Penebaran Benih Pemberian Pakan Pengelolaan Kualitas Air

3.3.2 Tahap Penelitian 3.3.2.1 Persiapan Sistem Resirkulasi Tahap persiapan meliputi pembuatan konstruksi sistem resirkulasi, penempatan wadah, pengisian air dan stabilisasi sistem. Sebelum dipakai untuk penelitian sistem dijalankan selama 14 hari untuk menstabilkan debit air sekaligus pemeriksaan komponen yang belum berfungsi. Stabilisasi sistem juga berfungsi untuk menumbuhkan bakteri nitrifikasi pada filter biologi yang dilakukan dengan memasukkan pelet ikan sebagai sumber nitrogen penghasil amoniak untuk menstimulasi tumbuhnya bakteri.

3.3.2.2 Penebaran Benih

Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurame Osphronemus guramy Lac. berasal dari Ciseeng Parung. Sebelum benih ditebar, diambil 30 sampel untuk diukur panjang dan bobot awalnya dan diperoleh panjang rata-rata benih. Penebaran dilakukan setelah 14 hari stabilisasi sistem. Sebelum ditebar benih diaklimatisasi suhu terlebih dahulu. Setelah suhu pada kantong plastik benih sama atau tidak berbeda jauh dengan suhu di akuarium, maka benih ditebar perlahan-lahan ke dalam akuarium. Sesuai dengan rancangan percobaan, jumlah benih yang ditebar pada setiap akuarium sebanyak 18 ekor pada padat tebar 3 ekorliter, 36 ekor pada padat tebar 6 ekorliter dan 54 ekor pada padat tebar 9 ekorliter, lalu dipelihara selama 28 hari.

3.3.2.3 Pemberian Pakan

Selama masa pemeliharaan, benih diberi pakan berupa pelet komersial berdiameter 2 mm dengan kadar protein 38-39. Pakan diberikan dengan cara ditebar ke akuarium sebanyak 2 kali sehari, yaitu pukul 07.00 dan 17.00 WIB dengan jumlah pemberian per hari feeding rate, FR 4 dari biomassa ikan.

3.3.2.4 Pengelolaan Kualitas Air

Kualitas media air pemeliharaan dipertahankan dengan penyifonan yang dilakukan setelah pemberian pakan pada pagi hari. Pergantian air dilakukan sebanyak 75 setiap 1 minggu. Air yang berkurang selama pemeliharaan akibat penguapan diatasi dengan penambahan volume air pada sistem pemeliharaan. Aliran air keluar yang tersumbat dapat dikurangi dengan pembersihan outlet dan penyiponan setiap harinya. Akumulasi limbah dicegah dengan pencucian busa penyaringan kotoran pada saluran outlet setiap harinya. Setiap 2 minggu dilakukan pembersihan pasir dan zeolit pada tandon filter. Selain itu untuk mengetahui kualitas air dilakukan pengukuran parameter kualitas air pada awal, tengah dan akhir pemeliharaan yang meliputi parameter pH, oksigen terlarut, suhu, amoniak, nitrit dan alkalinitas.

3.4 Parameter Uji