a. Hidrogen Peroksida
Hidrogen peroksida merupakan senyawa kimia reaktif yang mengandung unsur hidrogen dan oksigen H
2
O
2
. Bentuk murni berupa likuid tidak berwarna dan bentuk sediaan komersial berupa larutan dalam air yang mengandung 33-37
hidrogen peroksida murni dan bahan lainnya untuk mencegah produk mengalami dekomposisi.
1
Hidrogen peroksida relatif tidak stabil dan mengalami dekomposisi secara perlahan serta melepaskan oksigen. Hidrogen peroksida dapat larut dalam air dan
menyebabkan suasana asam. Hidrogen peroksida tersedia dalam berbagai konsentrasi namun yang paling banyak digunakan adalah konsentrasi 30-35. Hidrogen
peroksida bersifat kaustik dan dapat membuat jaringan terbakar jika terjadi kontak. Hidrogen peroksida juga melepaskan radikal bebas yang toksik, anion perhidroksil,
ataupun keduanya. Larutan hidrogen peroksida dengan konsentrasi tinggi harus ditangani dengan hati-hati karena bersifat tidak stabil secara termodinamis dan dapat
meledak kecuali jika disimpan dalam lemari pendingin dan dimasukkan dalam wadah yang gelap.
4,6
b. Karbamid Peroksida
Karbamid peroksida disebut juga urea peroksida karena kombinasi urea dan hidrogen peroksida. Karbamid peroksida tidak berwarna, tidak berbau, tidak toksik,
dan berbentuk Kristal putih yang dapat larut dalam alkohol, eter dan air. Karbamid peroksida dapat digunakan dalam dua konsentrasi, yaitu konsentrasi tinggi 30-50
Universitas Sumatera Utara
yang dipakai untuk metode in office bleaching dan konsentrasi rendah 10-16 yang digunakan untuk metode home bleaching.
20
Karbamid peroksida telah digunakan sebagai bahan pemutih gigi sejak tahun 1989 dan merupakan bahan yang sering dipakai dalam perawatan pemutihan gigi vital
menggunakan teknik home bleaching. Pemutihan gigi menggunakan karbamid peroksida 10 disetujui di beberapa negara besar seperti Amerika ADA, Kanada
FDA dan Eropa SCCNFP karena lebih aman, murah dan efektif untuk pemutihan gigi vital.
3,20
Bahan pemutihan gigi dengan karbamid peroksida biasanya juga mengandung gliserin atau propilen glikol, sodium stanat, asam fosfat atau asam sitrat, dan zat
perasa tambahan. Dalam beberapa bahan, karbopol, polimer asam poliakrilat yang larut air, ditambahkan sebagai bahan pengental serta untuk memperpanjang waktu
penyimpanan. Karbopol juga dapat menambah kekentalan dan daya lekat serta memperlambat proses pelepasan oksigen dari karbamid sehingga memungkinkan
oksigen bereaksi lebih lama dengan bahan yang menyebabkan pewarnaan.
6,20
Karbamid peroksida memiliki rumus kimia CONH
2
2.H
2
O
2
yaitu senyawa organik terdiri dari hidrogen peroksida dan urea 1:1. Sedangkan karbamid peroksida
merupakan keadaan dimana hidrogen peroksida dalam keadaan lebih stabil. Pada karbamid peroksida 10 mengandung 3,6 hidrogen peroksida dan 6,4 urea,
sedangkan pada 35 karbamid peroksida setara dengan 12 hidrogen peroksida.
1,20
Urea dalam karbamid peroksida berperan sebagai penstabil agar efek bahan tersebut lebih panjang dan berperan memperlambat proses pelepasan hidrogen
peroksida. Agar efek karbamid peroksida maksimal, dibutuhkan waktu yang lama
Universitas Sumatera Utara
untuk berkontak dengan gigi. Urea dalam karbamid peroksida dengan berat molekul yang rendah dapat bergerak bebas ke dalam email dan dentin pada saat proses
degradasi ammonia, dan karbondioksida akan dilepas sehingga akan meningkatkan pH. Proses buffer dapat meningkatkan efek pemutihan karena produksi ion perhidrol
meningkat sehingga proses oksidasi juga akan bertambah. Selain itu, urea juga mempunyai efek pembersih untuk menetralkan asam dan menghilangkan noda-noda
pada gigi.
6,19,20
Perbedaan penting dari hidrogen peroksida dan karbamid peroksida adalah tingkat kecenderungan melepas peroksida. Urea menstabilkan karbamid peroksida
sehingga lebih lambat terurai menjadi peroksida daripada hidrogen peroksida. Karbamid peroksida melepaskan sekitar 50 peroksida dalam dua jam pertama,
kemudian sisanya dilepaskan selama 6 jam kedepan. Hidrogen peroksida akan terurai melepaskan peroksida sepenuhnya dalam waktu sekitar satu jam pertama sehingga
diperkirakan hidrogen peroksida dapat berefek lebih besar terhadap pulpa dibanding karbamid peroksida.
12,19
Gambar 3. Lama waktu penguraian bahan pemutih menjadi peroksida
18
Universitas Sumatera Utara
2.2 Resin Komposit