Kromatografi Lapisan Tipis Kromatografi

sehingga metode ini sangat berguna. Lebih lanjut, koefisien distribusi sistem ini lebih tidak tergantung pada kadar, memberikan pemishan yang lebih tajam. Kromatografi gas-padat, digunakan sebelum tahun 1800 untuk memurnikan gas. Pada waktu dulu teknik ini tidak berkembang karena keterbatasannya yang sama seperti halnya kromatografi cairan-padat, tetapi penelitian lebih lanjut dengan macam fasa padat baru memperluas penggunaan teknik ini. Kromatografi gas-cairan merupakan metoda pemisahan yang sangat efisien dan serba guna. Teknik ini telah menyebabkan revolusi dalam kimia Organik sejak dikenalkan pertama kali oleh James dan martin pada 1052. Hambatan yang paling utama adalah bahan cuplikan harus mempunyai tekanan uap paling tidak beberapa torr pada suhu kolom. Sistem ini sangat baik sehingga dapat dikatakan sebagai metoda pilihan dalam kromatografi karena dapat memisahkan dengan cepat dan peka Sudjadi, 1986 . Berikut ini merupakan jenis kromatografi yang sering digunakan untuk memisahkan senyawa bahan alam, yaitu :

2.3.2.1. Kromatografi Lapisan Tipis

Cara pemisahan dengan adsorbsi pada lapisan tipis adsorben yang sekarang dikenal dengan kromatografi lapis tipis thin layer chromatography atau TLC sebenarnya telah dipakai sejak tahun 1938 oleh Ismailov dan Shraiber. Sampai tahun 1956,cara ini masih belum dianggap mantap. Meskipun demikian pada tahun 1991 penggunaannya telah meluas dan diakui merupakan cara pemisahan yang baik, khususnya untuk kegunaan analisis kualitatif. Kini TLC dapat digunakan untuk memisahkan berbagai senyawa seperti ion-ion anorganik,kompleks senyawa organik dan anorganik, dan senyawa-senyawa organic alam maupun sintetik. Kelebihan penggunaan kromatografi lapis tipis dibandingkan dengan kromatografi kertas adalah karena dapat dihasilkannya pemisahan yang lebih Universitas Sumatera Utara sempurna,kepekaan yang lebih tinggi, dan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat. Banyak pemisahan yang memakan waktu berjam-jam bila dikerjakan dengan kromatografi kertas tetapi dapat dilaksanakan hanya beberapa menit saja bila dikerjakan dengan kromatografi lapis tipis. Teknik standart dalam melaksanakan pemisahan dengan TLC adalah sebagai berikut. Pertama kali lapisan tipis adsorben dibuat pada permukaan plat kaca atau plat lain,misalnya berukuran 5 x 20 cm atau 20 x 20 cm. Tebal lapisan tersebut dapat bervariasi tergantung penggunaannya. Sering digunakan ketebalan 250 μ. Larutan campuran senyawa yang akan dipisahkan diteteskan pada kira-kira 1,5 cm dari bagian bawah plat tersebut dengan menggunakan pipet mikro atau syringe. Zat pelarut yang terdapat pada sampel yang diteteskan tersebut kemudian diuapkan terlebih dahulu. Selanjutnya plat kromatografi tersebut dikembangkan dengan mencelupkannya pada tangki yang berisi campuran zat pelarut. Tinggi permukaan zat pelarut harus lebih rendah dari letak tetesan sampel pada plat kromatografi. Dengan pengembangan tersebut masing-masing komponen senyawa dalam sampel akan bergerak keatas dengan kecepatan yang berbeda. Perbedaan kecepatan gerakan ini merupakan akibat dari terjadinya pengaruh proses dengan TLC,mulai pemilahan adsorben sampai identifikasi masing-masing komponen yang telah terpisah. Adnan,1997 Zat-zat bewarna dapat terlihat langsung, tetapi dapat juga digunakan reagen penyemprot untuk melihat bercak suatu noda. Untuk menempatkan posisi suatu zat, reagen dapat juga disemprotkan pada bagian tepi saja. Bagian yang lain dapat diperoleh kembali tanpa pengotoran dari reagen dengan pengerokan setelah pemisahan selesai. Aplikasi KLT sangatlah luas. Senyawa-senyawa yang tidak mudah menguap serta terlalu labil untuk kromatografi cair dapat dianalisis dengan KLT Khopkar, 1990 . Universitas Sumatera Utara

2.3.2.2. Kromatografi Kolom