BAB III KEBERHASILAN MEDIASI DAN PENYEBAB KEGAGALAN
MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA MEDAN
A. Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan Mediasi
Tingkat keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama Medan sangat jauh dari yang diharapkan. Perkara-perkara perdata yang diterima di Pengadilan
Agama dapat diselesaikan melalui mediasi adalah 0,63 nol koma enam puluh tiga persen.
Beberapa aspek yang dapat diidentifikasi yang menjadi penyebab keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama Medan adalah;
1. Aspek Mediator.
Keberhasilan mediasi dilihat dari aspek mediator dapat didentifikasi dari:
a. Adanya iktikad baik serta kegigihan mediator untuk merealisasikan keberhasilan mediasi.
85
b. Mediator yang bertindak sebagai mediator di Pengadilan Agama Medan adalah terdiri dari Mediator bersertifikat dan memiliki
Menjadi salah satu penyebab keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama Medan.
kemampuan dan penguasaan terhadap teknik mediasi.
86
85
Wawancara dengan Mediator Hakim Pengadilan Agama Medan, Hasdina Hasan, tanggal 5 April 2012, di Pengadilan Agama Medan.
Universitas Sumatera Utara
c. Mediator baik yang berasal dari hakim maupun non hakim aktif memberikan penyuluhan bukan hanya sebagai mediator seperti
yang tapi lebih pada penasehatan dengan menggugah dan menyentuh hati para pihak dengan pendekatan Agama.
87
2. Aspek Perkara
Kebanyakan sengketa yang diselesaikan di Pengadilan Agama merupakan perkara perceraian, dan dalam sengketa perceraian, kewajiban
mendamaikan para pihak bersifat imperatif, dan Majelis Hakim harus memberi kesempatan para pihak untuk melakukan upaya damai di luar
persidangan. Perkara perceraian tidak mungkin harus menggunakana sistem penyelesaian sengketa di luar pengadilan secara menyeluruh, akan
tetapi mau tidak mau harus tetap mengikuti tahapan proses beperkara di persidangan pengadilan, karena proses pelaksanaan perceraian sendiri
harus dilaksanakan di pengadilan bukan di tempat lain.
88
Keberhasilan mediasi dari aspek perkara dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik perkara yang melatarbelakanginya. Keberhasilan
mediasi tidak dapat digenelarisir. Tingkat kerumitan perkara yang dihadapi oleh para pihak akan mempengaruhi tingkat keberhasilannya
86
Wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Medan, H. Abdul Halim, tanggal 5 April 2012, di Pengadilan Agama Medan.
87
Wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Medan, Maswari, tanggal 5 April 2012, di Pengadilan Agama Medan.
88
Pasal 39 ayat 1 Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 , Tentang Perkawinan.
Universitas Sumatera Utara
mediasi.
89
Setiap perkara yang dilatarbelakangi oleh cemburu misalnya, potensi keberhasilannya tinggi, sebaliknya tidak selalu perkara yang
dilatarbelakangi oleh cemburu berhasil. Sama halnya dengan perkara Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT yang dimediasi kebanyakan
gagal, tetapi tidak selalu perkara perceraian yang dilatarbelakangi KDRT gagal sebab adakalanya berhasil.
Semakin rumit perkara yang dihadapi semakin minim tingkat keberhasilan mediasi dan juga sebaliknya.
Karakteristik perkara perceraian yang dimediasi berhasil di Pengadilan Agama Medan, diantaranya
90
a. Perkara yang diajukan ke pengadilan tetapi para
pihak belum matang membicarakannya, :
b. Perkara yang dilatarbelakangi oleh nafkah yang diberikan
tidak mencukupi,dan c.
Ketersinggungan oleh salah satu pihak yang berulang-ulang yang dilakukan oleh pihak lain.
3. Aspek para pihak
Faktor keberhasilan mediasi dari aspek para pihak, yaitu dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, salah satu yaitu:
91
89
Wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Medan, Maswari, tanggal 5 April 2012, di Pengadilan Agama Medan.
Faktor usia .
90
Wawancara dengan Panitera Pengadilan Agama Medan, H. Hilman Lubis, tanggal 5 April 2012, di Pengadilan Agama Medan.
91
Wawancara dengan Mediator Hakim Pengadilan Agama Medan, Harmala Harahap, tanggal 5 April 2012, di Pengadilan Agama Medan.
Universitas Sumatera Utara
Khusus perkara perceraian, Faktor usia perkawinan merupakan salah satu aspek yang mendorong keberhasilan mediasi. Perkara perceraian
yang usia para pihaknya semakin tua dan usia perkawinannya yang semakin lama umumnya para pihaknya memiliki iātikad baik untuk
mengakhiri sengketa melalui mediasi dan para pihak memiliki kesadaran untuk berdamai dan menyadari kekeliruannya serta dengan
mempertimbangkan rasa malu.
92
4. Aspek Sarana
Salah satu faktor yang dapat mendukung lancarnya pelaksanaan mediasi adalah memadainya sarana dan prasarana. Oleh karenanya
pemenuhan kebutuhan akan sarana dan prasarana adalah salah satu prioritas.
Sarana mediasi di Pengadilan Agama Medan tersedia dan memadai. Hal ini dapat ikut membantu proses keberhasilan mediasi.
Pengadilan Agama Medan memiliki sarana berupa:
93
a. Ruangan Mediasi dilengkapi AC,
b. Meja Perundingan, dan
c. Papan Tulis dan alat-alat tulis.
.
92
Wawancara dengan Mediator Hakim Pengadilan Agama Medan, Hj. Maswari, tanggal 2 April 2012, di Pengadilan Agama Medan
93
Wawancara dengan Panitera Pengadilan Agama Medan, H. Hilman Lubis, tanggal 2 April 2012, di Pengadilan Agama Medan
Universitas Sumatera Utara
B. Faktor yang menyebabkan Kegagalan Mediasi