Klasifikasi Pejabat Konsuler Menurut Konvensi Wina 1963

46 yang harus dilewati tersebut baru nota diplomatik yang berisi tentang diterima atau ditolaknya permohonan dapat diterbitkan. 43

C. Klasifikasi Pejabat Konsuler Menurut Konvensi Wina 1963

Pejabat Konsuler dibagi ke dalam dua kategori sebagaimana terdapat dalam Pasal 1 ayat 2 Konvensi Wina 1963,yaitu sebagai berikut: “Consular officers are of two categories, namely career consular officers and honorary consular officers. The provisions of Chapter II of the present Convention apply to consular posts headed by career consular officers, the provisions of Chapter III govern consular posts headed by honorary consular officers. ” Dengan menelaah kutipan pasal di atas, dapat dipahami Konvensi Wina 1963 membagi pejabat konsuler ke dalam dua kategori yaitu Pejabat Konsuler Karir dan Pejabat Konsuler Kehormatan. Selain itu ketentuan peraturan yang berlaku mengenai kekebalan dan hak-hak istimewa bagi keduanya ditempatkan dalam chapter yang berbeda dalam konvensi ini, dimana ketentuan mengenai kantor konsuler yang dikepalai Pejabat Konsuler Karir terdapat dalam Chapter II konvensi, sedangkan mengenai kantor konsuler yang dikepalai Pejabat Konsul Kehormatan ketentuannya terdapat di Chapter III konvensi. Meskipun begitu ada beberapa ketentuan yang berlaku bagi Pejabat Konsul Karir,berlaku juga bagi Pejabat Konsul Kehormatan. Konvensi Wina 1963 tidak memberikan definisi atau batasan yang jelas mengenai Pejabat Konsul Karir maupun Pejabat Konsul Kehormatan,serta perbedaan di antara keduanya. Perlu diketahui bahwa Pejabat Konsul Karir dan 43 Masyur Effendi,Hukum Konsuler Hukum Diploma tik serta Ha k da n Kewa jiba n Wa kil - Wa kil Orga nisa si Inter na siona lNega ra ,IKIP Malang,Malang,1994 hal.27-28 8QLY HUV LWDV 6 XPDWHUD8WDUD 47 Pejabat Konsul Kehormatan keduanya memiliki status hukum yang berbeda menyangkut masalah kekebalan dan hak-hak istimewa. Penggunaan istilah Konsul Kehormatan honorary consul tidak memiliki pengertian yang sama menurut hukum di setiap negara. Dalam beberapa kasus, terdapat standar yang menentukan bahwa pejabat yang bersangkutan dalam melakukan tugas konsulernya tidak menerima bayaran. Namun ada juga hukum lainnya, yang secara jelas mengakui bahwa Konsul Karir juga memiliki kemungkinan dibayar ataupun tidak dibayar,dan yang menjadi dasar perbedaan antara Konsul Karir dengan Konsul Kehormatan adalah fakta bahwa Konsul Karir merupakan pejabat yang dikirim ke luar negeri sementara Konsul kehormatan adalah pejabat yang diangkat dari penduduk lokal negara di mana pos konsuler itu ditempatkan negara asing. Menurut beberapa batasan yang terdapat dalam peraturan-peraturan lainnya mengenai konsuler, istilah Konsul Kehormatan merupakan seorang wakil yang bukan merupakan warga negara dari negara pengirim.Wakil ini disamping melaksanakan tugas-tugas resminya, juga berwenang untuk melakukan pekerjaan lain yang menguntungkan bagi dirinya,tidak masalah apakah ia benar-benar melakukan pekerjaan lain itu atau tidak. Dalam hal pemberian kekebalan konsuler, beberapa negara menganggap konsul kehormatan sebagai perwakilan yang memiliki kewarganegaraan apapun,dan disamping melaksanakan fungsi kekonsulerannya juga memiliki pekerjaan atau profesi yang menguntungkan dirinya. Selanjutnya,banyak negara 8QLY HUV LWDV 6 XPDWHUD8WDUD 48 menganggap konsul-konsul yang bukan merupakan konsul karir sebagai konsul kehormatan. 44 Dapat disimpulkan,beberapa perbedaan yang prinsip antara Pejabat Konsul Karir dengan Pejabat Konsul Kehormatan,antara lain: 1. Pejabat Konsul Karir menerima gaji dan pensiun, sedangkan Pejabat Konsul Kehormatan tidak menerima gaji namun dalam beberapa praktik, menerima hak-hak honorarium yang merupakan imbalan jasa dari tugas- tugas yang telah dilaksanakannya hak conselary . 2. Pejabat Konsul Karir diangkat dari warga negara sendiri, sedangkan Pejabat Konsul Kehormatan tidak perlu dari warga negaranya sendiri, dapat saja seorang pengusaha sukses dari negara di mana pos konsuler itu ditempatkan. 3. Pejabat Konsul Karir merupakan pegawai tetap dari departemen luar negeri negara pengirim,sedangkan Pejabat Konsul Kehormatan bisa saja diangkat dari warga negara penerima. 4. Pejabat Konsul Karir membayar pajak di negara pengirimnya dan tidak diperkenankan mengerjaka tugas lain,sedangkan Pejabat Konsul Kehormatan membayar pajak di negaranya sendiri dan boleh merangkap jabatan lain. 5. Kekebalan dan keistimewaan yang diberikan kepada Pejabat Konsul Karir beserta anggota-anggota keluarganya,tidak diberikan kepada anggota-anggota keluarga dari Pejabat Konsul Kehormatan. 44 Dra ft Articles on Consula r Rela tions, with commenta ries 1961, Copyright United Na tions , 2005 hal.34 8QLY HUV LWDV 6 XPDWHUD8WDUD 49 6. Pertukaran dan atau pengiriman kantong-kantong konsuler consuler bags antara dua pos konsuler yang dipimpin oleh pejabat-pejabat Konsul Kehormatan di negara yang berbeda 45 ,tidak diperkenankan dibuka tanpa persetujuan dari kedua negara penerima yang bersangkutan. 46

D. Pengangkatan Konsul Kehormatan