Derajat Kelangsungan Hidup Laju Pertumbuhan Bobot Harian Pertumbuhan Panjang Mutlak Koefisien Keragaman Panjang Efisiensi Pakan Efisiensi Ekonomi

Aliran air keluar yang tersumbat dapat dikurangi dengan pembersihan outlet dan penyiponan setiap harinya. Akumulasi limbah dicegah dengan pencucian busa penyaringan kotoran pada saluran outlet setiap harinya. Setiap 2 minggu dilakukan pembersihan pasir dan zeolit pada tandon filter. Selain itu untuk mengetahui kualitas air dilakukan pengukuran parameter kualitas air pada awal, tengah dan akhir pemeliharaan yang meliputi parameter pH, oksigen terlarut, suhu, amoniak, nitrit dan alkalinitas.

3.4 Parameter Uji

Parameter yang diamati selama penelitian meliputi jumlah ikan, panjang, berat total, jumlah pakan dan kualitas air yang dilakukan saat awal, tengah dan akhir pemeliharaan. Pengamatan dilakukan selama 4 minggu. Parameter tersebut digunakan untuk menentukan kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot, pertumbuhan panjang mutlak, koefisien keragaman, efisiensi pakan dan efisiensi ekonomi.

3.4.1 Derajat Kelangsungan Hidup

Derajat kelangsungan hidup survival rate, SR dihitung menggunakan rumus dari Goddard 1996 yaitu: Keterangan : SR = Derajat kelangsungan hidup N t = Jumlah ikan hidup pada akhir pemeliharaan ekor N o = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan ekor

3.4.2 Laju Pertumbuhan Bobot Harian

Bobot ikan diukur dengan pengambilan contoh sebanyak 30 ekorakuarium menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0.01 gram. Laju pertumbuhan harian α dihitung dengan menggunakan rumus dari Huisman 1987 : Keterangan: α = Laju pertumbuhan bobot harian w t = Bobot rata-rata ikan pada saat akhir gram w o = Bobot rata-rata ikan pada saat awal gram t = Lama pemeliharaan hari 100 N N SR t 100 1 t w w SGR t

3.4.3 Pertumbuhan Panjang Mutlak

Panjang total tubuh ikan diukur dengan pengambilan contoh sebanyak 30 dari populasi untuk diukur panjangnya setiap satu minggu sekali dengan menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0,01 cm. Pertumbuhan panjang mutlak dihitung menggunakan rumus dari Effendie 1997: Keterangan : P m = Pertumbuhan panjang mutlak cm L t = Panjang rata-rata akhir cm L = Panjang rata-rata awal cm

3.4.4 Koefisien Keragaman Panjang

Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi panjang ikan, yang dinyatakan dalam koefisien keragaman. Koefisien keragaman menggunakan rumus dari Hanifah 2003: Keterangan : KK = Koefisien keragaman S = Simpangan baku Y = Rata-rata contoh

3.4.5 Efisiensi Pakan

Pada penelitian ini perhitungan efisiensi pakan menggunakan rumus dari Zonneveld et al. 1991 : Keterangan : EP = Efisiensi pakan W t = Biomassa ikan akhir gram W o = Biomassa ikan awal gram W d = Biomassa ikan mati gram F = Jumlah pakan yang diberikan gram 100 Y S KK L L Pm t 100 F w w w EP d t

3.4.6 Efisiensi Ekonomi

Data harga benih ikan gurame yang digunakan dalam perhitungan efisiensi ekonomi didapat dari hasil pengamatan yang dilakukan di daerah Ciseeng, Bogor. Dari pengamatan tersebut diperoleh data tentang harga ikan konsumsi, permintaan dan produksi ikan gurame. Efisiensi ekonomi dihitung melalui 6 parameter, yaitu: 1 Keuntungan profit dihitung dengan rumus menurut Martin et al. 1991: Keuntungan = penerimaan – total biaya produksi 2 RC, dihitung dengan rumus menurut Rahardi et al. 1998: RC total biaya produksi = penerimaantotal biaya produksi 3 Break Event Point BEP dihitung dengan rumus menurut Martin et al. 1991: BEP Rp = biaya tetap1-biaya variabelpenerimaan total BEP ekor = biaya tetapharga jual-biaya variabeljumlah produksi 4 Payback Period PP dihitung dengan rumus menurut Martin et al. 1991: PP = jumlah investasikeuntungan 1 tahun 5 Harga Pokok Produksi HPP dihitung dengan rumus menurut Martin et al. 1991: HPP = biaya tidak tetapjumlah produk 6 Biaya produksi per unit dihitung dengan rumus menurut Martin et al. 1991: Biaya produksi per unit = total biaya produksijumlah Produk

3.4.7 Analisis Data