Efikasi Vaksinasi Induk Dan Benih Ikan Nila Dengan Metode Infiltrasi Hiperosmotik Untuk Mencegah Infeksi Streptococcus Agalactiae.

EFIKASI VAKSINASI INDUK DAN BENIH IKAN NILA
DENGAN METODE INFILTRASI HIPEROSMOTIK UNTUK
MENCEGAH INFEKSI Streptococcus agalactiae

AMALIA PUTRI FIRDAUSI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Efikasi Vaksinasi Induk
dan Benih Ikan Nila dengan Metode Infiltrasi Hiperosmotik untuk Mencegah
Infeksi Streptococcus agalactiae adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, November 2015
Amalia Putri Firdausi
NIM C151140646

RINGKASAN
AMALIA PUTRI FIRDAUSI. Efikasi Vaksinasi Induk dan Benih Ikan Nila
dengan Metode Infiltrasi Hiperosmotik untuk Mencegah Infeksi Streptococcus
agalactiae. Dibimbing oleh SUKENDA dan SRI NURYATI.
Streptococcosis merupakan salah satu penyakit bakterial yang menyerang
berbagai strain ikan nila, penyakit ini seringkali disebabkan oleh bakteri
Streptococcus agalactiae dan Streptococcus iniae. Akhir-akhir ini S. agalactiae
lebih sering ditemukan dengan virulensi lebih tinggi dibandingkan S. iniae.
Pengendalian penyakit streptococcosis sampai saat ini masih terus diupayakan.
Salah satu upaya yang efektif untuk pencegahan penyakit tersebut adalah dengan
vaksinasi induk yang dapat menyebabkan adanya transfer imunitas maternal.
Transfer imunitas maternal merupakan upaya vaksinasi yang lebih
menguntungkan karena dapat melindungi induk sekaligus benih yang dihasilkan
terhadap agen patogen.
Kekebalan induk yang diturunkan kepada anaknya akan meluruh dengan

cepat seiring dengan pertambahan umur larva ikan dan perkembangan sistem
imun. Vaksinasi benih setelah antibodinya menurun dengan metode dan waktu
yang tepat diperlukan untuk meningkatkan ketahanan benih ikan terhadap
serangan S. agalactiae. Suatu penelitian peningkatan efikasi vaksinasi pada benih
dari induk yang divaksin dengan metode perendaman pada salinitas yang berbeda
akan memberikan metode vaksinasi dan konsentrasi garam yang diberikan
sebelum vaksinasi secara tepat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan perlakuan perendaman salinitas terbaik tehadap vaksinasi untuk
mencegah infeksi bakteri S. agalactiae pada benih ikan nila Oreochromis niloticus
terhadap kinerja sistem imun.
Penelitian dibagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama dilakukan pengujian
efikasi vaksinasi pada induk yang menyebabkan transfer antibodi ke anaknya.
Induk yang digunakan memiliki berat rata-rata 250±0.03 g dipelihara di bak beton
berukuran 3x2x0.6 m. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang
terdiri dari dua perlakuan dan tiga ulangan. Sebanyak tiga induk nila betina
divaksinasi dengan cara penyuntikan secara intraperitoneal dengan dosis 0.4
mL/kg ikan dan kontrolnya disuntik dengan phospate buffer saline (PBS).
Pemeliharaan induk pascavaksinasi dilakukan selama empat minggu, kemudian
dilakukan pemijahan. Kinerja sistem imun yang diamati meliputi relative percent
survival (RPS), level antibodi spesifik, dan lisozim. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa vaksinasi induk dapat memberikan level antibodi, aktivitas lisozim yang
signifikan (P