Tinjauan Tentang Matematika Tinjauan Pustaka 1.

c. Pengertian Kemampuan Berhitung Kemampuan berhitung sangat diperlukan dalam pembelajaran Matematika. Kemampuan berhitung merupakan kemampuan matematis yang di dalamnya termuat kemampuan melakukan pengerjaan-pengerjaan hitung seperti menjumlah, mengurang, mengalikan, membagi, memangkatkan, menarik akar, menarik logaritma serta memanipulasi bilangan-bilangan dan lambang-lambang matematika Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar, nomor 2, tahun I, 1996. Menurut Nyimas Aisyah, dkk 2007 : 6.5 kemampuan berhitung merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan bahwa semua aktifitas kehidupan semua manusia memerlukan kemampuan ini. Menurut Dewa Ketut Sukardi dalam Sulis 2007 : 14 bahwa kemampuan berhitung adalah kemampuan yang memerlukan penalaran dan ketrampilan aljabar termasuk operasi hitung. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berhitung adalah kecakapan dalam mengoperasikan bilangan- bilangan nyata yang berbentuk angka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

2. Tinjauan Tentang Matematika

a. Pengertian Matematika Matematika merupakan salah satu bidang ilmu yang kini digunakan sebagai alat penting dalam berbagai bidang di seluruh dunia. Andi Hakim Nasution dalam Karso 1998:1.33 mengungkapkan matematika berasal dari bahasa Yunani methein atau manthenein yang artinya mempelajari, namun diduga kata itu erat hubungannya dengan kata Sansakerta medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan, atau intelegensi. Ruseffendi dalam Karso 1998:1.33 menyatakan bahwa matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah metematika sering disebut ilmu deduktif. Matematika juga diartikan oleh Ruseffendi sebagai bahasa simbol Heruman, 2007: 1 Menurut Kline dalam Karso 1998:1.34 menyatakan bahwa Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat disempurnakan karena dirinya sendiri, tetapi keberadaannya itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial ekonomi dan alam. Johson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman 2003:252 menyatakan bahwa Matematika adalah bahasa simbolis dan praktis untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoretisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Sedangkan menurut Lerner dalam Mulyono Abdurrahman 2003:252 menyatakan bahwa matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kualitas. Sutawijaya dalam Nyimas Aisyah dkk 2007:11, menyatakan bahwa Matematika mengkaji benda abstrak benda pikiran yang disusun menggunakan lambang dan penalaran deduktif. Pembelajaran matematika yang dilaksanakan siswa harus memberikan situasi yang dapat dibayangkan siswa atau memiliki hubungan dengan dunia nyata. Gail A. William 1983:3 menyatakan Matematics is beautiful and useful creation of the human mind and spirit . Matematika adalah sebuah kreasi yang indah dan berguna dalam pikiran dan jiwa manusia. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Matematika adalah ilmu yang mengkaji benda abstrak dan disusun dengan menggunakan bahasa simbol untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif serta berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. b. Fungsi Matematika Matematika sangat berguna dalam berbagai bidang. Menurut Cockroft yang dikutip Mulyono Abdurrahman 2003:253, Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : a selalu digunakan dalam segi kehidupan, b Semua bidang studi memerlukan Matematika yang sesuai, c Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, d Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, e Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran, keruangan dan fungsi memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Menurut Cornelius dalam Mulyono Abdurrahman 2003:253 mengemukakan perlunya Matematika diberikan kepada siswa karena Matematika merupakan: a Sarana berpikir yang jelas dan logis, b Sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, c Sarana mengenal pola- pola hubungan dan generalisasi pengalaman, d Sarana untuk mengembangkan kreativitas, e Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika sangat besar fungsinya dalam kehidupan sehari- hari yaitu: dapat memberikan bekal kepada peserta didik untuk berfikir logis, analitis , kritis dan mengembangkan kreatifitas, meningkatkan kemampuan dalam usaha memecahkan masalah yang menantang. c. Pembelajaran Matematika Matematika diajarkan kepada peserta didik melalui sebuah proses. Menurut Nyimas Aisyah 2007:1.4, pembelajaran Matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang pelajar melaksanakan kegiatan belajar Matematika dan proses tersebut. Sedangkan menurut Bruner dalam Nyimas Aisyah 2007:21.5, pembelajaran matematika adalah pembelajaran mengenai konsep- konsep dan struktur-struktur Matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika adalah proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana yang memungkinkan siswa mempelajari hubungan antara konsep- konsep dan struktur- struktur Matematika.

3. Tinjauan Materi Bilangan Bulat

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MANIK MANIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BANTARBOLANG TAHUN PELAJARAN 2009 2010

13 106 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BLUMBANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 6 181

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 10 206

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TENTANG BILANGAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Tentang Bilangan Romawi Di Kelas IV SD Grogolsari Tahun Pelaj

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyoso Kabupaten Kar

0 1 17

BAB 1 PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyoso Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 9

DAFTAR PUSTAKA Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyoso Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyo

0 1 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BOJONG KEC. WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.

0 0 4