Pemeriksaan Makroskopik Pemeriksaan Mikroskopik Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia dengan Penetapan Kadar Air Penetapan Kadar Sari yang Larut Dalam Air

3.4.3 Pengolahan Sampel Daun sirsak dibersihkan dari kotoran dengan cara mencuci di bawah air

mengalir hingga bersih dan ditiriskan, kemudian dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40 C. Sampel dianggap kering apabila sudah rapuh, selanjutnya sampel diserbukan dengan menggunakan blender.

3.5 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia

Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari yang larut dalam air, penetapan kadar sari yang larut dalam etanol, penetapan kadar abu total dan penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam Depkes RI, 1989.

3.5.1 Pemeriksaan Makroskopik

Pemeriksan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk simplisia yang menjadi karakteristiknya. Gambar simplisia daun sirsak dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 39.

3.5.2 Pemeriksaan Mikroskopik Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia dengan

cara menaburkan diatas kaca objek yang telah ditetesi dengan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup, kemudian dilihat dibawah mikroskop. Gambar hasil mikroskopik dari serbuk daun sirsak dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 40.

3.5.3 Penetapan Kadar Air

Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluen. Prosedur kerja: 1. Penjenuhan toluen Sebanyak 200 ml toluen dan 2 ml air suling dimasukkan kedalam labu alas bulat, didestilasi selama 2 jam. Kemudiaan toluen didinginkan selama 30 menit Adan volume air pada tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml WHO, 1992. 2. Penetapan kadar air simplisia Sebanyak 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama dimasukkan kedalam labu alas bulat berisi toluen tersebut, lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen mendidih, kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes perdetik, sampai bagian air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan dingin sampai suhu kamar. setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air yang dihitung dalam persen WHO, 1992. Pehitungan hasil penetapan kadar air dapat dilihat pada lampiran 17 halaman 53.

3.5.4 Penetapan Kadar Sari yang Larut Dalam Air

Sebanyak 5 g serbuk yang telah dikeringkan, dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air-kloroform 2,5 ml kloroform dalam air sampai 1 L dalam labu bersumbat sambil di kocok selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam. Disaring, sejumlah 20 ml filtrat diuapkan sampai kering, dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara dan sisa dipanaskan pada suhu 105 C sampai bobot tetap. Kadar sari larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1989. Pehitungan hasil penetapan kadar sari yang larut dalam air dapat dilihat pada lampiran 17 halaman 54.

3.5.5 Penetapan Kadar Sari yang Larut Dalam Etanol