BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN BESAR GAYA-GAYA YANG TERJADI
PADA POSISI LENGAN DAN BEBAN MAKSIMUM TRUK CRANE
3.1. Mekanisme Lengan boom Crane
Sebelumnya penulis telah melakukan survei di perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor dan menyewakan alat-alat berat yaitu mesin-mesin yang biasa
digunakan dalam pembangunan gedung-gedung, jalan raya, dan pembangunan- pembangunan proyek lainnya. Salah satu dari jenis alat-alat berat tersebut adalah
pesawat angkat jenis truk crane yang akan kita analisa. Dan dari hasil survei tersebut penulis memperoleh data-data dari suatu alat berat jenis truck crane
dengan spesifikasi sebagai berikut :
Merk : KATO
Type : Truck Crane
Daya Motor Penggerak : 290 Ps
Putaran : 2200 rpm
Jenis Lengan : Teleskopik
Kapasitas : 25 ton
Berat Truck Crane : 28 ton
Panjang lengan : 10,9 m Minimum–25,6 m Maksimum
Sudut elevasi pengangkatan : 0 - 70 ˚
Kecepatan kendaraan : 45 kmjam
Kecepatan angkat lengan : 11 mmnt
Universitas Sumatera Utara
Tinggi Truck Crane : 3,4 m
Lebar Truck Crane : 2,5 m
Panjang Truck Crane : 12,45 m
Seperti yang telah penulis jelaskan pada bab sebelumnya. Pada skripsi ini penulis hanya akan membahas atau mengambil satu bagian komponen saja dari
pesawat angkat jenis truck crane untuk dianalisa besar gaya-gayanya. Dan menganalisa hubungan antara besar sudut lengan dengan beban pengangkatan
yang dilakukan lengan boom pada saat proses pengangkatan beban baik dalam jumlah beban minimum ataupun dalam jumlah maksimum. Lengan pada truck
crane ini terdiri dari tiga seksi section yang setiap lengan tersebut memiliki dimensi yang berbeda-beda pada luas penampang dan panjangnya. Hal ini
bertujuan agar pembebanan pada saat proses pengangkatan akan merata dan bertumpu pada satu titik yang telah diperhitungkan keamanannya. Untuk
menganalisa lengan boom dari truk crane tersebut sebaiknya mengetatuhui terlebih dahulu skema dan prinsip kerja dari truk crane itu sendiri secara
kesuluruhan dan dalam keadaan panjang maksimal. Uuntuk lebih jelas bentuk dari truk crane secara keseluruhan ditunjukkan oleh gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Truck crane dalam keadaan panjang lengan maksimum
Universitas Sumatera Utara
Dari skema keseluruhan truk crane tersebut dapat dilihat dengan jelas bagian lengan boom yang akan dianalisa arah gaya dan besarnya. Namun untuk
lebih jelasnya kita akan melihat lengan dari crane dengan cara memisahkan bagian lengan dari truk crane tersebut. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.2 adalah
lengan boom dalam keadaan normal tidak dipanjangkan.
Gambar 3.2. Lengan Boom crane 3 tingkat dalam keadaan normal
Untuk lebih jelasnya, Contoh profil dari lengan teleskopik adalah seperti pada gambar 3.3.
h
o
L t
b
o
Gambar 3.3. Profil lengan teleskopik
Universitas Sumatera Utara
Setelah mengetahui lengan boom crane pada keadaan normal tidak dipanjangkan selanjutnya harus mengetahui keadaan lengan pada saat maksimum
dipanjangkan agar dapat membandingkan perbedaan antara keduanya. Ketika lengan crane dipanjangkan secara maksimal maka lengan akan memiliki panjang
menjadi hampir tiga kali lipat dari keadaan normal lengan tidak dipanjangkan. Dan untuk lebih jelas lagi mekanisme atau prinsip kerja pemanjangan dari lengan
boom crane dengan tiga tingkat ini dapat dilihat pada gambar 3.4
Qp
Qb
A B
C
Gambar 3.4. Mekanisme Lengan boom secara maksimum
Universitas Sumatera Utara
Sebelumnya harus menentukan gaya-gaya yang tejadi pada lengan boom secara keseluruhan Untuk lebih jelasnya pada gambar 3.5. akan ditunjukkan gaya-
gaya yang terjadi pada lengan dari crane ketika dalam keadaan panjang dan beban
maksimum.
70 °
L
L2
L1 A
B Qp
Qb
Ay Ax
By Bx
C
Gambar 3.5. Arah gaya-gaya yang terjadi pada lengan panjang dan beban maksimum dengan sudut kerja 70°
Universitas Sumatera Utara
3.2. Dimensi-dimensi lengan