perpajakan yang dapat meminimalkan distorsi. Sebagai instansi yang kebijakannya berpengaruh besar pada perekonomian negara, maka sedapat
mungkin Direktorat Jenderal Pajak menghindari pembuatan kebijakan perpajakan yang malah menghambat pertumbuhan ekonomi negara.
3 Misi Politik
Misi Politik Direktorat Jenderal Pajak adalah sebagai instansi yang penting dalam Negara, instansi ini mempunyai kewajiban untuk
mendukung proses demokratisasi. Dengan demikian, Direktorat Jenderal Pajak turut mendukung suksesnya proses otonomi daerah.
4 Misi Kelembagaan
Misi Kelembagaan Direktorat Jenderal Pajak adalah senantiasa memperbarui diri, selaras dengan aspirasi masyarakat dan teknokrasi
perpajakan, serta administrasi perpajakan mutakhir. Itu sebabnya Direktorat Jenderal Pajak akan selalu berusaha meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, sarana dan prasarana, organisasi, sistem dan prosedur kerja dengan cara pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi organisasi.
31
Dalam prakteknya terkadang pengertian antara misi dan visi ini dipisahkan, namun tak jarang pula menganggapnya sebagai hal yang sama, maka dalam hal ini
misi dan visi digambarkan sebagai animasi dan rel yang akan dicapai dimasa mendatang.
32
2. Struktur Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan
kebijakan standarisasi
teknis dibidang
perpajakan. Dalam
melaksanakan tugasnya, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak mempunyai kantor- kantor operasional didaerah yang terdiri dari Kantor Wilayah Kanwil, Kantor
Pelayanan Pajak Madya KPP Madya, Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Pratama, Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan KP2KP,
31
Ibid, hlm. 38.
32
Edy Sukarno, Muhammad Ichsan, Balanced Scorecard; Menuju Organisasi yang berfokus pada strategi,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002, hlm. 102-103.
Universitas Sumatera Utara
Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak BUMN, Kantor Pelayanan Pajak Besar Orang Pribadi, Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal
Asing, Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing dan Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa.
Sampai saat ini Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak memiliki 31 tiga puluh satu Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, 19 sembilan belas KPP
Madya, 275 dua ratus tujuh puluh lima KPP Pratama, 182 seratus delapan puluh dua Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan KP2KP, 2 dua
Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar, 1 satu Kantor Pelayanan Pajak BUMN, 1 satu Kantor Pelayanan Pajak Besar Orang Pribadi, 6 enam Kantor Pelayanan
Pajak Penanaman Modal Asing, 2 dua Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing dan 1 satu Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa.
33
Tugas Kanwil Direktorat Jenderal Pajak adalah melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, analisis, evaluasi, penjabaran kebijakan serta
pelaksanaan tugas dibidang perpajakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
34
KPP Pratama sesuai keputusan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55PMK.012007 tentang perubahan keputusan Menteri Keuangan Nomor
132PMK.012006, KPP Pratama berjumlah 275 dua ratus tujuh puluh lima kantor.
33
Wawancara dengan Bapak Muhammad Chomsin, Kepala Sub bagian Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara, tanggal 06 Juli 2009.
34
Lihat Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan nomor 132PMK.012006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak.
Universitas Sumatera Utara
“Tugas KPP Pratama adalah melaksanakan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan wajib pajak dibidang PPh, PPN, PPnBM, PBB dan BPHTB serta Pajak tidak
langsung lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku”.
35
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dengan yang dimaksud diatas, KPP Pratama menyelenggarakan fungsi :
a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan,
penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek perpajakan serta penilaian objek PBB.
b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan.
c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan
surat pemberitahuan serta penerimaan surat lainnya. d.
Penyuluhan perpajakan. e.
Pelaksanaan registrasi wajib pajak. f.
Pelaksanaan ekstensifikasi. g.
Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak. h.
Pelaksanaan pemeriksaan pajak. i.
Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak. j.
Pelaksanaan konsultasi perpajakan k.
Pelaksanaan intensifikasi. l.
Pembetulan ketetapan pajak. m.
Pengurangan PBB dan BPHTB. n.
Pelaksanaan administrasi kantor.
36
KPP Pratama dipimpin oleh seorang Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang bereselon III dan dibantu oleh 10 pejabat eselon IV. Kesepuluh pejabat eselon
tersebut masing-masing memimpin sub bagian umum, seksi pelayanan, seksi pengolahan data dan informasi, seksi pengawasan dan konsultasi I, seksi pengawasan
dan konsultasi II, seksi pengawasan dan konsultasi III, seksi pengawasan dan
35
Ibid, Pasal 58,
36
Ibid, Pasal 59,
Universitas Sumatera Utara
konsultasi IV, seksi ekstensifikasi, seksi pemeriksaan dan seksi penagihan serta kelompok jabatan fungsional, yaitu supervisor pemeriksa, fungsional penilai PBB dan
Account Representative AR.
Fungsi masing-masing sub bagianseksi serta kelompok jabatan fungsional yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah sebagai berikut :
1 Sub bagian umum bertugas membantu dan menunjang kelancaran tugas Kepala
Kantor dalam mengkordinasikan tugas dan fungsi pelayanan kesekretariatan terutama dalam hal pengaturan kegiatan tata usaha kepegawaian, keuangan,
rumah tangga serta perlengkapan.
2 Kepala Seksi Pelayanan yang bertugas membantu Kepala Kantor dalam
mengkoordinasikan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan
surat pemberitahuan dan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi wajib pajak serta kerjasama perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.
3 Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi bertugas membantu Kepala Kantor
dalam mengkoordinasikan pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan
perpajakan, pengalokasian dan penatausahaan bagi hasil PBB dan BPHTB, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing
dan penyiapan laporan kinerja.
4 Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I bertugas membantu Kepala Kantor
dalam mengkoordinasikan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak PPh, PPN, PBB, BPHTB dan Pajak lainnya, bimbinganhimbauan kepada
wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil wajib pajak, analisis kinerja wajib pajak, rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka
melakukan intensifikasi dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku.
5 Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II bertugas membantu Kepala Kantor
mengkoordinasikan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak PPh, PPN, PBB, BPHTB dan Pajak lainnya, bimbinganhimbauan kepada wajib pajak dan
konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil wajib pajak, analisis kinerja wajib pajak, rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi
dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku.
6 Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi III bertugas membantu Kepala Kantor
mengkoordinasikan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak PPh, PPN,
Universitas Sumatera Utara
PBB, BPHTB dan Pajak lainnya, bimbinganhimbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil wajib pajak, analisis kinerja
wajib pajak, rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku.
7 Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV bertugas membantu Kepala Kantor
mengkoordinasikan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak PPh, PPN, PBB, BPHTB dan Pajak lainnya, bimbinganhimbauan kepada wajib pajak dan
konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil wajib pajak, analisis kinerja wajib pajak, rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi
dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku.
8 Kepala Seksi Ekstensifikasi bertugas membantu Kepala Kantor
mengkoordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, penilaian objek pajak dan kegiatan
ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9 Kepala Seksi Pemeriksaan bertugas membantu Kepala Kantor mengkoordinasikan
pelaksanaan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta
administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
10 Kepala Seksi Penagihan bertugas membantu Kepala Kantor mengkoordinasikan
pelaksanaan dan penatausahaan penagihan aktif, piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak serta usulan penghapusan piutang pajak sesuai
ketentuan yang berlaku.
11 Supervisor Pemeriksa bertugas dengan cara berkoordinasi dengan seksi
pemeriksaan dan dalam tugasnya bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Kantor.
12 Fungsional Penilai PBB bertugas dengan cara berkoordinasi dengan seksi
ekstensifikasi dan dalam tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor.
13 Account Representative AR bertugas sebagai penghubung antara KPP Pratama
dan wajib pajak, yang bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi perpajak secara efektif dan professional.
37
4. Wilayah Kerja