Menurut Hasugian 2009: 5, yang dikaji dalam Ilmu Perpustakaan adalah informasi, merupakan kajian mendasar dari Ilmu Perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah
satu institusi yang bertugas mengumpulkan, mengolah, mengelola, melayankan danatau mendiseminasikan berbagai jenis sumberdaya informasi yang mencakup berbagai subjek
yang tidak dibatasi dengan bidang dan kajian tertentu. Kelihatannya, perpustakaan akan selalu berhubungan dengan berbagai sumberdaya informasi yang tidak terbatas dan yang
tersebar pada berbagai tempat.
2. Pendidikan Ilmu Perpustakaan di Indonesia
Ilmu Perpustakaan di Indonesia dimulai pada tahun 1952 berupa kursus yang diberi nama Kursus Pendidikan Pegawai Perpustakaan KPPP. Lembaga ini memberikan kursus
selama dua tahun yang pesertanya adalah pegawai perpustakaan. Kursus ini berlangsung sampai tahun 1955 dan dipimpin oleh orang Belanda yang bernama Vrede De Siter;
kemudian diganti oleh A.H Habraken. Nama kursus pun berubah menjadi kursus Pendidikan Ahli Perpustakaan PAP yang lama kursusnya menjadi dua setengah tahun.
Pendidikan perpustakaan pada tingkat perguruan tinggi di Indonesia dimulai pada tahun 1961, yaitu dengan diintegrasikannya kursus di atas dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Indonesia. Sejak itu pendidikan perpustakaan di Indonesia mulai mantap. Pada tahun 1981 Fakultas Sastra Universitas Indonesia menyelenggarakan
Pendidikan Sarjana Ilmu Perpustakaan tetapi sebagai gelar kedua. Dalam perjalanannya pendidikan perpustakaan di Indonesia sudah mencapai hampir setengah abad, tetapi
ternyata belum mendapat prestige yang sejajar dengan disiplin ilmu lain. Ilmu Perpustakaan masih dilihat sebagai second class dalam kacamata profesi dan disiplin
ilmu. Qalyubi, 2007: 62.
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan tenaga perpustakaan di Indonesia diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal jenjang pendidikan profesional dan akademis dan jalur pendidikan
nonformal diklat dan penataran. Pendidikan formal merupakan sistem pendidikan yang dilaksanakan di sekolah maupun perguruan tinggi yang bersifat gradual, hierarkis dan
berkelanjutan. Pendidikan nonformal adalah pendidikan di luar pendidikan formal sekolah, seperti penataran kursus, pelatihan, magang, dan lainnya. Perpustakaan Nasional
RI dalam meningkatkan jumlah pustakawan yang terdidik dengan menyelenggarakan diklat penyetaraan Tipe A, B, dan C.
Bidang Ilmu Perpustakaan semakin berkembang, hal ini dapat dilihat dari beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun wasta membuka jurusanprogram studi Ilmu
Perpustakaan
Adapun perguruan tinggi yang membuka jalur profesional adalah sebagai berikut: No.
Perguruan Tinggi Program
Tahun Berdiri
1. Universitas Indonesia Jakarta
D3 1952
2. Universitas Hasanuddin Makassar
D3 1978
3. Universitas Sumatera Utara Medan
D3 1980
4. Institut Pertanian Bogor Bogor
D3 semula D2 1982
5. Universitas Airlangga Surabaya
D3 1982
6. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
D3 semula D2 1992
7. Universitas Lancang Kuning Pekanbaru D3
1990 8.
Universitas Sam Ratulangi Manado D3
1992 9.
Universitas Yarsi Jakarta D3
1993 10.
Universitas Terbuka Jakarta D2
1993 11.
IAIN Imam Bonjol Padang D3
1998 12.
Universitas Diponegoro Semarang D3
1997
Universitas Sumatera Utara
No. Perguruan Tinggi
Program Tahun Berdiri
13. Universitas Bengkulu
D3 199798
14. IAIN Ar Raniry Aceh
D3 1995
15. IAIN Sunan Kalijaga Yoyakarta
D3 1998
Zulfikar Zein,
1999 Sedangkan perguruan tinggi yang membuka jalur akademik pendidikan Ilmu Perpustakaan
di Indonesia adalah:
No. Perguruan Tinggi
Program Tahun
1. Universitas Indonesia Jakarta
S1 1952
2. Universitas Indonesia Jakarta
S2 1990
3. Universitas Padjadjaran Bandung
S1 1985
4. Universitas Padjadjaran Bandung
S2 2003
5. Universitas Sumatera Utara Medan
S1 2001
6. Universitas Yasri Jakarta
S1 1999
7. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
S2 1996
8. IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
S1 2002
9. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
S1 2001
10. Universitas Pendidikan Indonesia
S2 1999
2.3 Pustakawan sebagai Profesi