Asosiasi antara Kemampuan Berpikir Kritis, Penalaran, dan

143 Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pembelajaran di kelas bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter siswa. Siswono 2012 mengungkapkan pembentukan karakter siswa dipengaruhi oleh nilai-nilai karakter, perangkat pendukung, habituasi, ekstrakurikuler, pembelajaran, dan manajeman. Keseluruhan aspek tersebut saling bersinergi dengan faktor internal siswa untuk membentuk karakter yang sesuai dengan norma.

7. Asosiasi antara Kemampuan Berpikir Kritis, Penalaran, dan

Habits of Mind Matematis Siswa Berdasarkan hasil statistik inferensial diperoleh bahwa terdapat asosiasi antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan penalaran matematis. Maknanya adalah siswa yang memiliki pencapaian kemampuan berpikir kritis yang tinggi, cenderung memiliki kemampuan penalaran matematis yang tinggi; siswa yang memiliki pencapaian kemampuan berpikir kritis yang sedang, cenderung memiliki kemampuan penalaran matematis yang sedang; siswa yang memiliki pencapaian kemampuan berpikir kritis yang rendah, cenderung memiliki kemampuan penalaran matematis yang rendah. Kemapuan berpikir kritis dan penalaran matematis merupakan dua kemampuan berpikir tingkat tinggi. Berpikir kritis merupakan berpikir reflektif yang beralasan dan difokuskan pada penetapan apa yang dipercayai atau apa yang dilakukan. Sedangkan penalaran merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang terbatas atau berdasarkan aturan yang disepakati. Berpikir berbeda dengan bernalar. Berpikir lebih berproses ke menemukan hasil. Sedangkan bernalar lebih berproses ke bagaimana hasil itu diperoleh. Jika dilihat dari uraian tersebut, berpikir dan bernalar memang memiliki hubungan. Didukung hasil oleh penelitian ini yang menunjukkan adanya asosiasi antara kemampuan berpikir kritis dan penalaran matematis. Selanjutnya, berdasarkan hasil statistik inferensial diperoleh bahwa terdapat asosiasi antara kemampuan berpikir kritis dan HOM matematis. Maknanya adalah siswa yang memiliki pencapaian kemampuan berpikir kritis 144 Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang tinggi, cenderung memiliki HOM matematis yang tinggi; siswa yang memiliki pencapaian kemampuan berpikir kritis yang sedang, cenderung memiliki HOM matematis yang sedang; siswa yang memiliki pencapaian kemampuan berpikir kritis yang rendah, cenderung memiliki HOM matematis yang rendah. Diperoleh pula hasil bahwa terdapat asosiasi antara kemampuan penalaran dan HOM matematis. ketika siswa memperoleh pencapaian yang baik dalam bidang kognitif diduga akan sejalan dengan pencapaiannya dalam bidang afektif. Siswa yang kemampuan berpikir kritisnya tinggi tentu didukung oleh bagaimana HOM matematisnya. Begitu juga dengan penalaran. Kebiasaan – kebiasaan yang terdapat pada indikator HOM matematis berkembang dalam setiap tahapan pembelajaran begitu juga dengan kemampuan berpikir kritis dan penalarannya.

8. Kesulitan - Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Tes Kemampuan