Magic Maze KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Magic Maze

Perkembangan Fisik pada masa anak-anak ditandai dengan perkembangan keterampilan motorik, baik kasar maupun halus. Perkembangan motorik halus adalah kemampuan anak mengamati sesuatu dan melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot halus, memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga. Sesuai dengan perkembangan motorik halus yang sudah harus dicapai sebelumnya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada anak usia dini harus diarahkan untuk meningkatkan keterampilannya dalam hal itu. Hal ini penting, karena seperti telah diuraikan sebelumnya, hanya kesempatan dan latihanlah yang diyakini akan dapat meningkatkan keterampilan anak dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang menuntut gerakan motorik halus tersebut. Bermain dianggap sebagai salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap anak, karena bermain, seluruh potensi anak dapat dikembangkan. Permainan edukatif merupakan permainan yang dapat memberikan fungsi secara optimal dalam perkembangan anak, dimana melalui ini, anak akan selalu dapat mengembangkan kemampuan motorik halus. Salah satu permainan yang dapat digunakan untuk meningkatkan motorik halus anak adalah Magic Maze. Game Maze adalah teka-teki perjalanan dalam bentuk percabangan bagian kompleks di mana solver harus menemukan rute. Game maze ini membutuhkan kecepatan berfikir dan bereaksi serta berunsur ketepatan menavigasi. Game ini digunakan untuk menghitung kesalahan yang dilakukan pemain ketika melakukan penelusuran pada permainan, serta mengukur waktu yang dibutuhkan pemain untuk menyelesaikaan tugasnya. Game ini cocok sebagai game penguji untuk menentukan motorik halus pada anak dimana motorik Universitas Sumatera Utara halus akan terstimulasi dengan permainan-permainan yang membutuhkan kecepatan berfikir dan ketepatan dalam memainkan permainan ini. Keterampilan motorik halus ini akan diukur berdasarkan 2 faktor yakni eye-hand coordination dan finger dexterity. Masing-masing faktor juga mengukur 4 aspek keterampilan motorik halus. 4 faktor tersebut adalah kecepatan, keakuratan, kestabilan, dan kekuatan yang nantinya akan terukur melaluli indikator waktu dalam satuan mili second dan jumlah error Hurlock 1995.

2.2. Logika Fuzzy