Ilmu Perpustakaan dalam Perspektif Filsafat Ilmu

lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang mahasiswa dapat belajar dengan baik. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa dalam kaitannya dengan pendidikan, motivasi berarti dorongan yang memberikan semangat kerja kepada para mahasiswa untuk berperilaku tertentu dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

2.2 Kajian Ilmu Perpustakaan

1. Ilmu Perpustakaan dalam Perspektif Filsafat Ilmu

Sebelum mengkaji lebih lanjut tentang kajian Ilmu Perpustakaan, terlebih dahulu dipahami pengertian dari perpustakaan. Banyak defenisi yang diberikan para ahli tentang pengertian perpustakaan, namun secara umum pengertian perpustakaan dapat diartikan sebagai unit atau lembaga di dalamnya terdapat kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran bahan pustaka atau sumber informasi yang tercetak maupun noncetak berdasarkan aturan tertentu guna melayani pengguna. Sulistyo-Basuki 1993 memberi pengertian perpustakaan adalah kumpulan buku atau bangunan fisik tempat buku dikumpulkan, disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan pemakai. Perpustakaan sedikit demi sedikit telah mengalami perubahan seiring dengan perubahan paradigma perpustakaan yang sering disebut hanya sebagai tempat berkumpulnya buku-buku, tetapi perpustakaan merupakan sebuah sistem, yang merupakan suatu organisasi, dimana koleksi atur menurut sistem tertentu sehingga pengguna mudah untuk menemukan informasi. Perpustakaan dapat dibedakan berdasarkan keberadaan dan fungsi perpustakaan itu sendiri. Dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi menjelaskan bahwa Ilmu Perpustakaan dimulai lebih dari 130 tahun yang lalu ketika Columbia University Universitas Sumatera Utara membuka pendidikan pustakawan pada tahun 1876. Ketika itu istilah yang digunakan bervariasi pada masing-masing universitas yang mengelolanya yaitu Librarianship Kepustakawanan, Library Studies Studi Perpustakaan dan Library Science Ilmu Perpustakaan. Hasugian, 2009:3-4. Untuk mengkaji bahwa perpustakaan dapat dikatakan sebagai ilmu, harus dikaji dari perspektif filsafat ilmu. Filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu sehingga filsafat ilmu perlu menjawab persoalan ontologis objek telaah, epistemologis proses, prosedur, mekanisme dan aksiologis untuk apa. Berkaitan dengan itu, Ilmu Perpustakaan mempunyai landasan ontologi yang kuat, karena ada objek yang dikaji yaitu perpustakaan serta mempunyai wujud berupa kumpulan daripada tulisan-tulisan atau karya yang berisikan informasi dalam berbagai media yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai. Dan yang paling mendasar dalam membuktikan kebenaran suatu pengetahun dengan cara mengkaji asal mula dan validitas pengetahuan yang dinamakan “epistemologi” wujud hakiki dari perpustakaan dapat dijelaskan melalui sejarah perkembangan perpustakaan dari masa ke masa. Dalam perjalanan sejarahnya akan terlihat dan dapat dipahami tentang asal muasal perpustakaan sebagai pengetahuan dan keberadaannya memang ada atau berwujud yang dijadikan sebagai bukti bahwa pengetahuan perpustakaan mempunyai landasan ontologi. Kahar, 2009:26. Selanjutnya Irawaty menjelaskan bahwa perpustakaan jelas mempunyai landasan aksiologis, karena perpustakaan memberikan pelayanan kepada pengguna atau masyarakat tanpa membedakan status sosial, golongan, tingkatan umur, ekonomi, ras, agama dan sebagainya. Pelayanan yang diberikan dalam bentuk bahan bacaan dan informasi yang bersifat non profit dengan tujuan umum untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan pelestarian budaya bangsa. Universitas Sumatera Utara Menurut Hasugian 2009: 5, yang dikaji dalam Ilmu Perpustakaan adalah informasi, merupakan kajian mendasar dari Ilmu Perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu institusi yang bertugas mengumpulkan, mengolah, mengelola, melayankan danatau mendiseminasikan berbagai jenis sumberdaya informasi yang mencakup berbagai subjek yang tidak dibatasi dengan bidang dan kajian tertentu. Kelihatannya, perpustakaan akan selalu berhubungan dengan berbagai sumberdaya informasi yang tidak terbatas dan yang tersebar pada berbagai tempat.

2. Pendidikan Ilmu Perpustakaan di Indonesia