Wilayah Kerja Implementasi Penagihan Hutang Pajak Dengan Menggunakan Harta Kekayaan Penanggung Pajak Yang Tersimpan Di Bank Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara

PBB, BPHTB dan Pajak lainnya, bimbinganhimbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil wajib pajak, analisis kinerja wajib pajak, rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku. 7 Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV bertugas membantu Kepala Kantor mengkoordinasikan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak PPh, PPN, PBB, BPHTB dan Pajak lainnya, bimbinganhimbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil wajib pajak, analisis kinerja wajib pajak, rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku. 8 Kepala Seksi Ekstensifikasi bertugas membantu Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, penilaian objek pajak dan kegiatan ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 9 Kepala Seksi Pemeriksaan bertugas membantu Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya. 10 Kepala Seksi Penagihan bertugas membantu Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan penagihan aktif, piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak serta usulan penghapusan piutang pajak sesuai ketentuan yang berlaku. 11 Supervisor Pemeriksa bertugas dengan cara berkoordinasi dengan seksi pemeriksaan dan dalam tugasnya bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Kantor. 12 Fungsional Penilai PBB bertugas dengan cara berkoordinasi dengan seksi ekstensifikasi dan dalam tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor. 13 Account Representative AR bertugas sebagai penghubung antara KPP Pratama dan wajib pajak, yang bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi perpajak secara efektif dan professional. 37

4. Wilayah Kerja

Secara geografis, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara berada di Kabupaten Bekasi. Kabupaten Bekasi terletak di Propinsi Jawa Barat bagian utara, yaitu tepatnya berada pada posisi 1060 48’ – 1070 27’ BT dan 60 10’ – 60 30’ LS. 37 Wawancara dengan Bapak Muhammad Chomsin, Kepala Sub bagian Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara, tanggal 06 Juli 2009. Universitas Sumatera Utara Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 127.388 Ha yang terdiri dari 23 Kecamatan dan 187 DesaKelurahan. Dari 23 Kecamatan tersebut, yang menjadi wilayah kerja KPP Pratama Cikarang Utara sebanyak 8 Kecamatan dengan 69 Desa yaitu Kecamatan Cabangbungin 8 desa, Kecamatan Sukakarya 7 Desa, Kecamatan Pebayuran 13 desa, Kecamatan Sukatani 7 desa, Kecamatan Karangbahagia 8 desa, Kecamatan Kedungwaringin 7 desa, Kecamatan Cikarang Utara 11 desa dan Kecamatan Cikarang Timur 8 desa. Secara organisasi, KPP Pratama Cikarang Utara berada dibawah Kanwil DJP Jawa Barat II. Selain membawahi KPP Pratama Cikarang Utara, Kanwil DJP Jawa Barat II juga membawahi 16 enam belas KPP Pratama yang termasuk di dalam wilayah kerjanya, yaitu KPP Pratama Cibinong, KPP Pratama Cileungsi, KPP Pratama Ciawi, KPP Pratama Bekasi Utara, KPP Pratama Bekasi Selatan, KPP Pratama Bogor, KPP Pratama Kuningan, KPP Pratama Cibitung, KPP Pratama Cikarang Selatan, KPP Pratama Cirebon, KPP Pratama Depok, KPP Pratama Indramayu, KPP Pratama Karawang Utara, KPP Pratama Karawang Selatan dan KPP Pratama Subang.

E. Hutang Pajak

Hutang pajak adalah pajak yang masih harus dibayar, termasuk sanksi administratif berupa bunga, denda, atau kenaikan tarif yang tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak atau surat sejenisnya berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan. Ketentuan tentang hal ini dapat dilihat dalam Pasal 1 angka 8 UU PPSP Universitas Sumatera Utara yang lebih luas cakupannya dibandingkan dengan pengertian yang terdapat dalam UU KUP. Menurut Rochmat Soemitro, Hutang pajak adalah hutang yang timbul secara khusus karena negara kreditur terikat dan tidak dapat memilih secara bebas siapa yang akan dijadikan debiturnya seperti dalam hukum perdata. 38 Pelunasan hutang pajak dapat dipaksakan secara langsung, tentunya dengan cara-cara yang dilindungi oleh undang-undang. Paksaan ini dapat berupa penyitaan barang-barang wajib pajak yang disusul dengan penjualan barang-barang sitaan tersebut baik secara lelang maupun non lelang, bahkan bila perlu ada paksaan badan berupa pencegahan berpergian ke luar negeri mapun penyanderaan atau gijzeling. “Paksaan semacam itu memang sangat diperlukan, yaitu untuk meratakan beban sehingga dapat dirasakan keadilan oleh masyarakat”. 39

3. Timbulnya Hutang Pajak