Senyawa Alkaloid Senyawa Organik Bahan Alam

Beberapa ahli mulai menyusun teori langkah-langkah biogenetik dari senyawa organik bahan alam yang berlangsung dalam mikroorganisme hidup. Basis dari teori ini adalah keteraturan struktural yang teramati sejak awal sampai akhir reaksi. Teori yang paling menonjol adalah “aturan isoprena” yang diusulkan oleh Ruzicka. Dia menyatakan semua senyawa terpenoid terbentuk dari “unit isoprena” C 5 . Dari kesemua teori biogenesis ini dapat disimpulkan adanya 4 kelas senyawa organik bahan alam, yakni : a Poliketida asetogenin b Fenolat fenilpropanoid c Isoprenoid d Alkaloida Nakanishi, 1974.

2.2.1. Senyawa Alkaloid

Alkaloid adalah senyawa turunan asam amino dan dibagi berdasarkan kerangka asam amino yang menyusunnya. Alkaloid tidak selalu asam amino namun kadang juga oleh pemasukan senyawa amoniak atau transaminasi kedalam kerangka suatu senyawa. Alkaloid diturunan asam amino diindikasikan dengan terdapatnya atom nitrogen didalam kerangka suatu senyawa. Dikarenakan atom nitrogen merupakan electron donor atau kelebiohan satu pasang electron,berakibat dia bersifat basa atau alkali. Alkaloida telah dikenal selama bertahun-tahun dan telah menarik perhatian terutama karena pengaruh fisiologinya terhadap binatang menyusui dan pemakaiannya di bidang farmasi, tetapi fungsinya dalam tumbuhan hampir sama sekali kabur. Beberapa pendapat mengenai kemungkinan peranannya ialah sebagai berikut : 1. Salah satu pendapat yang dikemukakan pertama kali,sekarang tidak dianut lagi,ialah bahwa alkaloid berfungsi hasil sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam hewan Universitas Sumatera Utara 2. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tendon penyimpanan nitrogen meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut meskipun sangat kekurangan nitrogen. 3. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit atau pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung fungsi ini tidak dikemukakan, ini barang kali merupakan konsep yang direka-reka dan bersifat ‘manusia sentries’. 4. alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh karena, dari segi struktur, beberapa alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangsang perkecambahan yang lainnya menghambat. 5. Semula disarankan oleh Liebieg bahwa alkaloid, karena sebagian besar bersifat basa,dapat mengganti basa mineral dalam mempertahakan kesetimbangan ion dalam tumbuhan. Alkaloida sebagai golongan dibedakan dari sebagian besar komponen tumbuhan lain berdasarkan sifat basanya. Oleh karena itu senyawa ini biasanya terdapat dalam tumbuhan sebagai garam berbagai asam organik dan sering dilakukan di laboratorium sebagai garam dengan asam hidroklorida dan asam sulfat. Garam ini dan alkaloida bebas, berupa senyawa padat berbentuk kristal tanpa warna. Beberapa alkaloida berupa cairan, dan alkaloida yang berwarnapun langka Berberina dan Terpentina berwarna kuning. Alkaloida sering bersifat aktif optik, dan biasanya hanya satu dari isomer optik yang dijumpai di alam, meskipun dalam beberapa hal dikenal campuran rasemat, dan pada kasus lain satu tumbuhan mengandung satu isomer sementara tumbuhan lain mengandung enantiomernya. Robinson, 1995 .

2.2.2. Sifat-sifat alkaloida