Rancangan Siklus I Indikator Kinerja

5. Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi penyusunan. 6. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian. 7. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam laporan akhir penelitian.

H. Indikator Kinerja

Menurut Sarwiji Suwandi 2008:70, indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Rumusan ketercapaian kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatnya kemampuan berhitung bilangan bulat pada siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo, melalui model pembelajaran kooperatif NHT. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 64. Siklus dalam penelitian ini akan berakhir apabila sudah memenuhi target yaitu 80. Pada setiap siklus, peneliti mentargetkan siklus pertama 60 siswa kemampuaan berhitung bilangan bulatnya meningkat atau nilainya ≥ 64. Pada siklus kedua 70 dan pada siklus ketiga 80.

I. Prosedur Penelitian

Dalam pelaksanaan PTK ini, mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus yang tercakup dalam empat kegiatan, yaitu perencanaan tindakan planning, pelaksanaan tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Pelaksanaan dilaksanakan dengan mengadakan pembelajaran yang setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan yang masing-masing menggunakan waktu 2 X 40 menit sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun rencana tindakan yang didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan. Dalam hal ini guru dan peneliti menyamakan persepsi tentang permasalahan yang ditemui dan menjabarkannya serinci mungkin. Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1 Merencanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT 2 Menentukan pokok bahasan 3 Mengembangkan skenario pembelajaran 4 Menyusun soal 5 Menyiapkan sumber belajar 6 Mengembangkan format evaluasi pembelajaran b. Tahap pelaksanaan Tindakan Setelah membuat rencana yang matang maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan rencana tersebut sebagai tindakan yang mengacu pada skenario dan langkah kegiatan mengajar. Dalam pelaksanaan guru harus mengingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan dan berlaku secara wajar. Pada pertemuan I, kegiatan awal yang dilaksanakan meliputi: 1 Guru membuka pelajaran, 2 Guru memberikan apersepsi, 3 Guru mempersiapkan media, 4 Guru menyampaikan indikator dan kompetensi, 5 Guru memberikan soal awal tentang bilangan bulat. Kegiatan inti pada pertemuan I adalah sebagai berikut: 1 Siswa memperhatikan media yang ditunjukkan oleh guru, 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, 3 Guru memberi contoh soal dan beberapa siswa mengerjakan soal di depan kelas, 4 Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif NHT yaitu siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Siswa dalam setiap kelompok diberi nomor urut sehingga setiap siswa dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda, 5 Setiap kelompok diberi soal dan siswa diminta berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk mengerjakan soal sesuai dengan yang dicontohkan oleh guru sesuai waktu yang ditentukan, 6 Setelah waktu diskusi kelompok habis, guru mengacak nomor urut siswa yang akan menjawab soal. Siswa yang nomor urutnya keluar mengangkat tangan dan guru mengacak menunjuk siswa yang maju, 7 Perwakilan dari kelompok maju untuk menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi, 8 Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi, 9 Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok, 10 Siswa mengerjakan soal evaluasi individu. Pada kegiatan akhir: 1 Guru memantapkan materi siswa, 2 memberikan tindak lanjut, 3 Guru mengakhiri pelajaran. Pada pertemuan II, kegiatan awal dilakukan dengan: 1 Guru membuka pelajaran, 2 Guru memberikan apersepsi dengan mengkaitkan pada pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan bilangan bulat, 3 Guru mengulang pelajaran bilangan bulat yang telah lalu. 4 Guru mempersiapkan media atau alat peraga yang dibutuhkan, 5 Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan. Kegiatan intinya adalah: 1 Siswa memperhatikan media yang ditunjukkan oleh guru, 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang hitung campuran bilangan bulat, 3 Guru memberi contoh soal dan beberapa siswa mengerjakan soal di depan kelas, 4 Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Siswa dalam setiap kelompok diberi nomor urut sehingga setiap siswa dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda, 5 Setiap kelompok diberi soal dan siswa diminta berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk mengerjakan soal sesuai dengan yang dicontohkan oleh guru sesuai waktu yang ditentukan, 6 Setelah waktu diskusi kelompok habis, guru mengacak nomor urut siswa yang akan menjawab soal. Siswa yang nomor urutnya keluar mengangkat tangan dan guru mengacak lagi secara random untuk menentukan siswa kelompok mana yang maju, 7 Perwakilan dari kelompok maju untuk menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi, 8 Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi lalu guru memotivasi siswa dengannpermainan, 9 Siswa mengerjakan soal evaluasi individu. Pada kegiatan akhir: 1 Guru memantapkan materi siswa, 2 Guru memberikan tugas atau tindak lanjut, 3 Guru menutup pelajaran. c. Tahap Observasi Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran siswa dan kinerja guru. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. Yang menjadi observer adalah guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti. d. Tahap Refleksi Setelah mendapatkan data-data pada siklus I, peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Hasilnya akan digunakan untuk perbaikan pada siklus II.

2. Rancangan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MANIK MANIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BANTARBOLANG TAHUN PELAJARAN 2009 2010

13 106 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BLUMBANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 6 181

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 10 206

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TENTANG BILANGAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Tentang Bilangan Romawi Di Kelas IV SD Grogolsari Tahun Pelaj

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyoso Kabupaten Kar

0 1 17

BAB 1 PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyoso Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 9

DAFTAR PUSTAKA Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyoso Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyo

0 1 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BOJONG KEC. WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.

0 0 4