Manajemen Perusahaan MANAJEMEN PERUSAHAAN

Bab V Manajemen Perusahaan 150 ∗ Kemampuan pasar lebih kecil dari kemampuan pabrik. 5.8.2 Pengendalian Produksi Setelah perencanaan produksi disusun dan proses produksi dijalankan, perlu adanya pengawasan dan pengendalian produksi agar proses berjalan baik. Kegiatan proses produksi diharapkan menghasilkan produk dengan mutu sesuai dengan standard dan jumlah produk sesuai dengan rencana dalam jangka waktu sesuai jadwal. a. Pengendalian Kualitas Penyimpangan kualitas terjadi karena mutu bahan baku tidak baik, kerusakan alat, dan penyimpangan operasi. Hal - hal tersebut dapat diketahui dari monitor atau hasil analisis laboratorium. b. Pengendalian Kuantitas Penyimpangan kuantitas terjadi karena kesalahan operator, kerusakan mesin, keterlambatan bahan baku serta perbaikan alat yang terlalu lama. Penyimpangan perlu diketahui penyebabnya, baru dilakukan evaluasi. Kemudian dari evaluasi tersebut diambil tindakan seperlunya dan diadakan perencanaan kembali dengan keadaan yang ada. c. Pengendalian Waktu Untuk mencapai kuantitas tertentu perlu adanya waktu tertentu pula. Bab V Manajemen Perusahaan 151 d. Pengendalian Bahan Proses Bila ingin dicapai kapasitas produksi yang diinginkan maka bahan proses harus mencukupi sehingga diperlukan pengendalian bahan proses agar tidak terjadi kekurangan. BAB VI Analisa Ekonomi

BAB VI ANALISA EKONOMI

Pada perancangan pabrik 2-Etil Heksanol ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang ini dapat menguntungkan atau tidak. Yang terpenting dari perancangan ini adalah estimasi harga dari alat - alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar untuk estimasi analisa ekonomi, dimana analisa ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraan estimasi tentang kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan produksi suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal investasi dapat dikembalikan, dan terjadinya titik impas. Selain itu analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak jika didirikan. Untuk itu pada perancangan pabrik 2-Etil Heksanol ini, kelayakan investasi modal dalam sebuah pabrik dapat diperkirakan dan dianalisa yaitu :

1. Profitability

adalah selisih antara total penjualan produk dengan total biaya produksi yang dikeluarkan. Profitability = Total penjualan produk - Total biaya produksi Donald, 1989 2. Percent Profit on Sales POS BAB VI Analisa Ekonomi adalah rasio keuntungan dengan harga penjualan produk yang digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh. POS = 100 x produk jual Harga Profit Donald, 1989 3. Percent Return 0n Investment ROI adalah rasio keuntungan tahunan dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal investasi. ROI membandingkan laba rata - rata terhadap Fixed Capital Investment. P rb = F a b I r P P ra = F a a I r P P rb = ROI sebelum pajak P ra = ROI setelah pajak P b = Keuntungan sebelum pajak P a = Keuntungan setelah pajak r a = Annual production rate I F = Fixed Capital Investment Aries-Newton, 1955 4. Pay Out Time POT adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Fixed Capital Investment berdasarkan profit yang diperoleh. D = F a b F I 0,1 r P I + BAB VI Analisa Ekonomi D = Pay Out time , tahun P b = Keuntungan sebelum pajak r a = Annual production rate I F = Fixed Capital Investment Aries-Newton, 1955 5. Break Even Point BEP adalah titik impas, suatu keadaan dimana besarnya kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan. Suatu keadaan dimana pabrik tidak mendapatkan keuntungan namun tidak menderita kerugian. r a = a a a a a R 0,7 - V - S Z R 0,3 F + r a = Annual production rate F a = Annual fixed expense at max production R a = Annual regulated expense at max production S a = Annual sales value at max production V a = Annual variable expense at max production Z = Annual max production Peters Timmerhaus, 2003 6. Shut Down Point SDP adalah suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed Cost yang menyebabkan pabrik harus tutup.

Dokumen yang terkait

Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan 2-Etil Heksanol dari Propilen dan Gas Sintesa dengan Proses Rhurchemie AG dengan Kapasitas 80.000 ton/tahun

18 101 321

PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DENGAN PROSES MONSANTO KAPASITAS 100.000 TON PER TAHUN Laporan Tugas Prarancangan Pabrik Prarancangan Pabrik Asam Asetatdengan Proses Monsanto Kapasitas 100.000 Ton Per Tahun.

1 7 15

PRARANCANGAN PABRIK CUMEN DARI PROPILEN DAN BENZENADENGAN PROSES Q-MAX Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q-Max Kapasitas 100.000 Ton/Tahun.

2 9 16

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIKCUMEN DARI PROPILEN DAN BENZENA DENGAN Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q-Max Kapasitas 100.000 Ton/Tahun.

1 3 13

PENDAHULUAN Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q-Max Kapasitas 100.000 Ton/Tahun.

1 5 12

NASKAH PUBLIKASI Prarancangan Pabrik Dioktil Ftalat dari Ftalik Anhidrat dan 2-Etil Heksanol dengan kapasitas 30.000 Ton/Tahun.

1 4 14

PENDAHULUAN Prarancangan Pabrik Dioktil Ftalat dari Ftalik Anhidrat dan 2-Etil Heksanol dengan kapasitas 30.000 Ton/Tahun.

0 4 10

NASKAH PUBLIKASI Prarancangan Pabrik Dioktil Ftalat Dari Ftalik Anhidrat dan 2-Etil Heksanol Dengan Kapasitas 40.000 Ton/Tahun.

0 2 17

BAB I Prarancangan Pabrik Dioktil Ftalat Dari Ftalik Anhidrat dan 2-Etil Heksanol Dengan Kapasitas 40.000 Ton/Tahun.

3 12 9

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas 15.000 ton/tahun.

1 3 8