b. Penyelesaian perkara lebih cepat dan biaya murah. c. Hubungan baik para pihak yang bersengketa tetap dapat di jaga.
d. Lebih tinggi tingkat kemungkinan untuk melaksanakan
kesepakatan. 2. Bagi Pengadilan Agama, tujuan Mediasi adalah untuk mengurangi
kemacetan dan penumpukan perkara court congestion di pengadilan, dan memperlancar jalur keadilan acces to justice di masyarakat.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka Penulis melakukan penelitian dengan judul “Mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa di Pengadilan
Agama Medan”.
B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut di atas, maka penulis merumuskan Permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan Mediasi dalam Menyelesaikan sengketa di Pengadilan Agama Medan?.
2. Bagaimana keberhasilan dan kegagalan Mediasi sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa di Pengadilan Agama Medan?.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan mengkaji Pelaksanaan Mediasi dalam
Menyelesaikan Sengketa di Pengadilan Agama Medan. 2. Untuk mengetahui dan mengkaji Keberhasilan dan Penyebab Kegagalan
Mediasi di Pengadilan Agama Medan.
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan praktis. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan atau data informasi di
bidang ilmu hukum bagi kalangan akademis untuk mengetahui dinamika masyarakat dan seluruh proses mekanismenya, khususnya masalah
Mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa di Pengadilan Agama. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi
penyempurnaan pranata peraturan hukum dalam kasus-kasus sengketa yang diproses di Pengadilan Agama khususnya Pengadilan Agama Medan.
2. Secara Praktis Manfaat penelitian ini secara praktis sebagai bahan masukan bagi
aparat penegak hukum polisi, jaksa, hakim, dan advokat serta Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT serta Mediator, sehingga Aparat
Penegak Hukum dan para pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa di Pengadilan Agama mempunyai persepsi yang sama dalam
menyelesaikan masalah.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh peneliti di perpustakaan Universitas Sumatera Utara diketahui bahwa penelitian tentang
Mediasi sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa di Pengadilan Agama Medan
Universitas Sumatera Utara
belum pernah dilakukan dalam pendekatan dan perumusan masalah yang sama. Sebelumnya pernah dilakukan penelitian oleh Emirza Henderlan Harahap,
Magister Ilmu Hukum, Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara dengan judul “Mediasi Dalam Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah” dan penelitian
lainnya oleh Nurhilmiyah, Magister Ilmu Hukum, Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, dengan judul penelitian “Mediasi di Pengadilan pasca keluarnya
perma nomor 1 tahun 2008 tentang Mediasi di Pengadilan”. Jika di konprontir penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah berbeda dalam
pembahasannya. jadi penelitian ini adalah asli karena sesuai dengan asas-asas keilmuan yaitu jujur, rasional, obyektif dan terbuka. Sehingga penelitian ini dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah dan terbuka atas masukan serta saran-saran yang membangun sehubungan dengan pendekatan dan
perumusan masalah.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi 1.