Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau biasa juga diartikan sebagai kapasitas penyangga buffer capacity terhadap
perubahan pH. Effendi 2003 menyatakan, bahwa perairan yang mengandung alkalinitas ≥20 mgl CaCO
3
relatif stabil terhadap perubahan asam dan basa sehingga kapasitas buffer atau basa lebih stabil. Nilai alkalinitas yang baik untuk
budidaya ikan yaitu 50-200 mgl Saparinto, 2008.
2.4 Sistem Resirkulasi
Sistem resirkulasi adalah suatu wadah pemeliharaan ikan yang menggunakan sistem perputaran air, yang mengalirkan air dari wadah
pemeliharaan ikan ke wadah filter treatment, lalu dialirkan kembali ke wadah pemeliharaan Timmons dan Losordo, 1994. Definisi serupa juga dikemukakan
oleh Stickney 1979, sistem resirkulasi adalah aplikasi lanjutan dari sistem budidaya air mengalir, hanya saja air yang sudah dipakai tidak dibuang melainkan
diolah ulang sehingga bisa dimanfaatkan lagi. Keuntungan dari sistem resirkulasi adalah tidak membutuhkan lahan yang
luas, dapat dibuat di daerah-daerah pemukiman penduduk, efektif dalam pemanfaatan air dan lebih ramah lingkungan, karena kondisi air yang digunakan
dapat dikontrol dengan baik. Sementara itu kelemahan dari sistem ini yaitu mahalnya biaya yang harus dikeluarkan, karena memerlukan kondisi yang teratur
agar berjalan dengan baik Saptoprabowo, 2000. Satu unit sistem resirkulasi biasanya terdiri dari empat komponen yaitu
wadah budidaya untuk pemeliharaan ikan, filter mekanik atau wadah pengendapan primer, filter biologi dan wadah pengendapan sekunder Stickney,
1979. Menurut Spotte 1970, proses pengolahan limbah pada sistem resirkulasi dapat berupa filtrasi fisik atau mekanik, filtrasi biologi dan filtrasi kimia. Filtrasi
fisik berupa pemisahan atau penyaringan. Filtrasi biologi berupa penguraian senyawa nitrogen anorganik oleh bakteri pengurai pada filter. Menurut Stickney
1979, bagian penting dalam sistem resirkulasi adalah biofilter. Hal ini disebabkan biofilter menyediakan area permukaan untuk tumbuhnya koloni
bakteri yang mendetoksifikasi hasil metabolisme ikan. Fungsi utama biofilter adalah mengubah amoniak menjadi nitrit NO
2 -
yang kemudian diubah menjadi nitrat NO
3 -
yang relatif tidak berbahaya. Fungsi ini dapat berjalan dengan
adanya bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter. Sebelum ikan dipelihara dalam sistem resirkulasi, biofilter harus diaktivasi terlebih dahulu. Hal ini dapat
dilakukan dengan menempatkan beberapa ikan. Menurut Spotte 1970, bagian lain dalam proses pengolahan limbah adalah filtrasi kimia berupa pembersihan
molekul-molekul bahan anorganik terlarut melalui proses oksidatif atau penyerapan langsung.
2.5 Efisiensi Ekonomi