Matriks Resin Partikel Bahan Pengisi Bahan Pengikat

2.2 Resin Komposit

Resin komposit merupakan bahan tumpatan yang banyak digunakan saat ini karena warnanya yang menyerupai gigi asli, bebas merkuri, tidak menghantarkan panas, dan memiliki ikatan adhesif dengan struktur gigi. Bahan ini juga menunjukkan tingkat estetika, kekuatan, dan keawetan yang sangat baik meskipun tidak dapat melepaskan fluoride. 2,11,12 Komposisi resin komposit tersusun dari beberapa komponen. Kandungan utama yaitu matriks resin, partikel pengisi dan bahan coupling silane. Disamping ketiga bahan tersebut, diperlukan beberapa komponen lain untuk meningkatkan efektivitas dan ketahanan bahan seperti aktivator-aktivator untuk polimerisasi resin dan pigmen untuk memberikan warna pada bahan sehingga sesuai dengan warna gigi. Sejumlah kecil bahan tambahan lain meningkatkan stabilitas warna penyerap sinar ultra violet dan mencegah polimerisasi dini bahan penghambat seperti hidroquinon. 12,14,21

2.2.1 Matriks Resin

Bahan komposit banyak menggunakan monomer yang merupakan diakrilat aromatik atau alipatik. Bisphenol-A-Glycidyl Methacrylate Bis-GMA, Urethane Dimethacrylate UDMA, dan Trietilen Glikol Dimetakrilat TEGDMA merupakan Dimetakrilat yang umum digunakan dalam resin komposit. Monomer dengan berat molekul tinggi, khususnya Bis-GMA amatlah kental pada temperatur ruang. Monomer yang memiliki berat molekul lebih tinggi dari pada metilmetakrilat yang membantu mengurangi pengerutan polimerisasi Bis-GMA dan UDMA merupakan Universitas Sumatera Utara cairan yang memiliki kekentalan tinggi karena memiliki berat molekul yang tinggi. 14,21

2.2.2 Partikel Bahan Pengisi

Penambahan partikel bahan pengisi kedalam resin matriks secara signifikan meningkatkan sifatnya. Seperti berkurangnya pengerutan karena jumlah resin sedikit, berkurangnya penyerapan air dan ekspansi koefisien panas, dan meningkatkan sifat mekanis seperti kekuatan, kekakuan, kekerasan, dan ketahanan abrasi. Faktor-faktor penting lainnya yang menentukan sifat dan aplikasi klinis komposit adalah jumlah bahan pengisi yang ditambahkan, ukuran partikel dan distribusinya, radiopak, dan kekerasan. 12,21 Ukuran partikel pengisi yang besar cenderung dapat tertarik dari matriks resin ke permukaan restorasi ketika restorasi berada dibawah fungsi atau terkikis oleh makanan dan penyikatan gigi, sehingga menghasilkan keausan dari matriks resin dan permukaan yang kasar pada restorasi. Partikel pengisi yang berukuran lebih kecil tidak mudah tertarik dari matriks resin dan karena itu menyebabkan lebih sedikit keausan akibat pemakaian. Partikel pengisi dengan ukuran yang lebih kecil menghasilkan permukaan yang lebih halus setelah proses finishing dan polis. 14

2.2.3 Bahan Pengikat

Bahan pengikat berfungsi untuk mengikat partikel bahan pengisi dengan resin matriks. Adapun kegunaannya yaitu untuk meningkatkan sifat mekanis dan fisik resin, dan untuk menstabilkan hidrolitik dengan pencegahan air. Ikatan ini akan berkurang ketika komposit menyerap air dari penetrasi bahan pengisi resin. Bahan Universitas Sumatera Utara pengikat yang paling sering digunakan adalah organosilanes. Zirconates dan titanates juga sering digunakan. 12

2.2.4 Sifat-Sifat Resin Komposit