PRAKTEK RENTENIR DI DESA JAWAMARAJA KECAMATAN JAWAMARAJA BAHJAMBI KABUPATEN SIMALUNGUN.

(1)

PRAKTIK RENTENIR DI DESA JAWAMARAJA

KECAMATAN JAWAMARAJA BAHJAMBI

KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ARIHTA LESTARI WIDYAWATI OMPUSUNGGU NIM. 3131122006

JURUSAN PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Arihta Lestari Widyawati Ompusunggu.NIM. 3131122006. Praktek Rentenir di Desa Jawamaraja Kecamatan Jawamaraja Bahjambi Kabupaten Simalungun.Skripsi, Jurusan Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2017.

Tingginya tingkat kebutuhan ekonomi masyarakat dan persaingan ekonomi pada saat ini menyebabkan tuntutan besar dalam kebutuhan masyarakat. Sehingga membuat masyarakat melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang dalam mempertahankan kehidupan yang lebih baik. Permasalahan ekonomi yang terjadi dalam masyarakat memang tidak ada habisnya. Hal ini disebabkan terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan yang tentunya sangat merugikan dan meresahkan masyarakat. Kesulitan ekonomi ini tidak jarang membuat masyarakat sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Keadaan ini akan membuat masyarakat yang bermata pencaharian hanya sebagai petani , pedagang kecil, dan sebagainya akan menjadi sulit dalam memenuhi kebutuhan hidupnya serta membangun usaha mereka yang disebabkan uang yang mereka punya sangatv terbatas dan tidak mudah untuk menemukan tempat peminjaman uang.

Penelitian Praktek Rentenir Di Desa Jawamaraja Kecamatan Jawamaraja Bahjambi Kabupaten Simalungun bertujuan untuk mengetahui (1) untuk mengetahui karakteristik dan pola praktek kegiatan rentenir di Desa Jawamaraja (2) untuk mengetahui apa saja dampak praktek rentenir pada masyarakat di Desa Jawamaraja yang meminjam uang kepada rentenir.

Jenis penelitian yang digunakan penulis ialah penelitian kualitatif yang bergerak pada aspek pemahaman gejala sosial budaya. Penelitian ini difokuskan pada Praktek Rentenir Di Desa Jawamaraja, Kecamatan Jawamaraja Bahjambi, Kabupaten Simalungun.

Penelitian ini dilakukan di Desa Jawamaraja untuk menjadi data primer, sedangkan penelitian selanjutnya di luar pelaku (orang yang memberi pinjaman) untuk menjadi data tambahan. Data tambahan ini diperoleh melalui informasi dari masyarakat yang ada disekitarnya yang tidak bekerja sebagai rentenir seperti: aparatur desa serta nasabah. Data diperoleh melalui teknik purposive sampling. Informan yang dijadikan objek penelitian sudah ditentukan berdasarkan kebutuhan peneltian. Data-data yang diperoleh melalui observasi langsung kelokasi penelitian yaitu di Desa Jawamaraja. Sehingga dalam menggali informasi dari para informan dilakukan dengan cara wawancara yaitu melalui percakapan

Hasil penelitian yang didapat oleh penulis ialah dalam praktek rentenir yang berada di Desa Jawamaraja masih banyak bergantung kepada rentenir. Proses dan persyaratan pinjaman lebih mudah jika dibandingkan dengan pinjaman lainnya serta lebih efisiensi waktu dan energy. Kemudian diberikan sosialisasi pinjaman pemerintah koperasi tetapi tidak sepenuhnya dipahami dan diketahui oleh masyarakat. Sehingga banyak orang terpaksa meminjam uang kepada rentenir dengan system angsuran bunga bahwa mereka setuju antara rentenir dan nasabah.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah mbmerkati saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini pada hakikat menguraikan judul skripsi yaitu “Praktek Rentenir di Desa Jawamaraja, Kecamatan Jawamaraja Bahjambi, Kabupaten Simalungun”.

Karya ilmiah ini merupakan bagian dari proses pembelajaran yang memiliki keterbatasan dalam memaknai fenomena yang terjadi di masyarakat. Secara jujur penulis mengakui adanya keterbatasan dan kemampuan penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Namun atas dukungan dan arahan dari berbagai pihak yang dengan tulus dan ikhlas memberikan sumbangan pemikiran, sehingga penulisan skripsi ini dpaat diselesaikan. Untuk itu saya ucapkan terimakasih dan teriring doa semoga segala amal dan perbuatan dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa terutama Kepada Ibu Sulian Ekomila, S.Sos., MSP, selaku pembimbing skripsi yang dengan integritas akademik, kesabaran. Kearifan serta kasih sayangnya dalam mencurahkan waktu dalam memberikan bimbingan di sela-sela tingkat kesibukan yang luar biasa, ketegasan dan wawasan yang luas menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Selanjutnya pada kesempatan ini perkenankanlah dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan


(7)

iii

3. Ibu Dr. Rosramadhana, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi

4. Ibu Dra. Trisni Andayani, M.Si selaku Pembimbing Akademik Penulis 5. Ibu Dra. Trisni Andayani, M.Si, Bapak Erond L Damanik dan Bapak

Muhammad Iqbal, S.Sos., M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang ada di Prodi Pendidikan Antropologi 7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku Mama (N. Silalahi) tercinta yang

selalu memberikan kasih saying dan restu serta memberikan segala yang terbaik di dalam hidupku. Bapak ( M. Ompusunggu) tercinta yang selalu memberi dorongan materil dan moril serta abang dan adik adikku terkasih (Erik Ompusunggu, Dika Ompusunggu, Hemat Ompusunggu, Panji Ompusunggu)

8. Teristimewa untuk Dedi Fransisko Sinaga yang selalu ada dan selalu memberikan semangat, bantuan, kesabaran, cinta dan perhatiannya untuk penulis

9. Teman-teman seperjuangan penulis kelas C Reguler Prodi Pendidikan Antropologi 2013, terimakasih atas kekompakan dan kebersamaan kita melewati suka dan duka di masa perkuliahan. Semoga kita selalu ingat satu sama lain.

10.Kepala Desa beserta Camat Jawamaraja yang telah memberikan ijin penelitian untuk penulis meneliti di lokasi penelitian.


(8)

iv

11.Para informan penulis yang telah memberikan informasi dalam penulisan skripsi ini.

Tiada manusia yang sempurna. Karenanya penulis sangat menyadari adanya keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki, sehingga dalam penyusunan Skripsi ini banyak terdapat kekurangan.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Tuhan Yesus senantiasa melimpahkan segala berkat-Nya kepada kita semua.

Terima kasih

Medan, Maret 2017

Penulis

Arihta L.W Ompusunggu Nim. 3131122006


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Pembatasan Masalah ... 5

1.4. Rumusan Penelitian ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 7

2.1. Kajian Pustaka ... 7

2.1.1. Penelitian Relevan Praktek Rentenir ... 7

2.1.2. Buku yang Relevan tentang Praktek Rentenir ... 9

2.2. Kerangka Teori ... 12

2.2.1. Pertukaran Sosial ... 12

2.3. Kerangka Konseptual ... 17

2.3.1. Rentenir ... 17

2.3.2. Uang ... 19

2.4. Kerangka Berpikir ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

3.1. Jenis Penelitian ... 23

3.2. Lokasi Penelitian ... 24

3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 24

3.3.1. Subjek Penelitian ... 24

3.3.2. Objek Penelitian ... 25

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.4.1. Observasi ... 25


(10)

vi

3.4.3. Dokumentasi ... 27

3.5. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 30

4.1.1. Deskripsi Singkat Desa/ Kelurahan ... 30

4.1.2. Letak dan Luas Wilayah Desa Jawamaraja ... 30

4.1.3. Iklim dan Curah Hujan ... 32

4.1.4. Demografi Penduduk ... 33

4.1.4.1. Keadaan Penduduk ... 33

4.1.4.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 34

4.1.4.3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan .... 35

4.1.4.4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 37

4.2. Profil Rentenir dan Nasabah ... 38

4.2.1. Profil Rentenir ... 38

4.2.1.1. Ibu Ronaida Sirait ... 38

4.2.1.2. Ibu Demiana Sianturi ... 39

4.2.1.3. Ibu Senti Sinurat ... 40

4.2.1.4. Ibu Sonti Manurung ... 41

4.2.2. Profil Nasabah ... 42

4.2.2.1. Ibu Meliana Sinaga ... 42

4.2.2.2. Ibu Mariance Manurung ... 43

4.2.2.3. Ibu Meswita Samosir ... 44

4.2.2.4. Ibu Tince Sagala ... 45

4.2.2.5. Ibu Sondang Tinambunan ... 45

4.2.2.6. Ibu Yulia Nainggolan ... 46

4.2.2.7. Destiana Aritonang ... 47

4.2.2.8. Bapak Junius Siburian ... 47

4.2.2.9. Bapak Ramces Sihombing ... 48

4.2.2.10. Ibu Desri Marbun ... 49

4.2.2.11. Ibu Maria Pangaribuan ... 50

4.2.2.12. Ibu Jesika Sitompul ... 50


(11)

vii

4.2.3.1. Ibu Ronaida Sirait ... 52

4.2.3.2. Ibu Demiana Sianturi ... 57

4.2.3.3. Ibu Senti Sinurat ... 63

4.2.3.4.Ibu Sonti Manurung ... 70

4.3. Dampak Praktek Kegiatan Rentenir pada Masyarakat di Desa Jawamaraja ... 76

4.3.1. Dampak Yang Dirasakan Oleh Nasabah ... 76

4.3.3.1. Ibu Meliana Sinaga ... 76

4.3.3.2.Ibu Mariance Manurung ... 77

4.3.3.3. Ibu Meswita Samosir ... 78

4.3.3.4. Ibu TinceSagala ... 78

4.3.3.5. Ibu Sondang Tinambunan ... 79

4.3.3.6. IbuYulia Nainggolan ... 79

4.3.3.7. Destiana Aritonang ... 80

4.3.3.8. Bapak Junius Siburian ... 80

4.3.3.9. Bapak Ramces Sihombing ... 81

4.3.3.10. Ibu Desri Marbun ... 81

4.3.3.11. Ibu Maria Pangaribuan ... 82

4.3.3.12. Ibu Jesika Sitompul ... 82

4.3.2. Dampak Rentenir Berdasarkan Pandangan Masyarakat ... 83

4.4. Pembahasan ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1. Kesimpulan ... 91

5.2. Saran ... 93


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis P enggunaan

Lahan di Kecamatan Jawamaraja Bahjambi ... 31

Tabel 2 Klasifikasi Penduduk Desa Jawamaraja ... 33

Tabel 3 Klasifikasi Penduduk Desa Jawamaraja Menurut Umur... 34

Tabel 4 Klasifikasi Penduduk Desa Jawamaraja Berdasarkan Mata Pencaharian ... 35

Tabel 5 Klasifikasi Penduduk Desa Jawamaraja Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 36

Tabel 6 Klasifikasi Lembaga Pendidikan Desa Jawamaraja ... 37

Tabel 7 Klasifikasi Penduduk Desa Jawamaraja Berdasarkan Agama ... 37

Tabel 8 Profil Rentenir ... 38


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Peta Kecamatan Jawamaraja Bahjambi Lampiran 3 Daftar Informan

Lampiran 4 Peta Kabupaten Simalungun Lampiran 5 Foto Bersama Informan Lampiran 6 Foto Pembukuan Informan


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Permasalahan ekonomi yang terjadi dalam masyarakat memang tidak ada habisnya.Hal ini disebabkan terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan yang tentunya sangat merugikan dan meresahkan masyarakat.Kesulitan ekonomi ini tidak jarang membuat masyarakat sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Keadaan ini akan membuat masyarakat yang bermata pencarian hanya sebagai petani, pedagang kecil, dan lain sebagainya, akan menjadi sulit dalam memenuhi kebutuhan hidupnya serta membangun usaha mereka yang disebabkan uang yang mereka punya sangat terbatas dan tidak mudah untuk menemukan tempat peminjaman uang.

Berdasarkan perjalanan sejarah peradaban manusia, uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan sehari-hari, bahkan ada yang berpandangan bahwa uang merupakan darahnya suatu perekonomian, mengingat di dalam masyarakat modern, dimana mekanisme perekonomian berdasarkan pada lalu lintas barang dan jasa, semua kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan akan memerlukan uang sebagai alat pelancar guna mencapai tujuannya. Uang diibaratkan sebagai minyak pelumas yang memudahkan aktifitas pertukaran, sehingga apabila masyarakat percaya dan dapat menerima uang sebagai pembayaran untuk barang dan hutang, maka perdagangan relatif mudah.Oleh karena itu, untuk dapat menyadari pentingnya peranan uang dalam kehidupan modern, seseorang tidak perlu harus menjadi ahli ekonomi.Orang awampun dapat


(15)

2

menyadari bahwa perilaku uang itu sangat penting untuk lancarnya perekonomiannasional maupun internasional (Iswardono SP, 1997:3).

Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa uang telah memainkan peranan yang strategis di dalam perkembangan suatu perekonomian, terutama yang berhubungan dengan fungsi utama dari pada uang yaitu sebagai alat pembayaran, yang pada awalnya sering diartikan bahwa uang adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum oleh masyarakat sebagai alat pembayaran.

Pada perkembangan mutakhir fungsi uang dapat dibedakan dalam 2 (dua) kategori, yaitu fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi umum uang adalah sebagai asset likuid (liquitd asset), faktor dalam rangka pembentukan harga pasar (framework of the market allocative system), faktor penyebab dalam perekonomian (a causative factor in the economy), dan faktor pengendali kegiatan ekonomi (contrpller of the economy). Namun fungsi khusus uang yaitu sebagai alat tukar ( medium of exchange), sebagai alat penyimpanan nilai (store of value), sebagai satuan hitung (unit of account), sebagai alat pembayaran (means of exchange), sebagai alat ukuran umum dalam menilai sesuatu (commom measure of value)(Glyn Davies, 2002:23).

Terkait dengan masyarakat, mereka memilih upaya yang berbeda-beda untuk mewujudkan kesejahteraan hidupnya.Sebagai contoh, guna memenuhi kebutuhan hidupmasyarakat bertani, berdagang, berwirausaha, dan lain sebagainya.Ada pula sebagian masyarakat yang kesulitan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya seperti kekurangan modal usaha ataupun kekurangan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Akibatnya, masyarakat yang kesulitan dalam mencukupi kebutuhan hidupnya, masyarakat ada yang mencari uang atau


(16)

3

modal dengan meminjam kepihak-pihak tertentu baik kepada sanak saudara kerabat, sahabat bahkan sampai melakukan pinjaman kepada pihak formal seperti bank dan koperasi ataupun dari pihak informal seperti rentenir.

Hal itu masyarakat lakukan untuk menutupi kebutuhan hidup yang masih kurang.Tetapi tidak semua masyarakat mudah mendapatkan pinjaman dari pihak formal karena persyaratan yang rumit terutama bagi mereka yang perekonomiannya menengah kebawah.Terkait dengan hal ini, rentenir menjadi alternatif menggiurkan disaat kebutuhan finansial sedang meningkat dikalangan masyarakat, terutama mereka yang perekonomiannya menengah kebawah sehingga mereka lebih memilih meminjam uang ataupun modal kepada pihak informal karena persyaratannya yang mudah. Namun sasaran utama rentenir adalah masyarakat yang ekonominya menengah kebawah yang bermata pencaharian sebagai pedagang kecil, pedagang sayur, dan warung-warung kecil yang kebanyakan mempunyai modal usaha yang sangat kecil. Sesuai dengan hal ini, rentenir juga memberikan kemudahan dalam meminjamkan uang atau modal kepada nasabah yaitu dengan syarat foto copy KTP saja,

Mengenai rentenir, termasuk salah satu praktek yang sudah mendarah daging ditubuh masyarakat Indonesia.Menurut kamus KBBI (2007) (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Rentenir adalah seorang yang mencari nafkah dengan membungakan uang.Rentenir juga sering digelar tukang riba, pelepas uang, lintah darat dan tengkulak.Bagi masyarakat umum, rentenir cenderung memiliki citra buruk sebagai lintah darat yang mengambil bunga dalam jumlah yang sangat besar dari pinjaman nasabahnya.


(17)

4

Menurut penulis sendiri rentenir merupakan salah satu jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang secara berwiraswasta, dalam praktek peminjaman uang. Praktik ini sama halnya dengan yang dilakukan bank-bank resmi yang ada di Indonesia yang bergerak dalam bidang keuangan, yang membedakannya adalah rentenir tidak memiliki landasan hukum yang pasti, praktek rentenir dikelola secara mandiri dan perorangan dengan kebijakan dan peraturan yang dibuat dan dikelola sendiri, selain itu rentenir biasanya mengambil bunga yang cukup besar dari si peminjam atau nasabah, terlebih jika si peminjam sudah jatuh tempo tidak mampu membayar hutangnya maka bunganya dapat berlipat-lipat.

Oleh Karena itu, ketika masyarakat meminjam uang ataupun modal kepada rentenir dengan bunga yang berlipat-lipat, sebenarnya masyarakat mengalami ketertindasan ekonomi.Mereka yang tujuan awalnya untuk menutupi masalah kebutuhan hidup justru memunculkan masalah baru kepada mereka.Karena meminjam kepada rentenir itu dikenakan bunga yang besar dan dikejar-kejar penagih yang sewaktu-waktu mendatangi rumah.Sedangkan secara ekonomi masyarakat yang meminjam uang ataupun modal kepada rentenir juga bisa mengalami kerugian ekonomi yang besar dan tertindas terutama mereka yang secara ekonomi menengah ke bawah.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul “Praktek Rentenir Di Desa Jawamaraja, Kecamatan Jawamaraja Bahjambi, Kabupaten Simalungun

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:


(18)

5

1. Masyarakat di Desa Jawamaraja mendefinisikan Rentenir tempat pinjaman uang.

2. Pemahaman masyarakat di Desa Jawamaraja Kabupaten Simalungun terhadap Rentenir.

3. Faktor-faktor yang melatarbelakangi masyarakat melakukan peminjaman uang kepada Rentenir.

4. Kelebihan dari Rentenir sehingga dapat begitu banyak menarik masyarakat kalangan menengah kebawah untuk melakukan peminjaman uang.

5. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat peminjaman uang dari Rentenir bagi masyarakat.

6. Kemudahan yang diberikan oleh Rentenir dibandingkan dengan pinjaman uang lainnya.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis hanya memfokuskan pada masalah “Praktek Rentenir Di Desa Jawamaraja, Kecamatan Jawamaraja Bahjambi, Kabupaten Simalungun”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana karakteristik dan pola praktek kegiatan rentenir di Desa Jawamaraja?


(19)

6

2. Bagaimana dampak praktek kegiatan rentenir pada masyarakat di Desa Jawamaraja yang meminjam uang kepada rentenir ?

1.5Tujuan Masalah

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui karakteristik dan pola praktek kegiatan rentenir di Desa Jawamaraja.

2. Untuk mengetahui apa saja dampak praktek rentenir pada masyarakat di Desa Jawamaraja yang meminjam uang kepada rentenir.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sumber pemikiran dalam bidang-bidang sosial khususnya sosiologi dalam menyikapi rentenir yang ada ditengah masyarakat Desa Jawamaraja.

2. Bagi mahasiswa penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk melakukan peninjauan tentang rentenir di Desa Jawamaraja.

3. Bagi masyarakat umum penelitian ini berguna untuk memberikan uraian bahwa peminjaman berbunga rentenir memberikan dampak buruk dimana bunga yang menghasilkan kerugian yang besar dan tidak sebanding dengan awal uang atau modal pinjaman.

4. Bagi rentenir untuk mengevaluasi sistem pinjaman berbunga yang tidak memberlakukan peraturan penambahan bunga yang sangat tinggi sehingga memberikan pengaruh yang lebih buruk untuk keberlangsungan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Jawamaraja Bahjambi Desa Jawamaraja.


(20)

92 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Rentenir pada dasarnya bekerja untuk memperoleh keuntungan dari bunga yang mereka berikan kepada nasabah, pekerjaan rentenir pada dasarnya sudah melanggar semua nilai-nilai agama. Karena dalam agama apapun kegiatan rentenir atau membungakan uang adalah hal yang dilarang dalam agama, dimana karakteristik rentenir dalam menjalankan pinjaman uang kepada masyarakat sangat keras dan sangat kejam misalnya jika nasabah tidak mampu membayar cicilan bunga pinjaman uang sewaktu-waktu rentenir akan menyita barang-barang yang dimiliki nasabah tersebut. Sedangkan pola dalam peminjaman uang rentenir, rentenir mampu memberikan pinjaman uang yang besar kepada nasabah dengan cepat tanpa menunggu waktu yang lama tetapi dengan jaminan yang telah ditentukan, namun dalam pola penagihan, rentenir datang didampingi dengan dua kolektor untuk menagih uang pinjaman kepada nasabah. Jika sewaktu-waktu nasabah tidak memberikan cicilan pinjaman uang maka kolektor tersebut melakukan tindakan untuk membawa barang berharga di dalam rumah nasabah.

2. Kegiatan pinjam meminjam uang kepada rentenir memiliki dua dampak yaitu dampak positif dan dampak negative

a. Dampak Positif

Adapun dampak positif dari praktek peminjaman uang pada rentenir adalah rentenir membantu masyarakat menengah kebawah dengan cara


(21)

93

meminjamkan uang kepada masyarakat yang ekonominya kurang mampu dan menengah kebawah. Selain itu dampak positif pada rentenir dapat menambah penghasilan si rentenir dari hasil bunga pinjaman uang tersebut. selanjutnya dampak positif bagi nasabah adalah dengan adanya fasilitas pinjam meminjam uang dari rentenir nasabah sangat terbantu dalam segi ekonomi baik dalam memenuhi modal usaha, memenuhi biaya sekolah anak, serta memenuhi kebutuhan hidup.

b. Dampak Negatif

Dampak negatif yang dirasakan oleh rentenir dalam melakukan pinjam meminjam uang adalah rentenir sering dijuluki sebagai linta darat serta menerima caci maki, sebagai pemeras, pengisap darah, dan sebagainya. sedangkan dampak negatif yang dirasakan oleh nasabah adalah kesulitan untuk membayar cicilan bunga pinjaman terhadap rentenir sehingga tidak sedikit nasabah rentenir yang tidak bertanggung jawab seperti melarikan diri karena tidak sanggup membayar hutang yang diberikan rentenir kepada nasabah tersebut. sehingga rentenir itu pun merasa mengalami kerugian yang besar apabila tidak menemukan nasabahnya yang lari, dan apabila tidak ketemu juga biasanya rentenir tersebut merelakan atau mengikhlaskan uangnya yang dibawa lari oleh nasabah tersebut.


(22)

94

5.2 Saran

Dengan memperhatikan nasabah, mereka yang menjadi incaran para rentenir patut dilindungi dari kejamnya praktek rentenir dengan bunga uang yang cukup tinggi. Berikut beberapa saran peneliti mengenai renteniryang sering terjadi saat ini:

1. Rentenir yang bekerja sebaiknya tidak melakukan kekerasan kepada nasabah yang kesulitan dalam proses pembayaran melainkan dengan cara musyawarah tanpa merugikan satu pihak antara rentenir dan nasabahnya.

2. Walaupun kegiatan rentenir sudah menjamur sebaiknya pemberian moral dan nilai-nilai harus selalu disampaikan kepada masyarakat dengan cara penyuluhan oleh lembaga agama maupun pemerintah. 3. Lembaga-lembaga peminjaman lainnya seperti bank dan koperasi

sebaiknya mempermudah urusan-urusan peminjaman yang dilakukan oleh rakyat kecil sehingga mereka tidak merasa kesulitan dalam mengurus prosedur-prosedur peminjaman.


(23)

95

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta; Rineka Cipta.

Behrendt, Richard F, 1974. Siasat Kemasyarakatan dalam Negara Sedang Berkembang. Jakarta; PT. Pradnya Paramita.

Blau, Peter M. 1964. “Exchange and Power in Social Life”. New York, London, Sidney: John Wiley & Sons, Inc.

Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Bungin, Burhan. 2008. Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Cook, Karen S. & Rice, Eric.2005.”Social Exchange Theory”.dalam George Ritzer(ed). Encyclopedia of Social Theory.Vol.II. Thousand Oak, London, New Delhi: SAGE Publications.

Damsar, 2002.Sosiologi Ekonomi. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, Damsar, 2006.SosiologiUang. Padang; Andalas University Press. Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta; Kencana.

Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi: Pendekatan Praktis

Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: Univ.

Muhammadiyah Malang.

Haryanto, Silindung. 2012. Sprektum Teori Sosial: Dari Klasik Hingga Postmodern. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.

Homans, George Caspar.1967.”The Nature of Sosial Science”. New York: Hoarcount, Brace and World

Homans, George Caspar. 1974. Social Behavior: Its Elementary Forms Revised Edition. New York: Harcourt Brace Jovanovich.

Johnson, Doyle Paul.1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jilid II. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses dan Konteks. Bandung: Widya Padjajaran.


(24)

96

Komaruddin, Uang di Negara Sedang Berkembang, Bumi Aksara, Jakarta; 1991 Littlejohn, Stephen W., Karen A. Foss. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba

Humanika.

Moleong, Lexy J.2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung; Rosdakarya. Nugroho Heru, Uang, Rentenir dan Hutang Piutang di Jawa, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta; 2001

Poerwadarminta.2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka. Poloma, Margaret M. 2004. Sosiologi Kontemporer. Jakata: PT. Raja Grafindo

Persada.

Rahardja Prathama, 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi). Yogyakarta; BPFE

Ritzer, George. 2012. “TeoriSosiologi; dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern”. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Ritzer, George, & Goodman, Douglas J.2004.Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Ritzer, George & Smart, Barry.2012. Handbook Teori Sosial. Bandung: Nusa Media.

Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sairin, Sjafitri, 2002. Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia Perspektif Antropolgi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Salim, Agus. 2003. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Sketsa Pemikiran Awal. Semarang; Unnes Press.

Shaw, Marvin E and Philip R. Costarizo. 1982. Theories of Social Psychology. New York: McGraw-Hill.

Spradlay, James P.1997. Metode Etnografi. Yogyakarta; PT. Tiara Wacana Yogyakarta

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif). Bandung; Alfabeta


(25)

97

Syam, Nina W. 2012. Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Skripsi, Tesis, danJurnal

Dimyati, Khudzaifah.1997. Profil Praktik Pelepas Uang Rentenir dalam Masyarakat Transisi (Studi Kasus Kartasura Kabupaten Sukoharjo [Tesis]. Program Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro Semarang

Muhammad, Fajar Mustofa. 2013. Peran Modal SosialPada Proses Pengembangan Usaha. (Studi Kasus Komunitas PKL SMKN 8 Jalan Veteran Malang) dalam Jurnal Ilmiah Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Univertas Brawijaya Malang.Hlm 4

Yesi, 2007. Suatu Studi Tentang Rentenir Di Kecamatan Rumbai Kota Pekan Baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNRI, Pekanbaru


(1)

92 5.1 Kesimpulan

1. Rentenir pada dasarnya bekerja untuk memperoleh keuntungan dari bunga yang mereka berikan kepada nasabah, pekerjaan rentenir pada dasarnya sudah melanggar semua nilai-nilai agama. Karena dalam agama apapun kegiatan rentenir atau membungakan uang adalah hal yang dilarang dalam agama, dimana karakteristik rentenir dalam menjalankan pinjaman uang kepada masyarakat sangat keras dan sangat kejam misalnya jika nasabah tidak mampu membayar cicilan bunga pinjaman uang sewaktu-waktu rentenir akan menyita barang-barang yang dimiliki nasabah tersebut. Sedangkan pola dalam peminjaman uang rentenir, rentenir mampu memberikan pinjaman uang yang besar kepada nasabah dengan cepat tanpa menunggu waktu yang lama tetapi dengan jaminan yang telah ditentukan, namun dalam pola penagihan, rentenir datang didampingi dengan dua kolektor untuk menagih uang pinjaman kepada nasabah. Jika sewaktu-waktu nasabah tidak memberikan cicilan pinjaman uang maka kolektor tersebut melakukan tindakan untuk membawa barang berharga di dalam rumah nasabah.

2. Kegiatan pinjam meminjam uang kepada rentenir memiliki dua dampak yaitu dampak positif dan dampak negative

a. Dampak Positif

Adapun dampak positif dari praktek peminjaman uang pada rentenir adalah rentenir membantu masyarakat menengah kebawah dengan cara


(2)

meminjamkan uang kepada masyarakat yang ekonominya kurang mampu dan menengah kebawah. Selain itu dampak positif pada rentenir dapat menambah penghasilan si rentenir dari hasil bunga pinjaman uang tersebut. selanjutnya dampak positif bagi nasabah adalah dengan adanya fasilitas pinjam meminjam uang dari rentenir nasabah sangat terbantu dalam segi ekonomi baik dalam memenuhi modal usaha, memenuhi biaya sekolah anak, serta memenuhi kebutuhan hidup.

b. Dampak Negatif

Dampak negatif yang dirasakan oleh rentenir dalam melakukan pinjam meminjam uang adalah rentenir sering dijuluki sebagai linta darat serta menerima caci maki, sebagai pemeras, pengisap darah, dan sebagainya. sedangkan dampak negatif yang dirasakan oleh nasabah adalah kesulitan untuk membayar cicilan bunga pinjaman terhadap rentenir sehingga tidak sedikit nasabah rentenir yang tidak bertanggung jawab seperti melarikan diri karena tidak sanggup membayar hutang yang diberikan rentenir kepada nasabah tersebut. sehingga rentenir itu pun merasa mengalami kerugian yang besar apabila tidak menemukan nasabahnya yang lari, dan apabila tidak ketemu juga biasanya rentenir tersebut merelakan atau mengikhlaskan uangnya yang dibawa lari oleh nasabah tersebut.


(3)

5.2 Saran

Dengan memperhatikan nasabah, mereka yang menjadi incaran para rentenir patut dilindungi dari kejamnya praktek rentenir dengan bunga uang yang cukup tinggi. Berikut beberapa saran peneliti mengenai renteniryang sering terjadi saat ini:

1. Rentenir yang bekerja sebaiknya tidak melakukan kekerasan kepada nasabah yang kesulitan dalam proses pembayaran melainkan dengan cara musyawarah tanpa merugikan satu pihak antara rentenir dan nasabahnya.

2. Walaupun kegiatan rentenir sudah menjamur sebaiknya pemberian moral dan nilai-nilai harus selalu disampaikan kepada masyarakat dengan cara penyuluhan oleh lembaga agama maupun pemerintah. 3. Lembaga-lembaga peminjaman lainnya seperti bank dan koperasi

sebaiknya mempermudah urusan-urusan peminjaman yang dilakukan oleh rakyat kecil sehingga mereka tidak merasa kesulitan dalam mengurus prosedur-prosedur peminjaman.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta; Rineka Cipta.

Behrendt, Richard F, 1974. Siasat Kemasyarakatan dalam Negara Sedang Berkembang. Jakarta; PT. Pradnya Paramita.

Blau, Peter M. 1964. “Exchange and Power in Social Life”. New York, London, Sidney: John Wiley & Sons, Inc.

Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Bungin, Burhan. 2008. Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Cook, Karen S. & Rice, Eric.2005.”Social Exchange Theory”.dalam George Ritzer(ed). Encyclopedia of Social Theory.Vol.II. Thousand Oak, London, New Delhi: SAGE Publications.

Damsar, 2002.Sosiologi Ekonomi. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, Damsar, 2006.SosiologiUang. Padang; Andalas University Press. Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta; Kencana.

Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi: Pendekatan Praktis

Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: Univ.

Muhammadiyah Malang.

Haryanto, Silindung. 2012. Sprektum Teori Sosial: Dari Klasik Hingga Postmodern. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.

Homans, George Caspar.1967.”The Nature of Sosial Science”. New York: Hoarcount, Brace and World

Homans, George Caspar. 1974. Social Behavior: Its Elementary Forms Revised Edition. New York: Harcourt Brace Jovanovich.

Johnson, Doyle Paul.1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jilid II. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses dan Konteks. Bandung: Widya Padjajaran.


(5)

Komaruddin, Uang di Negara Sedang Berkembang, Bumi Aksara, Jakarta; 1991 Littlejohn, Stephen W., Karen A. Foss. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba

Humanika.

Moleong, Lexy J.2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung; Rosdakarya. Nugroho Heru, Uang, Rentenir dan Hutang Piutang di Jawa, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta; 2001

Poerwadarminta.2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka. Poloma, Margaret M. 2004. Sosiologi Kontemporer. Jakata: PT. Raja Grafindo

Persada.

Rahardja Prathama, 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi). Yogyakarta; BPFE

Ritzer, George. 2012. “TeoriSosiologi; dari Sosiologi Klasik Sampai

Perkembangan Terakhir Postmodern”. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Ritzer, George, & Goodman, Douglas J.2004.Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ritzer, George & Smart, Barry.2012. Handbook Teori Sosial. Bandung: Nusa Media.

Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sairin, Sjafitri, 2002. Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia Perspektif Antropolgi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Salim, Agus. 2003. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Sketsa Pemikiran Awal. Semarang; Unnes Press.

Shaw, Marvin E and Philip R. Costarizo. 1982. Theories of Social Psychology. New York: McGraw-Hill.

Spradlay, James P.1997. Metode Etnografi. Yogyakarta; PT. Tiara Wacana Yogyakarta

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif). Bandung; Alfabeta


(6)

Syam, Nina W. 2012. Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Skripsi, Tesis, danJurnal

Dimyati, Khudzaifah.1997. Profil Praktik Pelepas Uang Rentenir dalam Masyarakat Transisi (Studi Kasus Kartasura Kabupaten Sukoharjo [Tesis]. Program Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro Semarang

Muhammad, Fajar Mustofa. 2013. Peran Modal SosialPada Proses Pengembangan Usaha. (Studi Kasus Komunitas PKL SMKN 8 Jalan Veteran Malang) dalam Jurnal Ilmiah Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Univertas Brawijaya Malang.Hlm 4

Yesi, 2007. Suatu Studi Tentang Rentenir Di Kecamatan Rumbai Kota Pekan Baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNRI, Pekanbaru