Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Penalaran matematis Siswa

132 Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pencapaian dan peningkatan berpikir kritis kelompok tengah tetap lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok bawah. Berdasarkan informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa PKTC tidak berkontribusi terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Tetapi dalam hasil penelitian ini, KAM yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa di kelas PKTC. Secara deskriptif, pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa PKTC lebih baik dari siswa PK. Namun, secara signifikan tidak. PKTC hanya memberikan kontribusi positif untuk siswa kelompok tengah. Dalam PKTC, siswa kelompok bawah perlu perhatian khusus dari guru selama proses pengkajian materi kecil. Sebelumnya, guru benar-benar membiarkan masing- masing siswa untuk mengkaji materinya. Diharapkan, dengan adanya perhatian khusus, siswa Kelompok bawah merasa termotivasi dan percaya diri untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Siswa Kelompok bawah bukan berarti karena kemampuannya kurang, tetapi lebih disebabkan karena motivasi belajarnya yang kurang. PKTC menuntut siswa untuk mengkaji dan mendalami materi sendiri. Keterbatasan waktu menjadi salah satu kendala dalam penelitian ini. Siswa Kelompok bawah memerlukan waktu yang cukup lama dalam tahapan memahami dan mendalami materi. Dengan sempitnya waktu pengkajian hanya satu pertemuan di dalam kelas, selebihnya guru menghimbau masing-masing siswa untuk mengkajinya di rumah, akan sangat mengurangi antusiasme dan kepedulian siswa Kelompok bawah. Temuan lainnya, waktu belajar untuk mata pelajaran matematika untuk kelas PKTC di siang hari di jam-jam terakhir, sangat mempenagruhi semangat belajar kelas eksperimen terutama siswa Kelompok bawah.

3. Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Penalaran matematis

a. Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Penalaran matematis Siswa

Secara Keseluruhan 133 Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Analisis mengenai hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op PKTC 12,34 secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan pencapaian kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional PK 9,89. Analisis mengenai hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op PKTC 0,658 secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional PK 0,528. Pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematis yang terjadi karena terfasilitasi oleh pembelajaran matematika dengan menerapkan PKTC, yaitu pada tahap pengkajian materi kecil, diskusi kelompok, diskusi kelas, dan latihan soal. Hal ini dimungkinkan karena dalam proses PKTC, siswa diberikan kebebasan untuk menggali sendiri logika berpikir akan materinya. Materi aturan pencacahan merupakan salah satu materi yang memerlukan penalaran yang tinggi. Disini siswa tidak hanya menentukan banyaknya kemungkinan, tetapi dituntut harus mengetahui bagaimana kita mendapatkan banyaknya susunan yang mungkin, mengapa kita harus menggunakan logika tersebut, atau apakah benar jawabannya seperti itu. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Shejwal dan Purayidathil 2006, Hutapea 2012, Abdurahman 2014, dan Wulanmardhika 2014 yang melaporkan bahwa kemampuan penalaran siswa dengan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran inovatif lebih baik daripada siswa yang diterapkan pendekatan konvensional. Hal tersebut dapat terjadi karena selain mengedepankan proses penyelidikan dan kebebasan berpikir, PKTC juga melatih siswa untuk dapat bekerja sama dengan teman-temannya dalam memunculkan gagasan, saling bertukar pikiran, dan pada akhirnya berdiskusi memutuskan gagasan yang paling baik diantaranya. Selain itu pembelajaran ini melatih keaktifan siswa di kelas. 134 Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siswa dipicu dan dipacu untuk berani berpendapat, menjawab, dan memberikan pertanyaan baik kepada teman-teman kelasnya maupun kepada guru, sehingga terbangunnya atmosfir saling membantu dalam kelas. Vygotsky mengemukakan bahwa terdapat perbedaan antara apa yang dapat anak capai ketika dalam suatu situasi terisolasi dengan apa yang dapat anak capai ketika mendapatkan bantuan.

b. Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Penalaran matematis