Dari beberapa pengertian motivasi dan didukung dengan beberapa pendapat pengertian motif di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan suatu
kondisi dan dorongan yang disebabkan oleh adanya motif atau alasan atau sebab yang muncul dalam diri seseorang yang mendorong ia untuk melakukan usaha-usaha berupa
pekerjaan, berprilaku, sikap tertentu dan membuat dirinya menjadi aktif untuk terus berusaha mencapai tujuan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
motivasi dalam diri individu adalah untuk menggerakkan kemauan dan menemukan tujuan utama untuk bisa mencapai sasaran awal yang didinginkan. Dapat dipahami bahwa
motivasi sangat penting dimiliki oleh pimpinan, pendidik dalam meningkatkan semangat kerja dan produktivitas kerja para pegawai ataupun anak didiknya.
1. Proses Motivasi
Teori motivasi erat hubunganya dengan pemuasan kebutuhan manusia. Untuk itu terlebih dahulu penulis menguraikan apa yang dimaksud dengan proses motivasi.
Handayani 2007: 27, menggambarkan kerangka hubungan antara kebutuhan dan motivasi pada bagan berikut :
Dorongan Motif
perbuatan Tujuan
Kebutuhan Motivasi
Gambar 1. Proses terjadinya tingkah laku bermotivasi
Universitas Sumatera Utara
Dari bagan tersebut dapat dijelaskan bahwa kebutuhan merupakan hal utama terjadinya motivasi yang akan menimbulkan dorongan apabila ada motif dalam diri
seseorang. Motif tersebut diaplikasikan dalam kegiatannya berupa perbuatan yang dilandasi dengan keinginan untuk memperoleh kepuasan yaitu mencapai tujuannya.
2. Motivasi dalam Belajar
Tanpa motivasi seseorang tidak akan dapat melakukan sesuatu sehingga setiap pekerjaan dalam bidang apapun membutuhkan kemampuan atau kecakapan pribadi,
termasuk belajar juga membutuhkan motivasi yang cukup pada diri seseorang, sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat berhasil dengan sebaik-baiknya. Uno 2007: 39
mengatakan bahwa ada 3 fungsi motivasi belajar yaitu : 1.
Fungsi motivasi dalam menentukan penguatan belajar. Motivasi dapat berfungsi dalam penguatan belajar apabila seseorang anak yang
belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.
2. Fungsi motivasi dalam memperjelas tujuan belajar.
Fungsi motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitanya dengan kemaknaan belajar.
3. Motivasi menentukan ketekunan belajar.
Seseorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajari dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang
baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi dapat menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki
motivasi untuk belajar, maka tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat
berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.
Universitas Sumatera Utara
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan adanya motivasi dalam diri seseorang maka akan tercapainya tujuan yang diinginkannya.
Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswamahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari belajar dan arah sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Seseorang akan berhasil dalam belajar, jika mempunyai keinginandorongan untuk belajar.
Motivasi dalam hal ini meliputi 2 hal : 1.
mengetahui apa yang akan dipelajari 2.
memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari, sebab tanpa motivasi, tujuan yang ingin dicapai sulit untuk berhasil dengan baik
Sardiman, 2001: 38. Sehubungan dengan belajar, Thorndike dalam Soemanto, yang terkenal dengan
pandangannya tentang belajar sebagai proses “trial and error”, mengemukakan bahwa belajar dengan “trial and error” dimulai dengan adanya beberapa motif yang mendorong
keaktifan. Dengan demikian, untuk mengaktifkan individu dalam belajar diperlukan motivasi.
Belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, antara aksi dan reaksi. Mengenai hal itu Thordike Sardiman, 2001: 33 mengemukakan “prinsiphukum
belajar yaitu law of effect, law of multiple respone, law of exersice, law of assimilation’. Diantara hukum belajar tersebut yang paling penting adalah law effect, karena dalam
hubungannya dengan belajar.
Universitas Sumatera Utara
Maka terdapat 3 hal yang bertalian dengan motif belajar sekaligus merupakan aspek motivasi yaitu :
1. Keadaan yang mendorong tingkah laku
2. Tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut
3. Tujuan dari tingkah laku
Adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang akan
sangat menentukan tingkat pencapaian belajar Sardiman, 2001: 84. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah
perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari perilaku atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan factor
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh
rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan bersemangat.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada mahasiswa- mahasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal ini mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Menurut Suryabrata 1995: 26 Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1 adanya hasrat dan keinginan berhasil 2 adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar 3 adanya harapan dan cita-cita masa depan 4 adanya penghargaan dalam belajar 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6 adanya
Universitas Sumatera Utara
lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang mahasiswa dapat belajar dengan baik.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa dalam kaitannya dengan pendidikan, motivasi berarti dorongan yang memberikan semangat kerja kepada para mahasiswa untuk
berperilaku tertentu dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema
sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.
2.2 Kajian Ilmu Perpustakaan