BAHAN ORGANIK The Effects of Tractor Traffic and Organic Matter On Soil Compaction and Tillage Draft

11 Informasi kecepatan, lebar dan kedalaman potongan tanah diperlukan untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap dari tahanan tarik alat pengolah tanah dan kebutuhan daya traktor Bainer et al. 1978. Menurut Liljedahl et al. 1979 bahwa alat ukur draft yang sederhana yaitu spring type dynamometer dinamometer tipe pegas. Prinsip alat ini didasarkan pada perpanjangan dan perpendekan dari pegas, namun alat ini terbatas untuk pengukuran yang kasar, disebabkan oleh fluktuasi beban yang terjadi pada penggandengan yang pertama. Penelitian yang dilakukan Surawijaya 1995 menunjukkan bahwa perlakuan pemberian bahan organik memberikan pengaruh yang nyata pada draft. Nilai tahanan draft pada perlakuan pemberian bahan organik ternyata lebih rendah dibanding dengan perlakuan tanpa bahan organik. Penurunan draft pengolahan lahan sebesar 28.2 - 44.5 dimana draft terendah diperoleh pada perlakuan pengolahan tanah dengan bajak rotari dan bahan organik Sesbania rostrata.

F. BAHAN ORGANIK

Bahan organik merupakan bahan penting dalam menciptakan kesuburan tanah, baik secara fisika, kimia, dan biologi tanah. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang baik, merupakan sumber hara tanaman. Bahan organik berasal dari bahan tanaman dan binatang yang mengalami dekomposisi dan terangkut ke lapisan bawah serta tercampur dengan tanah. Bahan organik akan mempengaruhi sifat fisik tanah seperti ; 1 kemampuan tanah menahan air meningkat, 2 warna tanah menjadi coklat hingga hitam, 3 merangsang granulasi agregat dan memantapkannya, 4 menurunkan plastisitas, kohesi dan sifat buruk lainnya dari liat Bailey 1986. Peran pupuk organik dalam memperbaiki sifat fisik tanah, memberikan banyak keuntungan. Fungsi pupuk organik antara lain Suriawiria 2002 : a. Sebagai pengatur kelembaban tanah, dengan keadaan tanah yang tetap lembab semua proses kehidupan di dalamnya akan berjalan secara baik. b. Sebagai pengatur sirkulasi udara di dalam tanah. c. Dapat mempermudah penetrasi akar di dalam tanah. d. Dapat mempermudah masuknya air ke dalam tanah. e. Sebagai sumber unsur-unsur mikro, zat pengatur tumbuh yang dibutuhkan tanaman di dalam tanah. 12 f. Dapat menyimpan air konservasi air hujan dan mengefesienkan penggunaan pupuk anorganik. Pemberian pupuk organik dengan cara pengadukan bersama pengolahan tanah mampu memperbaiki struktur tanah dan sifat fisik lain yang berkaitan, juga mampu menurunkan fluktuasi suhu harian tanah Suwardjo, Abdurachman dan Sutono, 1984 diacu dalam Surawijaya 1995. Keterolahan tanah pada tanah bertekstur halus dipengaruhi oleh kadar bahan organik. Jumlah bahan organik tanah yang cukup akan mengurangi pengaruh buruk pengolahan tanah dan akan memperlebar selang kadar air optimum untuk pengolahan tanah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Mastur et al. 1993 yang menyatakan bahwa tanah yang diberi bahan organik akan lebih mudah diolah atau dengan kata lain kebutuhan draft pengolahan tanah cenderung lebih rendah, ini terlihat dari lebar tanah terolah pada perlakuan bahan organik yang cenderung lebih tinggi dibanding perlakuan pupuk anorganik. Jenis pupuk organik yang sudah umum dikenal adalah pupuk organik kompos. Pupuk organik kompos berasal dari sampah rumah tangga seperti sisa sayuran, sisa bahan makanan yang dibuang karena membusuk, daun-daun pohon, jerami padi, pohon kacang-kacangan yang telah diambil buahnya dan serbuk gergaji yang telah mengalami proses pengomposan. Pupuk kompos baik bahan baku, tempat pembuatan dan cara pembuatannya dapat dilakukan oleh siapa pun dan di mana pun. Begitu pula dengan pemanfaatannya, kompos dapat digunakan untuk tanaman hias, tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, dan tanaman pangan lainnya Suriawiria 2002. 13 Tabel 1. Kandungan komposisi kimia pupuk tumaritis : Unsur Jumlah PH 7.90 N organik 1.21 C organik 7.68 Fospor, P 0.38 Air 27.00 Nitrogen, N 0.78 Kalium, K 23.45 Kalsium, Ca 0.39 Magnesium, Mg 0.40 CN ratio 6 14 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium lapangan Leuwikopo jurusan Teknik Pertanian IPB. Analisa tanah dilakukan di Laboratorium Mekanika dan Fisika Tanah, Jurusan Teknik Pertanian IPB. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Oktober 2005.

B. BAHAN DAN ALAT Bahan