2 dibanding dengan pupuk kimia atau pupuk anorganik. Kompos berasal dari sisa
sayuran, bahan makanan, daun-daun pohon, jerami padi, pohon kacang-kacangan dan serbuk gergaji yang telah mengalami proses pengomposan Suriawiria 2002.
Kacang tanah merupakan tanaman yang buahnya mengalami perkembangan di dalam tanah, yang tentunya sangat dipengaruhi oleh keadaan
tanah. Budidaya tanaman kacang tanah di indonesia pada umumnya masih dilakukan secara tradisional atau belum menggunakan alat mekanis dalam
pembudidayaannya. Padahal proses mekanisasi dalam pembudidayaan tanaman kacang dapat dilakukan tidak hanya pada pengolahan tanah saja, tetapi pada saat
penanaman benih, penyiangan, pemupukan, pemberantasan hama penyakit dan pada pemanenan. Ada beberapa hal yang memungkinkan pembudidayaan kacang
tanah secara mekanisasi antara lain : 1 pertanamannya luas, 2 tanahnya datar, tidak berbatu dan tidak bertunggul kayu sehingga memudahkan pengoperasian
mesin, 3 tersedia modal yang cukup besar dan 4 tersedia tenaga terampil yang dapat menjalankan dan merawat alat-alat pertanian.
Penelitian ini mencoba untuk mengetahui pengaruh mekanisasi terhadap produksi tanaman kacang tanah dan pengaruh bahan organik dalam meredam efek
pemadatan tanah akibat penerapan mekanisasi. Usaha tani secara mekanisasi diterapkan adalah full mechanization, semi-mechanization dan selected
mechanization.
B. TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui pengaruh lintasan dan bahan organik terhadap sifat fisik dan mekanik tanah.
2. Menganalisis pengaruh lintasan dan bahan organik terhadap keragaan
pengolahan tanah. 3.
Mengetahui pengaruh pemadatan tanah terhadap keragaan tanaman kacang tanah.
3
TINJAUAN PUSTAKA A. SIFAT FISIK DAN MEKANIK TANAH PADA PENGOLAHAN TANAH
Tanah merupakan suatu sistem yang dinamis, tersusun dari empat bahan utama yaitu bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Bahan-bahan penyusun
tanah tersebut masing-masing berbeda komposisinya untuk setiap jenis tanah, kadar air dan perlakuan terhadap tanah. Sebagai suatu sistem yang dinamis, tanah
dapat berubah keadaannya dari waktu ke waktu, sesuai sifat-sifatnya yang meliputi : sifat fisik, sifat kimia dan sifat mekanis, serta keadaan lingkungan yang
keseluruhannya menentukan produktifitas tanah. Pada tanah-tanah pertanian, sifat mekanis tanah yang terpenting adalah reaksi tanah terhadap gaya-gaya yang
bekerja pada tanah, dimana salah satu bentuknya yang dapat diamati adalah perubahan tingkat kepadatan tanah. Perubahan fisik dan mekanik tanah tersebut,
sesuai perkembangan tanah, terjadi baik secara alami atau akibat kegiatan manusia, seperti pengolahan tanah dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman
melalui perbaikan aerasi, pergerakan air dan penetrasi akar dalam profil tanah Yunus 2004
Sifat-sifat dinamik tanah adalah sifat-sifat yang dinyatakan melalui pergerakan tanah. Apabila suatu blok tanah bergerak di atas sebuah permukaan
maka gesekan resultan adalah merupakan sifat dinamik dari tanah dan sifat ini tidak akan terlihat dan ditentukan sebelum blok tanah tersebut bergerak. Contoh
lain adalah bila tanah gembur dipadatkan maka kekuatan tanahnya akan meningkat. Kekuatan tanah merupakan sifat dinamik dari tanah yang merupakan
kemampuan dari suatu tanah pada kondisi tertentu untuk melawan gaya yang bekerja atau kemampuan suatu tanah untuk mempertahankan diri dari deformasi
Mandang dan Nishimura 1991. Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah berdasarkan
perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan liat. Dalam klasifikasi tanah taksonomi tanah tingkat famili, kasar halusnya tanah ditunjukkan oleh sebaran
ukuran butir partickle size distribution yang merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah dengan memperhatikan pula fraksi tanah yang lebih besar
dari pasir lebih dari 2 mm. Kelas besar butir untuk fraksi ukuran kurang
4 dari 2 mm fraksi tanah halus meliputi : berpasir, berlempung kasar, berlempung
halus, berdebu kasar, berdebu halus, berliat halus, berliat sangat halus. Bila fraksi tanah halus kurang dari 2 mm sedikit sekali 10 dan tanah terdiri dari
kerikil, batu-batu dan lain-lain ≥ 90 volume disebut fragmental. Bila tanah
halus masuk kelas berpasir, berlempung atau berliat, tetapi mengandung 35 - 90 volume fragmen batuan kerikil, batu-batu maka kelas sebaran butirnya
disebut berpasir skeletal, berlempung skeletal, dan berliat skeletal. Hardjowigeno 2003.
Tekstur tanah dipengaruhi oleh faktor dan proses pembentukan tanah tersebut. Faktor pembentukan tanah yang penting antara lain adalah bahan induk
tanah. Bahan induk bertekstur kasar cenderung menghasilkan tanah bertekstur kasar dan sebaliknya Buol et al. 1980.
Struktur tanah adalah penyusunan arrangement partikel-partikel tanah primer seperti pasir, debu dan liat membentuk agregat-agregat yang satu agregat
dengan lainnya dibatasi oleh bidang alami yang lemah. Struktur dapat memodifikasikan pengaruh tekstur dalam hubungannya dengan kelembaban,
porositas, tersedianya unsur hara, kegiatan jasad hidup dan pertumbuhan akar Bailey 1986.
Tanah dengan struktur baik granuler, remah mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah
yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat. Akibatnya pori-pori tanah banyak terbentuk. Di
samping itu struktur tanah harus tidak mudah rusak mantap sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan Hardjowigeno 2003.
Kerapatan lindak atau bobot isi bulk density menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah.
Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah
makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umumnya bulk density berkisar 1.1 – 1.6 gcc. Beberapa jenis
tanah mempunyai bulk density kurang dari 0.9 gcc misal tanah Andisol, bahkan ada yang kurang dari 0.1 gcc misalnya tanah gambut Hardjowigeno 2003.
5
B. PEMADATAN TANAH