Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

4.6. Prosedur Penelitian

4.6.1. Pembuatan Sampel Resin Komposit Nanofil A. Master model terbuat dari stainless steel yang terdiri dari 10 buah mould berbentuk lingkaran dengan diameter 5 mm dan ketebalan 2 mm dibuka lalu dibersihkan dengan menggunakan kapas beralkohol. Cellophane sheet diletakkan pada bagian dasarnya tepat di bagian bawah mould. Master model disatukan kembali, kemudian resin komposit nanofil dimasukkan ke dalam mould dengan menggunakan instrumen plastis, lalu padatkan dengan menggunakan semen stopper. Setelah sepuluh mould terisi dengan sempurna, cellophane sheet dan object glass diletakkan di atas mould tersebut kemudian diberikan beban besi padat seberat 1 kg selama 30 detik. Hal ini bertujuan agar resin komposit nanofil padat secara sempurna di dalam mould. 2,28 Gambar 19. a Resin komposit nanofil dimasukkan ke dalam mould dengan menggunakan instrument plastis b resin komposit nanofil dipadatkan ke dalam mould dengan menggunakan semen stopper a b Universitas Sumatera Utara B. Sebelum dilakukan penyinaran, kertas timah diletakkan di atas mould yang terletak di kanan dan kiri sampel yang akan disinar. Hal ini bertujuan agar resin komposit dalam mould yang terletak di kanan dan kiri sampel yang akan disinar tidak terkena biasan sinarnya. Lalu letakkan object glass di atasnya. Sampel disinar dengan menggunakan light cure selama 20 detik sesuai dengan petunjuk pabrik. Alat sinar diletakkan tegak lurus di atas object glass yang diletakkan di atas mould sehingga jarak penyinaran sekitar 1 mm sesuai dengan ketebalan object glass. 2,25 Gambar 21. Besi padat 1 kg diletakkan selama 30 detik di atas mould Gambar 20. a Cellophane sheet b Object glass diletakkan di atas mould yang sudah terisi penuh Gambar 22. Penyinaran sampel selama 20 detik a b Universitas Sumatera Utara C. Setelah sampel mengeras, mould dibuka dan sampel diambil. D. Bagian bawah sampel yang tidak disinari dan dipolis ditandai dengan perekat berwarna. Hal ini bertujuan agar permukaan sampel yang akan diteliti tidak terbalik. E. Permukaan resin komposit nanofil dihaluskan dengan menggunakan fine finishing bur dan air lalu dilanjutkan dengan bur polis enhance dengan menggunakan pasta polis komposit sampai permukaannya tampak halus dan mengkilat serta tanpa goresan. 25 a b Gambar 24. a Sampel dipolis dengan fine finishing bur dengan menggunakan high speed b Sampel dipolis dengan enhance dan pasta polis dengan menggunakan mikromotor Gambar 23. a Permukaan sampel yang disinar dan dipolis b Permukaan bawah sampel a b Universitas Sumatera Utara F. Seluruh spesimen resin komposit nanofil direndam dalam aquabides dan disimpan dalam inkubator dengan suhu 37°C selama 24 jam agar menyerupai keadaan dalam mulut. Perendaman ini bertujuan untuk memastikan polimerisasi yang sempurna. 11, 25 4.6.2. Pengaplikasian Hidrogen Peroksida 35 Pada Permukaan Sampel Sebelum bahan pemutih diaplikasikan, terlebih dahulu dilakukan pencampuran bahan aktivator dan bahan aktif hidrogen peroksida hingga rata dengan menggunakan microbrush. Lalu bahan pemutih gigi hidrogen peroksida 35 diaplikasikan pada permukaan sampel resin komposit nanofil dengan menggunakan microbrush hingga ketebalan 1 mm. Kemudian sampel disinari dengan light curing standar dengan arah 90° terhadap permukaan resin komposit nanofil selama 30 detik. Setelah 10 menit, bahan bleaching tersebut dibersihkan dengan kapas lembab. Lalu aplikasi bahan bleaching kembali diulangi hingga total waktu aplikasi mencapai 30 menit. Setelah itu sampel dibersihkan dengan air mengalir selama 1 menit lalu dikeringkan. 2,11 Gambar 25. Sampel dimasukkan ke inkubator Universitas Sumatera Utara 4.6.3. Pengaplikasian Karbamid Peroksida 35 Pada Permukaan Sampel Bahan pemutih karbamid peroksida 35 diaplikasikan pada permukaan sampel resin komposit nanofil dengan microbrush dan diratakan hingga ketebalan 1 mm dengan waktu pengaplikasian 30 menit. Setelah itu dibilas dengan air mengalir selama 1 menit lalu dikeringkan. 11 Gambar 26. Pencampuran powder dan liquid dengan menggunakan microbrush Gambar 27. Pengaplikasian bahan bleaching di atas permukaan sampel Gambar 28. Penyinaran sampel Universitas Sumatera Utara 4.6.2. Pengukuran Nilai Kekasaran Permukaan Seluruh Sampel Seluruh sampel resin komposit nanofil pada kelompok I, II dan III diukur kekasaran permukaannya dengan menggunakan Stylus Profilometer Sebelum dilakukan pengukuran, ujung stylus dibersihkan dengan menggunakan kapas beralkohol terlebih dahulu lalu stylus profilemeter dikalibrasikan. Sampel diletakkan di atas meja sejajar alat profilemeter dan alat profilemeter dijalankan. Pengukuran kekasaran permukaan dilakukan sebanyak dua kali pada permukaan sampel yang dipoles. Pengukuran pertama dimulai dari salah satu tepi permukaan sampel yang telah ditandai dengan spidol, kemudian alat dijalankan dan membentuk suatu garis lurus melewati titik tengah sampel. Setelah hasil pengukuran pertama dicatat, sampel diputar 90 o dan alat dijalankan sehingga garis pengukuran kedua tegak lurus dengan garis pengukuran pertama. Hasil pengukuran kedua dicatat dan rata-rata dari kedua hasil pengukuran dihitung dan dicatat dengan satuan μm. Gambar 29. Pengaplikasian karbamid peroksida 35 di atas permukaan sampel Universitas Sumatera Utara 4.6.5. Metode Analisa Data Data yang diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan uji statistik, yaitu: 1. Uji analisis varians satu arah ANOVA, untuk melihat efek bahan aktif office bleaching hidrogen peroksida 35 dan karbamid peroksida 35 terhadap kekasaran permukaan resin komposit nanofil. 2. Uji Least Significant Difference LSD, untuk melihat perbedaan efek antara ketiga kelompok terhadap kekasaran permukaan resin komposit nanofil. Gambar 30. Pengukuran kekasaran permukaan sampel Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Kekasaran Permukaan Sampel Kelompok I