PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN SIGHT SINGING TERHADAP HASIL BELAJAR MUSIK ANSAMBEL SISWA KELAS VIII SMP SWASTA BODHICITTA MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

(1)

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN

SIGHT SINGING TERHADAP HASIL BELAJAR MUSIK

ANSAMBEL SISWA KELAS VIII SMP SWASTA BODDICITA

MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

ASIMA SIDABUTAR

NIM . 8136122006

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dalam bentuk tesis ini yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran dan Kemampuan Sight Singing Terhadap Hasil Belajar Musik Ansambel Siswa Kelas VIII SMP Swasta Bodhicitta Medan Tahun Ajaran 2015-2016” sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Teknologi Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis menerima banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ini penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd selaku dosen pembimbing I, dan kepada Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, saran dan arahan serta motivasi yang begitu berarti kepada penulis selama penyusunan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan dan Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan dan


(6)

bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di program pasca sarjana Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan dan Bapak Dr. Mursyid, M.Pd selaku Sekretaris serta Seluruh Dosen Pengajar Prodi Teknologi Pendidikan, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis selama mengikuti perkuliahan baik didalam kelas maupun di luar kelas.

3. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd dan Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku nara sumber yang telah memberikan masukan, kritik dan saran pada penyusunan tesis ini.

4. Bapak Alfian Salim selaku Kepala Sekolah SMP Buddhis Bodhicitta Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, dan kepada Ibu Roulina Saragih, S.Sn guru Seni Musik SMP Buddhis Bodhicitta yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam melakukan penelitian di SMP Buddhis Bodhicitta Medan.

5. Secara khusus penulis memberikan rasa hormat sedalam-dalamnya kepada orangtua yang sangat penulis cintai dan sayangi yakni Bapak Sabar Harry Sidabutar, dan Ibu Tiulinawati Sitompul, yang telah membesarkan, mendidik penulis, serta selalu memberikan semangat, motivasi dan doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis selama dalam penyelesaian kuliah dan tesis ini. Terima kasih juga kepada seluruh keluarga besar Sidabutar, dan keluarga besar Sitompul. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Alfian Ferdinand Naibaho, yang telah menjadi sahabat sekaligus kekasih yang selalu


(7)

memberikan semangat, motivasi dan doa kepada penulis selama menyelesaikan kuliah dan penyelesaian tesis ini.

6. Penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang membantu penyelesaian tesis ini, kepada Agustina Simanungkalit, S.Pd yang telah banyak meminjamkan buku-buku musik, kepada kakak Monika Sidabutar, S.Si, M.Pd yang membantu membimbing penulisan dan translater abstrak tesis ini, kepada bapak Yusuf Rangkuti yang membantu penyelesaian statistik, Dian Mulriani, M.Pd yang menemani selama sidang, dan juga adik Mutia yang membantu melayani dosen-dosen selama sidang.

7. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada gembala, seluruh pengerja, tim Profetik terkhusus para pemain musik Gereja Bethel Indonesia (GBI) ROCK Hotel Hermes Medan, seluruh teman-teman kuliah pascasarjana Teknologi Pendidikan kelas TP B-1 (Be One) Theodora Aruan, Yodia Tarigan, Etsas Sinulingga, Nur Annisa, dan lain-lain, terima kasih atas pertemanan yang terjalin baik selama ini. Tetap semangat, sukses dan bahagia selamanya.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu, penulis ucapkan terima kasih, Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua.

Medan, April 2016 Penulis

Asima Sidabutar


(8)

v DAFTAR ISI

Hal

ABSTRACT ……… i

ABSTRAK ……….. ii

KATA PENGANTAR ……… iii

DAFTAR ISI ……….... v

DAFTAR TABEL ……… vii

DAFTAR GAMBAR ……… viii

DAFTAR LAMPIRAN ……… ix

BAB I PENDAHULUAN………..……… 1

A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Identifikasi Masalah………... 7

C. Pembatasan Masalah……….. 7

D. Rumusan Masalah……….……. 8

E. TujuanPenelitian………. 8

F. Manfaat Penelitian………. 8

BAB II KAJIAN TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS……….. 10

A. Kajian Teoritis……… 10

1. Hakikat Hasil Belajar Musik ansambel…………. 10

2. Hakikat Media Pembelajaran ……… 20

3. Hakikat Kemampuan Sight Singing………. 29

B. Penelitian yang Relevan………. 33

C. Kerangka Berpikir………..…… 33

D. Pengajuan Hipotesis………. 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………... 38


(9)

vi

B. Populasi dan Sampel……….. 38

C. Metode dan Rancangan Penelitian………. 39

D. Variabel dan Devenisi Operasional Variabel Penelitian 41 E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan……….. 43

F. Pengontrolan Perlakuan……….. 45

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrument Penelitian... 47

H. Teknik Analisis Data……….. 51

I. Hipotesis Statistik……….. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN……… 54

A. Deskripsi Data……… 54

B. Pengujian Persyaratan Analisis……….. 63

C. Pengujian Hipotesis Penelitian……….. 68

D. Temuan Penelitian……… 78

E. Pembahasan Hasil penelitian……… 80

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN……… 86

A. Simpulan………. 86

B. Implikasi………. 88

C. Saran……….. 89

DAFTAR PUSTAKA………...…… 90


(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.

Hasil Nilai Rata – Rata Praktek Musik Ansambel………... 6

2. Desain Faktorial 2 x 2……… 40

3. Kisi-kisi tes hasil belajar musik Ansambel……… 48

4. Kisi-kisi Instrument tes kemampuan sight singing ……… 49

5. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Musik Ansambel Siswa yang Diajar dengan Media Pembelajaran Power Point ………. 55

6. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Musik Ansambel Siswa yang Diajar Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Video …… 56

7. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Sight singing Tinggi dan Media Pembelajaran Power point ……….. 58

8. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Musik Ansambel Siswa yang Memiliki Sight singing Rendah dan Media Pembelajaran Power Point ……… 59

9. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Musik Ansambel Siswa dengan Media Pembelajaran Video dan Sight Singing Tinggi……… 61

10. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Musik Ansambel Siswa dengan Media Pembelajaran Video dan Sight Singing Rendah... 62

11. Tabel Anava Sight Singing dengan Media Pembelajaran ……….. 69

12. Ringkasan Perhitungan Anava Faktorial Sight Singing Dengan Media Pembelajaran ………... 70


(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.

Melodi dengan notasi angka………. 17

2.

Melodi dengan notasi balok……….. 17

3.

Histogram Hasil Belajar Musik Ansambel Yang Diajar Dengan

Menggunakan Media Pembelajaran Power point ……… 55

4.

Histogram Hasil Belajar Musik Ansambel Yang Diajar Dengan

Menggunakan Media Pembelajaran Video ………. 57

5. Histogram Hasil Belajar Musik Ansambel Yang Memiliki

Sight singing Tinggi Dengan Media Pembelajaran Power point… 58 6. Histogram Skor Hasil belajar musik ansambel Yang Memiliki

Sight Singing Rendah dan Media Pembelajaran Power point …… 60

7.

Histogram Skor Hasil Belajar Musik Ansambel Siswa dengan

Media Pembelajaran Video dan Sight Singing Tinggi …………. 61

8. Histogram Hasil Belajar Musik Ansambel Siswa Dengan

Media Pembelajaran Video Dan Sight Singing Rendah ………. 63

9.

Interaksi antara Media Pembelajaran dengan Kemampuan


(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Mata pelajaran Seni Musik kelas VIII……….. 92

2. Rencana Program Pembelajaran (RPP)………. 94

3. Instrumen Lembar Observasi Hasil Belajar Musik Ansambel Siswa Kelas VIII SMP Swasta Bodhicitta Medan ……… 121

4. Instrument Lembar Observasi Kemampuan Sight Singing Siswa Kelas VIII SMP Swasta Bodhicitta Medan ………….... 122

5. Tes Kemampuan Sight Singing ……… 123

6. Naskah Lagu Tes Hasil Belajar Musik Ansambel ……… 125

7. Tes Hasil Belajar Musik Ansambel ……….. 126

8. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Media Power Point Setelah Dikonversi ke Nilai ………. 127

9. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Media Video Setelah Dikonversi ke Nilai ………. 129

10.Data Hasil Belajar Musik Ansambel Setelah Dikelompokkan Berdasarkan Kemampuan Sight Singing ……….. 131

11.Perhitungan Nilai Rata-Rata Dan Simpangan Baku Dan Varians Data Hasil Penelitian ……….. 132

12.Perhitungan Uji Normalitas Data ………. 137

13.Uji Homogenitas Data Hasil Penelitian ……….. 143

14.Perhitungan Uji Hipotesis ……… 146


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini merupakan masa dimana teknologi memiliki peranan penting dalam setiap aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek kehidupan manusia yang tidak luput dari pengaruh teknologi adalah bidang pendidikan. Perkembangan teknologi disertai dengan berkembangnya pengetahuan manusia sehingga menuntut manusia untuk mencari berbagai informasi melalui sumber-sumber informasi untuk menambah pengetahuan manusia. Pendidikan merupakan wadah dimana manusia mendapat berbagai informasi dan juga pengetahuan. Bahkan pendidikan merupakan pembangunan karakter manusia untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia. Sebegitu pentingnya pendidikan bagi hidup manusia sehingga pendidikan merupakan hal yang wajib untuk menjadi salah satu bagian dalam kehidupan manusia.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu negara. Pemerintah memiliki peran dalam meningkatkan mutu pendidikan. Peran pemerintah adalah meningkatkan sistem pendidikan dengan melakukan perbaikan-perbaikan untuk dapat meningkatkan standar pendidikan. Namun hal itu bukanlah hal yang mudah, bukan seperti membalikkan telapak tangan. Melihat kondisi pendidikan Indonesia saat ini menuntut pemerintah yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk bekerja lebih keras untuk memperbaiki sistem dalam pendidikan yang saat ini cukup memprihatinkan.

Indonesia masih banyak tertinggal dalam bidang pendidikan dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya, bahkan saat ini 75% tidak memenuhi


(14)

2

standar layanan minimal pendidikan. Kemendikbud melakukan pemetaan terhadap 40.000 sekolah dengan 460.000 guru di seluruh Indonesia pada tahun 2012, menemukan bahwa nilai rata-rata Uji Kompetensi Guru Indonesia adalah 44,5 dari 70 nilai standar. The Learning Curve – Pearson menemukan bahwa tingkat pendidikan Indonesia berada di urutan ke-40 dari 40 negara dan berada pada peringkat ke-49 dari 50 negara dalam pemetaan mutu pendidikan tinggi. (Baswedan, 2014).

Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan kinerja kategori rendah.

Trends in International Mathematics and Science Studies tahun 2011, Indonesia berada pada posisi 40 dari 42 negara untuk literasi sains. TIMSS & PIRLS pada tahun 2011 menyebutkan bahwa kinerja Indonesia pada Mathematics berada diurutan ke-38 dari 42 negara, pada bidang Science berada pada urutan ke-40 dari 42 negara, dan bidang Reading pada urutan ke-41 dari 45 (Baswedan, 2014).

Kondisi pendidikan Indonesia saat ini memerlukan perhatian khusus. Salah satu hal yang juga menjadi masalah adalah kurangnya pemerataan baik dari segi penyediaan fasilitas sekolah maupun pembangunan infrastruktur sekolah. Banyak sekolah yang tidak memiliki fasilitas dan juga media pembelajaran. Hal ini sering terjadi pada sekolah-sekolah di daerah terpencil. Hal ini sangat ironis jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah di kota besar justru memiliki fasilitas dan media pembelajaran yang sangat lengkap.

Ketersediaan fasilitas dan media yang memadai di setiap sekolah perlu diperhatikan secara khusus, baik fasilitas untuk seni maupun olahraga. Misalnya, pengadaan alat-alat musik seperti angklung, pianika, rekorder, alat perkusi dan lain-lain yang sangat diperlukan dalam rangka menunjang kegiatan-kegiatan


(15)

3

kesenian yang tentu sangat digemari para siswa. Kurangnya dana, dan juga perhatian pihak sekolah terkadang menjadi alasan dari masalah ini. Saat ini hanya sekolah-sekolah di perkotaan yang melengkapi sekolah dengan fasilitas dan media pembelajaran seni dan olahraga dengan lengkap, dimana mayoritasadalah sekolah swasta, sedangkan di daerah terpencil hanya sedikit atau bahkan tidak memiliki fasilitas dan media pembelajaran seni.

Pembelajaran seni musik di sekolah terdiri dari teori dan praktek. Salah satu materi pelajaran seni musik adalah musik ansambel. Musik ansambel merupakan kegiatan bermain musik secara bersama-sama. Berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa, para guru seni musik umumnya tidak menggunakan media apapun dalam pembelajarannya. Dalam pembelajaran musik ansambel pada umumnya, guru mendemonstrasikan permainan musik secara langsung di hadapan para siswa. Hal ini sangat menyulitkan guru, sebab dalam musik ansambel terdapat beberapa jenis alat musik yang digunakan sehingga waktu pembelajaran menjadi tidak efektif.

Seorang guru seharusnya dapat mengalokasikan waktu dengan sebaik-baiknya. Apalagi jam mata pelajaran seni musik di sekolah biasanya alokasinya hanya sebanyak 40 menit saja. Disinilah pentingnya menggunakan media pembelajaran dalam pelajaran seni musik. Salah satu media yang dapat digunakan

dalam pembelajaran seni musik ansambel adalah media Power Point dan media

video.

Program Microsoft Office Power Point adalah salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah


(16)

4

karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data.

Microsoft Office Power Point memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, video, grafik, tabel, suara, dan animasi dalam satu penyajian yang komplit sehingga sangat menguntungkan dalam penggunaannya.

Media video termasuk ke dalam jenis media audio visual atau disebut juga media pandang-dengar, dimana media ini akan menjadikan penyajian bahan ajar semakin lengkap dan optimal. Dalam batas-batas tertentu media ini dapat menggantikan tugas dan peran guru. Sebab penyajian materi bisa diganti oleh media, dan guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Media video digunakan dengan menampilkan rekaman video berupa permainan ansambel tentang materi yang sedang dibahas di kelas. Media video menampilkan gambar dan suara sehingga siswa dalam masing-masing kelompok dapat melihat langsung penampilan musik ansambel, tanpa harus menunggu guru untuk menampilkannya di depan kelas.

Penggunaan media Power Point dan media video dalam pembelajaran musik ansambel cukup menguntungkan guru, sebab waktu pembelajaran dapat dialokasikan dengan baik. Selain itu, jika siswa masih kurang mengerti, media

Power Point dan media video dapat diulang kembali. Dalam arti, penggunaan media ini cukup praktis dan efisien.

Siswa pada jaman sekarang ini lebih cepat menangkap sajian audio-visual. Hal itu dapat dibuktikan dengan tingginya angka peminat acara televisi usia sekolah. Penggunaan media Power Point dan media video diharapkan dapat


(17)

5

menarik minat siswa untuk aktif dalam pembelajaran di kelas terutama dalam pembelajaran musik ansambel.

Pembelajaran seni musik cukup diminati siswa sebab siswa dapat mengasah kemampuan dan bakat siswa dalam hal bermain musik. Dalam permainan musik terutama bermain alat musik, hal yang perlu diperhatikan atau unsur-unsur yang harus diperhatikan adalah pengetahuan/ penguasaan notasi, ritme/irama, dinamik dan tempo. Kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam bermain alat musik adalah mampu membaca notasi musik dan juga menyanyikannya. Kemampuan ini disebut kemampuan sight singing. Seorang musisi harus memiliki kemampuan ini, sebab kemampuan sight singing ini merupakan kemampuan dasar dalam musik. Jika seseorang memiliki kemampuan

sight singing yang baik maka tak diragukan lagi jika orang tersebut dapat dengan mudah belajar bermain alat musik yang disukainya. Demikian juga jika siswa memiliki kemampuan sight singing yang baik maka siswa tersebut dapat dengan mudah memainkan alat musik dalam pembelajaran musik ansambel.

Pembelajaran musik ansambel saat ini belum memiliki perkembangan yang dapat dibanggakan terlebih di jaman modern sekarang ini. Beberapa guru seni musik, bahkan tidak memiliki latar belakang pendidikan keguruan. Sehingga guru hanya memiliki ilmu musik murni tanpa adanya pengetahuan tentang strategi pembelajaran dan penggunaan media dalam pembelajaran. Guru seringkali hanya melakukan demonstrasi langsung di hadapan para siswa padahal hal ini cukup merepotkan guru dan alokasi waktu pembelajaran tidak dapat dipergunakan secara maksimal.


(18)

6

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman dari beberapa guru bidang studi seni musik di kota Medan, banyak para guru seni musik yang kesulitan dalam mempergunakan waktu pelajaran dengan maksimal. Jam pelajaran musik yang terbatas hanya sekitar 40 menit, cukup menyulitkan guru untuk membagi waktu dengan baik. Hal ini juga tentu berpengaruh pada siswa dan akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Terlihat jelas dari hasil belajar musik ansambel siswa pada tahun ajaran lalu seperti pada tabel berikut.

Table 1.1 Hasil Nilai Rata – Rata Praktek Musik Ansambel

No Tahun Pelajaran Nilai Rata-Rata

Semester I Semester II

1 2011 – 2012 6,7 6,6

2 2012 – 2013 6,9 6,8

3 2013 – 2014 6,8 6,9

Sumber : Guru Bidang Studi Seni Musik SMP Swasta Bodhicitta Medan

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai bidang studi seni musik tidak memiliki perkembangan yang signifikan. Jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 7,0 maka rata-rata nilai yang diperoleh masih rendah. Keadaan yang terjadi ini sungguh memprihatinkan. Maka perlu pembenahan dalam media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Maka berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti bermaksud mengangkat masalah ini ke dalam bentuk penelitian yang

berjudul Pengaruh Media Pembelajaran dan Kemampuan Sight Singing Terhadap

Hasil Belajar Musik Ansambel Siswa Kelas VIII SMP Swasta Bodhicitta Medan Tahun Ajaran 2015/2016.


(19)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, maka terdapat beberapa hal yang dapat diidentifikasikan sebagai masalah yaitu:

1. Kurangnya ketersediaan fasilitas media pembelajaran dan alat musik di sekolah.

2. Guru tidak memiliki kreatifitas dalam mengembangkan media pembelajaran

3. Keterbatasan alokasi waktu serta pemilihan media yang tidak tepat, menyulitkan guru dalam menyampaikan materi seni musik.

4. Kemampuan sight singing yang dimiliki siswa tidak dapat disalurkan karena pembelajaran seni musik yang monoton.

5. Siswa tidak dapat memahami materi pelajaran seni musik karena kurangnya

sumber-sumber belajar yang disajikan oleh guru.

C. Pembatasan Masalah

Masalah yang telah diidentifikasikan di atas perlu dibatasi agar cakupan penelitian ini tidak terlalu luas, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan fokus. Oleh karena itu, pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Membandingkan keefektifan antara media Power Point dan media video dalam pembelajaran musik ansambel.

2. Memiliki kemampuan sight singing yang tinggi maupun memiliki kemampuan

sight singing yang rendah kemungkinan diperhitungkan dapat mempengaruhi hasil belajar musik ansambel.

3. Hasil belajar musik ansambel dilihat dari kemampuan siswa dalam


(20)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah yang terdapat di penilitian ini adalah:

1. Apakah pengaruh media Power Point terhadap peningkatan hasil belajar musik ansambel?

2. Bagaimana penerapan media Power Point dalam pembelajaran musik

ansambel?

3. Apakah siswa yang memiliki kemampuan sight singing tinggi akan memiliki hasil belajar musik ansambel yang tinggi?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar musik ansambel siswa

yang diajarkan dengan menggunakan media Power Point dengan siswa yang

diajarkan dengan menggunakan media video.

2. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan sight singing tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan

sight singing rendah.

3. Untuk mengetahui interaksi antara media Power Point dengan kemampuan

sight singing dalam mempengaruhi hasil belajar musik ansambel siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah:


(21)

9

1. Siswa dapat mengikuti pelajaran seni musik dengan baik terkhusus musik ansambel.

2. Sebagai bahan acuan bagi guru dalam mengajarkan musik ansambel dalam

hal penggunaan media pembelajaran yang tepat.

3. Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

4. Penelitian ini juga sangat bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui perbandingan keefektifan penggunaan media Power Point dan media video, serta hubungannya dengan kemampuan sight singing, dan juga menjadi kesempatan bagi peneliti untuk mendalami pembelajaran musik ansambel.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini juga diharapkan memiliki manfaat bagi sekolah-sekolah dalam hal pentingnya pengadaan media-media pembelajaran dalam proses pembelajaran, terkhusus penggunaan media Power Point.

Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama masyarakat penikmat seni musik ansambel sebagai sumber informasi, dan bahan referansi tentang pembelajaran dalam musik ansambel.


(22)

86

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penilitian yang telah di uraikan pada bab sebelumnya, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan hasil belajar musik ansambel antara kelompok siswa yang diajar dengan media pembelajaran power point dengan siswa yang diajar dengan media pembelajaran video. Kelompok siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran power point memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang diajar dengan media video (F-hitung = 20,048 > F-tabel = 3,26). Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Power Point karena media power point memiliki keunggulan yakni (1) mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik. (2) mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca dan mendengarkan secara mudah. (3) memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, video, grafik, tabel, suara, dan animasi menjadi satu penyajian yang terintegrasi. (4) dapat mengakomodasi peserta didik sesuai dengan modalitas belajarnya terutama bagi mereka yang memiliki tipe visual, auditif, kinestetik, dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran dengan menggunakan media video kurang efektif untuk memudahkan siswa dalam belajar, karena dalam pembelajaran ini siswa kurang dilibatkan secara keseluruhan sehingga mempengaruhi dalam proses daya tangkap siswa terhadap materi pelajaran. Dengan demikian pengetahuan yang mereka diperoleh tidak sebanyak yang


(23)

87

diperoleh siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran power point.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar musik ansambel antara kelompok siswa yang memiliki kemampuan sight singing tinggi dengan kelompok siswa yang memiliki kemampuan sight singing rendah. Siswa yang memiliki kemampuan sight singing tinggi memperoleh hasil belajar tinggi dari pada kelompok siswa yang memiliki kemampuan sight singing rendah ( hitung = 27,760 > F-tabel=3,26). Kemampuan sight singing berkaitan dengan kemampuan individu tentang interval, rhtym (irama), dinamik, tempo, dan lambang artikulasi yang terdapat dalam melodi dan untuk selanjutnya dapat menyanyikan dengan baik dan benar. Siswa yang memiliki kemampuan sight singing yang tinggi mampu membaca notasi musik atau dapat menyanyikan notasi musik dengan lancar dan dengan pitch yang tepat. Sehingga dalam pembelajaran musik Ansambel, siswa tersebut tidak menemukan kesulitan dalam membaca atau mengartikan notasi musik. Sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan sight singing rendah, mengalami kesulitan dalam membaca notasi musik, dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat mengerti notasi musik yang akan dimainkan dalam pembelajaran musik ansambel. Sehingga memperoleh hasil belajar yang kurang maksimal. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan sight singing yang tinggi memperoleh hasil belajar musik Ansambel yang lebih tinggi, dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan sight singing yang rendah.


(24)

88

3. Terdapat interaksi antara penerapan pembelajaran dengan media pembelajaran power point dan media pembelajaran video dengan tinggi rendahnya kemampuan sight singing siswa terhadap hasil belajar musik ansambel siswa kelas VIII SMP Swasta Boddicita Medan Tahun Pelajaran 2015/2016 (F-hitung= 23,314 < F-tabel= 3,26). penerapan pembelajaran dengan media pembelajaran Power Point dan penerapan dengan media video memberi pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar musik ansambel siswa terlepas dari sight singing siswa. Sebaliknya sight singing tinggi dan sight singing rendah siswa memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar musik ansambel terlepas dari media pembelajaran yang digunakan.

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu dilakukan upaya dalam pengembangan pembelajaran musik ansambel dengan menggunakan media pembelajaran power point dalam meningkatkan hasil belajar musik ansambel. Dengan media pembelajaran power point, siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran. Penggunaan media pembelajaran power point harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian menyatakan hasil belajar siswa meningkat.


(25)

89

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka setiap menyampaikan materi pelajaran harus memperhatikan karaktarestik siswa, apakah dia memiliki kemampuan sight singing tinggi atau kemampuan sight singing rendah.

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal hal sebagai berikut :

1. Dalam proses pembelajaran, guru harus lebih cermat dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran agar sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Perlunya penggunaan media pembelajaran yang tepat seperti program power point bagi guru guru bidang studi musik ansambel di sekolah, khususnya penggunaan media pembelajaran power point dimana telah dilakukan eksperimen bahwa media pembelajaran power point memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar jika dibandingkan sengan media pembelajaran video.

3. Perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak kepala sekolah dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajar guru yang dapat mendukung hasil belajar khususnya hasil belajar musik ansambel.

4. Bagi siswa kelas VIII SMP Swasta Boddicita Medan Tahun Pelajaran 2015/2016 diharapkan agar lebih giat lagi mengikuti pembelajaran, terutama dalam pembelajaran seni musik.


(1)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah yang terdapat di penilitian ini adalah:

1. Apakah pengaruh media Power Point terhadap peningkatan hasil belajar musik ansambel?

2. Bagaimana penerapan media Power Point dalam pembelajaran musik ansambel?

3. Apakah siswa yang memiliki kemampuan sight singing tinggi akan memiliki hasil belajar musik ansambel yang tinggi?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar musik ansambel siswa yang diajarkan dengan menggunakan media Power Point dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan media video.

2. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan sight singing tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan sight singing rendah.

3. Untuk mengetahui interaksi antara media Power Point dengan kemampuan sight singing dalam mempengaruhi hasil belajar musik ansambel siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah:


(2)

1. Siswa dapat mengikuti pelajaran seni musik dengan baik terkhusus musik ansambel.

2. Sebagai bahan acuan bagi guru dalam mengajarkan musik ansambel dalam hal penggunaan media pembelajaran yang tepat.

3. Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

4. Penelitian ini juga sangat bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui perbandingan keefektifan penggunaan media Power Point dan media video, serta hubungannya dengan kemampuan sight singing, dan juga menjadi kesempatan bagi peneliti untuk mendalami pembelajaran musik ansambel.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini juga diharapkan memiliki manfaat bagi sekolah-sekolah dalam hal pentingnya pengadaan media-media pembelajaran dalam proses pembelajaran, terkhusus penggunaan media Power Point.

Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama masyarakat penikmat seni musik ansambel sebagai sumber informasi, dan bahan referansi tentang pembelajaran dalam musik ansambel.


(3)

86

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penilitian yang telah di uraikan pada bab sebelumnya, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan hasil belajar musik ansambel antara kelompok siswa yang diajar dengan media pembelajaran power point dengan siswa yang diajar dengan media pembelajaran video. Kelompok siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran power point memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang diajar dengan media video (F-hitung = 20,048 > F-tabel = 3,26). Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Power Point karena media power point memiliki keunggulan yakni (1) mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik. (2) mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca dan mendengarkan secara mudah. (3) memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, video, grafik, tabel, suara, dan animasi menjadi satu penyajian yang terintegrasi. (4) dapat mengakomodasi peserta didik sesuai dengan modalitas belajarnya terutama bagi mereka yang memiliki tipe visual, auditif, kinestetik, dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran dengan menggunakan media video kurang efektif untuk memudahkan siswa dalam belajar, karena dalam pembelajaran ini siswa kurang dilibatkan secara keseluruhan sehingga mempengaruhi dalam proses daya tangkap siswa terhadap materi pelajaran. Dengan demikian pengetahuan yang mereka diperoleh tidak sebanyak yang


(4)

diperoleh siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran power point.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar musik ansambel antara kelompok siswa yang memiliki kemampuan sight singing tinggi dengan kelompok siswa yang memiliki kemampuan sight singing rendah. Siswa yang memiliki kemampuan sight singing tinggi memperoleh hasil belajar tinggi dari pada kelompok siswa yang memiliki kemampuan sight singing rendah ( hitung = 27,760 > F-tabel=3,26). Kemampuan sight singing berkaitan dengan kemampuan individu tentang interval, rhtym (irama), dinamik, tempo, dan lambang artikulasi yang terdapat dalam melodi dan untuk selanjutnya dapat menyanyikan dengan baik dan benar. Siswa yang memiliki kemampuan sight singing yang tinggi mampu membaca notasi musik atau dapat menyanyikan notasi musik dengan lancar dan dengan pitch yang tepat. Sehingga dalam pembelajaran musik Ansambel, siswa tersebut tidak menemukan kesulitan dalam membaca atau mengartikan notasi musik. Sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan sight singing rendah, mengalami kesulitan dalam membaca notasi musik, dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat mengerti notasi musik yang akan dimainkan dalam pembelajaran musik ansambel. Sehingga memperoleh hasil belajar yang kurang maksimal. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan sight singing yang tinggi memperoleh hasil belajar musik Ansambel yang lebih tinggi, dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan sight singing yang rendah.


(5)

88

3. Terdapat interaksi antara penerapan pembelajaran dengan media pembelajaran power point dan media pembelajaran video dengan tinggi rendahnya kemampuan sight singing siswa terhadap hasil belajar musik ansambel siswa kelas VIII SMP Swasta Boddicita Medan Tahun Pelajaran 2015/2016 (F-hitung= 23,314 < F-tabel= 3,26). penerapan pembelajaran dengan media pembelajaran Power Point dan penerapan dengan media video memberi pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar musik ansambel siswa terlepas dari sight singing siswa. Sebaliknya sight singing tinggi dan sight singing rendah siswa memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar musik ansambel terlepas dari media pembelajaran yang digunakan.

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu dilakukan upaya dalam pengembangan pembelajaran musik ansambel dengan menggunakan media pembelajaran power point dalam meningkatkan hasil belajar musik ansambel. Dengan media pembelajaran power point, siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran. Penggunaan media pembelajaran power point harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian menyatakan hasil belajar siswa meningkat.


(6)

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka setiap menyampaikan materi pelajaran harus memperhatikan karaktarestik siswa, apakah dia memiliki kemampuan sight singing tinggi atau kemampuan sight singing rendah.

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal hal sebagai berikut :

1. Dalam proses pembelajaran, guru harus lebih cermat dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran agar sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Perlunya penggunaan media pembelajaran yang tepat seperti program power point bagi guru guru bidang studi musik ansambel di sekolah, khususnya penggunaan media pembelajaran power point dimana telah dilakukan eksperimen bahwa media pembelajaran power point memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar jika dibandingkan sengan media pembelajaran video.

3. Perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak kepala sekolah dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajar guru yang dapat mendukung hasil belajar khususnya hasil belajar musik ansambel.

4. Bagi siswa kelas VIII SMP Swasta Boddicita Medan Tahun Pelajaran

2015/2016 diharapkan agar lebih giat lagi mengikuti pembelajaran, terutama dalam pembelajaran seni musik.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR, DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TULANG BAWANG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 79

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI, MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 23 91

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI, MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 9 69

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA SMP NEGERI 1 KASUI KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

0 24 76

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI SISWATENTANG METODE MENGAJAR GURU MELALUI MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 10 101

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN QUIPPER SCHOOL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP NEGERI 4 SEMARANG

17 68 139

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 16 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PRAKTIK MEMAINKAN MUSIK ANSAMBEL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DI KELAS VIIIG SMP NEGERI 1 SINTANG

0 0 14

PENGARUH MODEL PEER TEACHING TERHADAP DAYA SERAP SISWA PADA PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK DI SMP

0 1 12

1 PENGARUH MODEL STAD TERHADAP DAYA SERAP SISWA PADA PEMBELAJARAN ANSAMBEL PIANIKA KELAS VIII SMP

0 1 11