Mediasi adalah suatu proses dimana pihak netral yang telah disepakati oleh pihak-pihak yang bersengketa, bertindak sebagai seorang fasilitator bagi
kepentingan negosiasi mereka dan membantu mereka mencapai solusi yang saling menguntungkan.
26
Mediasi adalah suatu proses penyelesaian sengketa antara dua pihak atau lebih melalui perundingan atau cara mufakat dengan bantuan pihak netral yang
tidak memiliki kewenangan memutus.
27
Alternatif penyelesaian sengketa adalah penyelesaian sengketa melalui jalur non pengadilan yang pada umumnya ditempuh melalui cara-cara
perundingan yang dipimpin atau diprakarsai oleh pihak ketiga yang netral atau tidak memihak.
28
Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga penyelesaian sengketa atau-beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni
penyelesaian di luar Pngadilan dengan cara Konsultasi, Negosiasi, Mediasi, Konsiliasi, atau penilaian ahli.
29
G. Metode Penelitian
Metode penelitian digunakan dalam suatu penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah ialah penalaran yang mengikuti suatu alur berpikir atau logika yang
26
Alternative Dispute Resolution ADR, http:www.fmladr.comservices.html. Available, diakses tanggal 2 Juni 2011.
27
Takdir Rahmadi, Mediasi Penyelesaian sengketa melalui pendekatan mufakat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010, hlm.12.
28
Maria SW Sumardjono, Mediasi Sengketa Tanah, Jakarta: Kompas, 2008. hlm.4
29
UU RI No. 3 tahun 1999, Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Pasal 1 ayat 10
Universitas Sumatera Utara
tertentu dan yang menggabungkan metode induksi empiris, karena penelitian ilmiah selalu menuntut pengujian dan pembuktian empiris dan hipotesis-hipotesis
atau teori yang disusun secara deduktif.
30
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normative, yakni penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan
kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif. Metode penelitian
normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal doctrinal research yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis didalam
buku law as it is written in the book, maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan law is decided by the judge through
judicial process.
31
Penelitian hukum normatif berdasarkan data sekunder dan menekankan pada langkah-langkah spekulatif-teoritis dan analisis
normatif-kualitatif.
32
Logika keilmuan yang juga dalam penelitian hukum normatif dibangun berdasarkan disiplin ilmiah dan cara-cara kerja ilmu hukum
normatif, yaitu ilmu hukum yang objeknya hukum itu sendiri. Penelitian hukum ini dikatakan juga penelitian yang ingin menelaah sinkronisasi
suatu peraturan perundang-undangan, yang dilakukan secara vertikal dan horizontal. Ditelaah secara vertikal berarti akan dilihat bagaimana
30
Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia Pada Akhir Abad ke-20, Bandung: Rineka Cipta, 1994, hlm.105.
31
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Grafitti Press, 2006, hlm.118.
32
Ibid. hlm.118.
Universitas Sumatera Utara
hirarkisnya, sedangkan secara horizontal adalah sejauh mana peraturan perundang-undangan yang mengatur pelbagai bidang itu mempunyai
hubungan fungsional secara konsisten. Penelitian ini bersifat Deskriftif Analitis. Yakni untuk mencari
penyelesaian permasalahan, memberikan gambaran atau merumuskan masalah sesuai dengan keadaan fakta yg ada. Deskriftif Analitis berarti
bahwa penelitian ini menggambarkan suatu peraturan hukum dalam konteks teori-teori hukum dan pelaksanaanya, serta menganalisis fakta
secara cermat tentang pelaksanaan Mediasi sesuai dengan penggunaan peraturan perundang-undangan dalam penyelesaian sengketa di Pengadilan
Agama. 2.
Sumber Data Penelitian Sumber-sumber penelitian dapat dibedakan menjadi sumber-
sumber penelitian yang berupa bahan-bahan hukum primer dan bahan- bahan hukum sekunder, yang digunakan dalam penelitian ini. Sumber-
sumber penelitian dapat dibedakan menjadi sumber-sumber penelitian yang berupa bahan-bahan hukum primer, sekunder dan bahan-bahan
hukum tersier, yaitu : a
Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang
bersifat autoritatif, artinya mempunyai otoritas. Terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam
pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim. Bahan
Universitas Sumatera Utara
hukum primer yang otoritasnya di bawah undang-undang adalah peraturan pemerintah, peraturan presiden atau peraturan suatu badan
hukum atau lembaga negara. b
Bahan Hukum Sekunder Berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan
merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum
dan komentar-komentar atas putusan Pengadilan. Bahan hukum sekunder terutama adalah buku teks karena buku teks berisi
mengenai prinsip-prinsip dasar ilmu hukum dan pandangan- pandangan klasik para sarjana yang mempunyai klasifikasi tinggi.
33
c Bahan hukum Tersier
Berupa bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum sekunder seperti kamus umum,
kamus hukum, kamus, majalah dan jurnal ilmiah.
34
Jadi penelitian ini menggunakan bahan hukum Primer, Sekunder dan Tersier sebagai sumber penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan: a.
Library Research yaitu Penelitian Kepustakaan dilaksanakan dengan cara mempelajari dan mengkaji Peraturan
33
Petter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Pradnya Paramitha, 2005, hlm 141.
34
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudi, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat,Jakarta: Grafitti Press, 1990, hlm. 14.
Universitas Sumatera Utara
Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 dan peraturan lainnya, buku-buku yang berisi mengenai teori Mediasi atau
jenis bacaan lain yang ada hubungannya dengan masalah Mediasi.
b. Deepth interview wawancara mendalam dilakukan sebagai
sarana untuk mengetahui secara mendalam mengenai pelaksanaan Mediasi. Wawancara dilakukan kepada pejabat,
Ketua ketua Pengadilan Agama dan Hakim di Pengadilan Agama serta Mediator. Selain itu juga wawancara dilakukan
dengan para pihak mengenai pelaksanaan Mediasi. 4.
Analisis Data Pengolahan, analisis dan konstruksi data penelitian hukum normatif
dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap kaidah hukum dan kemudian konstruksi dilakukan dengan cara memasukkan pasal-pasal
ke dalam kategori-kategori atas dasar pengertian-pengertian dasar dari sistem hukum tersebut. Data yang diperoleh melalui studi dokumen, studi
kepustakaan dan peraturan perundang-undangan dianalisis berdasarkan metode kualitatif, yaitu dengan melakukan :
35
a. Menemukan konsep-konsep yang terkandung dalam bahan-bahan hukum konseptualisasi yang dilakukan dengan cara memberikan
interpretasi terhadap bahan -hukum tersebut.
35
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Grafindo, 2006, hlm. 225.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengelompokkan konsep-konsep atau peraturan-peraturan yang sejenis atau berkaitan. Kategori-kategori dalam penelitian ini
adalah Mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa di Pengadilan Agama Medan.
c. Menemukan hubungan di antara pelbagai kategori atau peraturan kemudian diolah.
d. Menjelaskan dan menguraikan hubungan di antara pelbagai kategori atau peraturan perundang-undangan, kemudian dianalisis
secara deskriptif kualitatif. Sehingga mengungkapkan hasil yang diharapkan sebagai kesimpulan atas Permasalahan.
5. Teknik Penarikan kesimpulan
Cara penarikan kesimpulan yang dilakukan oleh penulis adalah pola pikir secara induktif-deduktif yang akan membantu penelitian ini
dalam taraf konsistensi serta konseptual dan prosedur tata cara sebagaimana yang diterapkan oleh azas-azas hukum yang berlaku dalam
perundang-undangan yang bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap permasalahan yang akan dijawab.
36
a Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan trans ormasi data.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara:
b Penyajian data, dilakukan secara naratif dari teks yang belum teratur, atau masih berupa matrik, grafik, bagan guna
menggabungkan informasi sehingga padu dan mudah dimengerti.
36
Lexi Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi, Bandung: PT.Remaja, Rosdakarya, 2007, hlm,248.
Universitas Sumatera Utara
c Penarikan kesimpulan, dari hasil penyajian data dapat dilihat oleh peneliti apa yang sedang terjadi sehingga dapat menentukan
penyimpulan secara deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PELAKSANAAN MEDIASI DALAM PENYELESAIAN SENGKETA
DI PENGADILAN AGAMA MEDAN
A. Pengertian Mediasi