Analisa hasil perhitungan dalam grafik

Dari tabel 4.1. terlihat pertambahan sudut kerja pada lengan boom sangat berpengaruh terhadap gaya-gaya yang terjadi baik di titik A maupun di titik B. Semakin bertambahnya besar sudut kerja dari 10 º-70 º pada lengan pada saat pengopersian maka akan bertambah besar gaya-gaya yang terjadi di titik-titik tersebut yaitu A dan B. Gaya Ax dan Bx adalah merupakan gaya kesetimbangan yang terjadi pada titik A dan B terhadap sumbu X karena itu dari hasil perhitungan diperoleh Ax = Bx. Artinya beban atau besar gaya yang terjadi di kedua titik tersebut adalah setimbang terhadap sumbu X dan kendaraan aman pada saat keadaan berbeban dan panjang lengannya maksimum. Gaya Ay merupakan gaya yang terjadi di titik A terhadap sumbu Y yaitu merupakan gaya reaksi di titik A akibat dari pembebanan yang dialami lengan boom. Dan gaya By adalah gaya yang terjadi di titik B terhadap sumbu Y yang merupakan gaya reaksi di titik B akibat dari mekanisme crane pada saat beroperasi.

4.2. Analisa hasil perhitungan dalam grafik

Berdasarkan tabel 4.1. dapat dibuat grafik gaya-gaya yang terjadi pada titik A dan B akibat perubahan sudut kerja oleh lengan boom pada saat pengangkatan beban dan panjang lengan maksimum. Pada gambar 4.1. akan ditunjukkan grafik gaya-gaya yang dialami titik A yaitu Ax dan Bx di titik B terhadap perubahan sudut kerja oleh lengan crane dengan besar 10º-70º. Universitas Sumatera Utara Gaya N Sudut Kerja Gambar 4.1. Grafik Gaya Ax dan Bx VS sudut kerja Dari grafik 4.1 dapat dilihat dengan jelas perubahan besar gaya yang terjadi atau dialami oleh titik A dan B akibat pertambahan besar sudut kerja dari lengan boom crane. Pada sudut kerja 10º minimum besar gaya Ax di titik A dan Bx di titik B sebesar 8180411,046 N sedangkan pada sudut kerja 70º maksimum gaya yang terjadi adalah sebesar 159299,11 N. Dengan demikian dikatakan pengaruh pertambahan besar sudut kerja pada lengan saat beroperasi dengan panjang dan beban maksimum adalah berbanding terbalik. Artinya semakin besar sudut kerja yang dialami oleh lengan pada saat beroperasi maka besar gaya yang terjadi pada titik A dan B akan semakin kecil. Dan sebaliknya jika sudut kerja yang dialami lengan semakin kecil maka gaya-gaya yang terjadi akan semakin besar. 8180411.046 3769990.682 2176855.372 1311497.765 761759.233 395254.151 159299.11 1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000 7000000 8000000 9000000 10 20 30 40 50 60 70 Ax=Bx Universitas Sumatera Utara Gaya N Sudut Kerja Gambar 4.2. Grafik gaya Ay VS Sudut kerja Berdasarkan tabel 4.1 dapat juga dibuat grafik gaya Ay. Dari grafik 4.2. adalah perbandingan antara gaya Ay dengan sudut kerja yang juga menunjukkan pengaruh pertambahan sudut kerja mempengaruhi gaya- gaya yang terjadi di titik A. Yaitu dengan semakin bertambahnya besar sudut kerja pada lengan maka akan semakin kecil besar gaya Ay yang terjadi. Dengan demikian perbandingan antara gaya Ay dengan sudut kerja adalah berbanding terbalik. Hal ini ditunjukkan dalam grafik 4.2 yang berbentuk kurva menurun. Seperti halnya dengan grafik 4.1 dan 4.2 berdasarkan tabel 4.1. juga dapat dibuat grafik gaya By. 1442453,674 1372926,807 1256772,341 1100490,521 907818,389 684619,714 437672 300000 600000 900000 1200000 1500000 10° 20° 30° 40° 50° 60° 70° Ay Universitas Sumatera Utara Gaya N Sudut Kerja Gambar 4.3. Grafik gaya By VS Sudut kerja Dari grafik 4.3 kita dapat melihat persamaan dengan grafik 4.2 yang merupakan grafik gaya Ay yang terjadi di titik A. Seperti halnya Gaya Ay, grafik gaya By juga berbentuk kurva menurun. Artinya perbandingan antara gaya By terhadap sudut kerja adalah berbanding terbalik. Semakin besar sudut kerja yang dialami oleh lengan maka akan semakin kecil gaya yang By terjadi. 1539413,499 1468886,632 1353732,166 1197450,346 1004778,214 781579,539 534631,825 400000 800000 1200000 1600000 10° 20° 30° 40° 50° 60° 70° By Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Analisis Gaya-Gaya Dan Tegangan Pada Alat Pengangkut/Penyusun Peti Kemas (Reachstacker) Dengan Variabel Sudut Dan Panjang Lengan Berubah, Beban Tetap

15 125 106

Mesin Pemindah Bahan Perancangan Overhead Travelling Crane Yang Dipakai Di Workshop Pembuatan Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Angkat 10 Ton.

9 64 111

Perencanaan Crane Truck Dengan Kapasitas Angkat Maksimum 5 Ton

11 139 112

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

1 1 17

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 1

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 1 3

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 14

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 6 1

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 6

PAPER RITA IVANA ARIYANI

0 0 7