Bahan Bahan dan Alat
total padatan substrat 18 kemudian dihidrolisis dengan konsentrasi H
2
SO
4
0,4 M dan 1 M yang kemudian diukur nilai total padatan terlarut hidrolisatnya. Nilai
total padatan terlarut hidrolisat yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan nilai total padatan terlarut hidrolisat hasil hidrolisis tepung ubi kayu. Nilai hasil
total padatan terlarut hidrolisat yang mendekati nilai total padatan terlarut tepung ubi kayu yang akan digunakan di dalam penelitian ini, yaitu kadar padatan bubur
ubi kayu 18 dengan konsentrasi H
2
SO
4
1 M. Hidrolisis asam dalam penelitian ini dilakukan dalam satu tahap
menggunakan otoklaf sederhana dimana suhu dan waktu hidrolisis diatur secara manual. Waktu hidrolisis dihitung ketika kondisi suhu telah tercapai. Bubur ubi
kayu dihidrolisis dengan volume total 500 ml dalam erlenmeyer 1000 ml yang diberi sumbat kapas dan alumunium foil untuk mencegah larutan meluap keluar
ketika dilakukan proses hidrolisis. Hidrolisis dilakukan dengan menambahkan asam H
2
SO
4
pekat teknis sebanyak 23 ml ke dalam 270,68 g bubur ubi kayu dan ditambahkan aquadest sebanyak 206,32 ml. Perbandingan yang dipakai tersebut
untuk mencapai kondisi proses hidrolisis yang diinginkan yaitu kadar padatan 18 dan konsentrasi H
2
SO
4
sebesar 1 M. Campuran kemudian dihidrolisis menggunakan otoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit sehingga diperoleh hidrolisat asam yang berwarna merah tua. Proses hidrolisis ini ditujukan untuk
memecah komponen pati dan serat yang ada di dalam bahan menjadi glukosa. Selanjutnya dilakukan pengukuran total gula dan gula pereduksi untuk melihat
tingkat hidrolisis.