Kesetaraan gender merupakan gejala alam atau tuntutan yang menghendaki kesetaraan, yang harus di respon oleh umat manusia dalam
rangka adaptasi dengan alam. Berdasarkan teori ini pembagian tugas dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan pada zaman dahulu tidak
pernah dipermasalahkan karena lamanya menuntut demikian. Sekarang tuntutan kesetaraan gender menjadi permasalahan yang menjadi perhatian
manusia di seluruh dunia juga karena alam menuntut demikian disebabkan adanya perubahan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang berlaku di
masyarakat yang memungkinkan peran laki-laki dan perempuan bisa sama atau dipertukarkan.
2.1.3. Penyebab Kesenjangan
Gender Masalah gender atau pemilahan peran sosial laki-laki dan perempuan
merupakan hasil dari konstruksi sosial dan budaya melalui pembiasaan, sosialisasi, budaya dan pewarisan budaya sejak anak dilahirkan ke dunia yang
dipengaruhi oleh waktu dan tempat Suryadi dan Idris, 2004. Pada prinsipnya gender bisa berbeda dan dipengaruhi oleh waktu dan
tempat sehingga tidak bisa berlaku universal dan tetap menetap Suryadi dan Idris, 2004.
2.2 Pengambilan Keputusan
Keputusan bersifat kompleks, terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain:
a. Fisik didasarkan pada rasa yang dialami tubuh seperi rasa sakit, tidak
nyaman atau nikmat. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan rasa tidak senang atau sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan
b. Emosional didasarkan oleh perasaan dan sikap. Orang akan bereaksi pada
suatu situasi secara subjektif c.
Rasional didasarkan pada pengetahuan. Orang-orang mendapat informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya
d. Praktikal didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan
melaksanakannya. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuan dalam bertindak
e. Interpersonal didasarkan pada pengaruh jaringan-jaringan sosial yang ada.
Hubungan antara satu orang ke orang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual
f. Struktur didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.
Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu
Jenis-jenis pengambilan keputusan 1.
Pengambilan keputusan untuk tidak berbuat apa-apa karena ketidaksanggupan atau merasa tidak sanggup
2. Pengambilan keputusan intuitif sifatnya segera, langsung diputuskan
karena keputusan tersebut dirasakan paling tepat 3.
Pengambilan keputusan yang terpaksa karena harus segera dilaksanakan 4.
Pengambilan keputusan yang reaktif seringkali dilakukan dalam situasi marah atau tergesa-gesa
5. Pengambilan keputusan yang ditangguhkan, dialihkan pada orang lain
yang bertanggung jawab
Universitas Sumatera Utara
6. Pengambilan keputusan secara berhati-hati dipikirkan baik-baik,
mempertimbangkan berbagai pilihan Saraswati dan Hakim, 2002.
2.3 Pelayanan Kebidanan
2.3.1. Defenisi
Pelayanan kebidanan terintegrasi dalam pelayanan kesehatan. Selama ini pelayanan kebidanan tergantung pada sikap soasial masyarakat dan keadaan
lingkungan dimana bidan bekerja. Kemajuan sosial ekonomi merupakan paham parameter yang amat penting dalam pelayanan kebidanan.
Parameter kemajuan sosial ekonomi dalam pelayanan kebidanan antara lain:
a. Perbaikan status gizi ibu dan bayi
b. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan
c. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
d. Menurunkan angka kematian neonatal
e. Cakupan penanganan resiko tiinggi
f. Meningkatnya cakupan pemeriksaan neonatal
Keadilan dalam memberikan pelayanan kebidanan adalah aspek yang paling penting dalam pelayanan kebidanan di Indonesia. Keadilan dalam
pelayanan ini dimulai dengan: a.
Pemenuhan kebutuhan klien yang sesuai b.
Keadaan sumber daya kebidanan yang selalu siap untuk melayani c.
Adanya penelitian untuk mengembangkan meningkatkan pelayanan d.
Adanya keterjangkauan ke tempat pelayanan
Universitas Sumatera Utara
Tingkat ketersediaan tersebut di atas merupakan syarat utama untuk terlaksananya pelayanan kebidanan yang aman. Selanjutnya diteruskan dengan
sikap bidan yang tanggap dengan klien, sesuai dengan kebutuhan klien dan tidak membedakan pelayanan kepada siapapun.
Pelayanan kebidanan diberikan secara holistik yaitu memperhatikan aspek bio psiko sosio dan kultural sesuai dengan kebutuhan pasien. Pelayanan
tersebut diberikan dengan tujuan kehidupan dan kelangsungan pelayanan. Pasien memerlukan pelayanan dari provider yang memiliki karakteristik sebagai
berikut: psiko sosio dan kultural sesuai dengan kebutuhan pasien. Pelayanan tersebut diberikan dengan tujuan kehidupan dan kelangsungan pelayanan.
Pasien memerlukan pelayanan dari provider yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Semangat untuk melayani
b. Simpati
c. Empati
d. Tulus ikhlas
e. Memberikan kepuasan
Setelah itu bidan sebagai pemberi pelayanan harus memperhatikan hal-hal seperti di bawah ini:
a. Aman
b. Nyaman
c. Menghargai hak pribadi
d. Alami
e. Tepat
Universitas Sumatera Utara
Bidan adalah tenaga pelayanan profesional yang memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan ilmu dan kiat kebidanan. Untuk dapat
memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien diperlukan data masukan. Data tersebut dikumpulkan dengan format pengumpul data yang didesain sesuai
dengan kasus yang ada. Tekhnik pengumpul data memakai metode wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, dan auskultasi serta pemeriksaan penunjang
lainnya.
2.3.2 Tempat Memberikan Pelayanan Kebidanan
Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan dapat bekerja di rumah masyarakat, klinik umum klinik bersalin, rumah sakit dan pusat pelayanan
kesehatan lainnya.
2.3.3 Istilah Terkait dengan Pelayanan Kebidanan
a. Bidan
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang telah diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan
memberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri ini. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat
yang dibutuhkan kepada perempuan selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan, memimpin persalinan atas tanggung
jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada
ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga
Universitas Sumatera Utara
medik lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga
termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang ttua, dan
asuhan anak. Dia bisa berpraktek di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan lainnya.
Bidan sebagai tenaga pemberian pelayanan kebidanan, pelayanan KB dan pelayanan kesehatan masyarakat harus menyiapkan
diri untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kebidanan. Di bawah ini di bahas tentang pelayanan
kebidanan. Keikutsertaan suami pasien dalam kelahiran, dan menjaga mutu pelayanan kebidanan.
b. Kebidanan
Kebidanan adalah profesi yang peduli terhadap peningkatan kesehatan perempuan, berfokus pada kesehatan reproduksi dan
pemahaman sepanjang siklus kehidupan perempuan atau dengan pendekatan yang bersifat holistik Sofyan, 2001.
2.4 Persalinan