri merupakan suatu hal yang penting. Hal ini terbukti secara nyata dengan tumbuhnya berbagai macam industri, baik industri yang secara nyata menghasilkan produk untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk luar negeri ekspor. Tumbuhnya suatu industri sudah tentu sangat membantu pemerintah, khususnya dalam hal ketenagakerjaan karena secara otomatis akan menurunkan tingginya angka pengangguran sehingga akan meningkatkan tingkat kesejahteraan hidup penduduk di sekitar wilayah industri pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. 2-Etil Heksanol atau 2-Etil Heksil Alkohol atau Oktil Alkohol dengan rumus kimia CH 3 CH 2 3 CHC 2 H 5 CH 2 OH merupakan senyawa organik golongan alkohol. Pada suhu kamar berupa suatu cairan tak berwarna, miscible dengan semua senyawa organik, dan sedikit larut di dalam air. Senyawa ini tingkat toksisitasnya rendah, tapi mudah terbakar. 2-Etil Heksanol sudah diproduksi sejak pertengahan tahun 1930 dan lebih dari 2 juta ton diproduksi di seluruh dunia per tahunnya. Sebanyak kurang lebih 40 dari produksi total dihasilkan melalui proses Oxo dengan bahan baku propilen. Bab I Pendahuluan Kegunaan 2-Etil Heksanol antara lain sebagai bahan baku dalam pembuatan Dioctyl Phtalate DOP yang berguna untuk pembuatan plasticizer ester untuk PVC, sebagai bahan baku Dioctyl Adipate, 2-Etil Heksil Phosphat sebagai aditif untuk minyak pelumas, dan lain-lain. 2-Etil Heksanol juga digunakan sebagai pelarut dan extracting agent.

1.2. Kapasitas Perancangan

Dalam penentuan kapasitas perancangan pabrik diperlukan beberapa pertimbangan yaitu kebutuhan produk, ketersediaan bahan baku, dan kapasitas rancangan minimum. Pada pra-rancangan pabrik 2-Etil Heksanol dari propilen dan gas sintesa dengan proses Ruhrchemie ini direncanakan kapasitas perancangan 100.000 tontahun, dengan pertimbangan sebagai berikut : 1.2.1. Kebutuhan 2-Etil Heksanol Dari berbagai sumber data yang ada, ditemukan bahwa kebutuhan 2–Etil Heksanol di Indonesia cukup banyak dan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Kebutuhan 2-Etil Heksanol ini dihitung dari data produksi 2-Etil Heksanol di Indonesia, dengan memperhitungkan data ekspor dan impor 2-Etil Heksanol yang didapat dari Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia BPS. Tabel 1.1 menyajikan data kebutuhan 2-Etil Heksanol di Indonesia. Bab I Pendahuluan Tabel 1.1 Data Kebutuhan 2-Etil Heksanol di Indonesia Tahun Ton tahun 1996 34.755 1997 34.812 1998 38.106 1999 58.013 2000 59.689 www.indonesia-chemical-directory.com Dari data tersebut di atas, apabila ditampilkan dalam grafik akan menjadi grafik sebagai berikut : Grafik Kebutuhan 2-Etil Heksanol di Indonesia y = 7306,9x - 1E+07 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 Tahun K e b u tu h a n 2- E til H eksan o l, t o n t a h u n Gambar 1.1 Grafik Kebutuhan 2-Etil Heksanol di Indonesia Dari persamaan y = 7.306,9x –1E+07 besarnya kebutuhan 2-Etil Heksanol di Indonesia untuk tahun 2012 adalah sebesar 147.370,6 ton. Jika kebutuhan tersebut dikurangi dengan kapasitas pabrik 2-Etil Heksanol yang sudah eksis yaitu PT. Trans Pacific Petrochemical Bab I Pendahuluan Indotama sebesar 100.000 tontahun, maka kebutuhan yang belum terpenuhi adalah sebesar 47.670,6 ton sehingga prarancangan pabrik berkapasitas 100.000 tontahun mampu mencukupi kebutuhan tersebut, sedangkan sisanya untuk ekspor. 1.2.2. Kapasitas Minimum Pabrik 2-Etil Heksanol Kapasitas rancangan minimum pabrik 2-Etil Heksanol dapat diketahui dari data kapasitas pabrik 2-Etil Heksanol yang telah berdiri di dunia pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Data Kapasitas Pabrik 2-Etil Heksanol di Dunia ProsesPerusahaan Kapasitas tontahun BASF 512.000 Ruhrchemie Rhone-Poulene 321.000 Mitsubishi 191.000 Chemische Werke Huls 183.000 Union Carbide 129.000 Shell Chemicals 82.000 Kuhlman SA 80.000 Kyowa Yuka Corp. 70.000 Texas Eastman 50.000 Beroxo AB 35.000 Chisso Corp 33.000 Exxon 15.000 Mc Ketta, 1976 Bab I Pendahuluan Dari data di atas, dapat dilihat bahwa kapasitas pabrik minimum yang masih layak didirikan adalah sebesar 15.000 tontahun sehingga kapasitas prarancangan pabrik yang dipilih yaitu sebesar 100.000 tontahun layak didirikan.

1.3. Pemilihan Lokasi Pabrik

Dokumen yang terkait

Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan 2-Etil Heksanol dari Propilen dan Gas Sintesa dengan Proses Rhurchemie AG dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

18 101 321

PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DENGAN PROSES MONSANTO KAPASITAS 100.000 TON PER TAHUN Laporan Tugas Prarancangan Pabrik Prarancangan Pabrik Asam Asetatdengan Proses Monsanto Kapasitas 100.000 Ton Per Tahun.

1 7 15

PRARANCANGAN PABRIK CUMEN DARI PROPILEN DAN BENZENADENGAN PROSES Q-MAX Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q-Max Kapasitas 100.000 Ton/Tahun.

2 9 16

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIKCUMEN DARI PROPILEN DAN BENZENA DENGAN Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q-Max Kapasitas 100.000 Ton/Tahun.

1 3 13

PENDAHULUAN Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q-Max Kapasitas 100.000 Ton/Tahun.

1 5 12

NASKAH PUBLIKASI Prarancangan Pabrik Dioktil Ftalat dari Ftalik Anhidrat dan 2-Etil Heksanol dengan kapasitas 30.000 Ton/Tahun.

1 4 14

PENDAHULUAN Prarancangan Pabrik Dioktil Ftalat dari Ftalik Anhidrat dan 2-Etil Heksanol dengan kapasitas 30.000 Ton/Tahun.

0 4 10

NASKAH PUBLIKASI Prarancangan Pabrik Dioktil Ftalat Dari Ftalik Anhidrat dan 2-Etil Heksanol Dengan Kapasitas 40.000 Ton/Tahun.

0 2 17

BAB I Prarancangan Pabrik Dioktil Ftalat Dari Ftalik Anhidrat dan 2-Etil Heksanol Dengan Kapasitas 40.000 Ton/Tahun.

3 12 9

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas 15.000 ton/tahun.

1 3 8