Temuan Analisis Data Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan

131 Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu permasalahan yang mereka hadapi. Diduga, siswa merasa malas untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang diberikan karena selama ini siswa Kelompok bawah terbiasa untuk melakukan pekerjaan seadanya dan semampu mereka. Rasa ingin bersaingnya kurang dan merasa malu untuk bertanya pada rekannya. Tidak adanya perbedaan pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kategori kelompok atas di kelas PKTC dan PK diduga disebabkan karena siswa pada kategori kelompok atas mampu mengkonstruksi sendiri pengetahuan pada tahap pengkajian materi kecil, diskusi, maupun latihan soal-soal di kelas PKTC. Hal yang sama juga terjadi di kelas PK, dimana siswa Kelompok atas sangat kritis dalam memahami, menganalisis materi, dan menjawab soal yang diberikan. Siswa tidak malu untuk bertanya pada guru maupun rekan lainnya.

c. Temuan Analisis Data Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan

Berpikir Kritis Matematis Siswa Berdasarkan hasil analisis data kemampuan berpikir kritis matematis, diperoleh beberapa temuan sebagai berikut. Temuan yang pertama ialah kualitas pencapaian kemampuan berpikir kritis matematis siswa secara keseluruhan. Selisih antara pencapaian kelas PKTC dan PK yang cukup besar. Sedangkan selisih antara peningkatan kelas PKTC dan PK cukup kecil. Kondisi ini sangat dimungkinkan karena kondisi awal dari kelas kontrol yang lebih baik dari kelas eksperimen. Memang PKTC sangat memberikan kontribusi positif pada pencapaian kemampuan berpikir kritis. Akan tetapi karena kondisi siswa di kelas kontrol, dalam hal kuantitas siswa olimpiade dan waktu pelaksanaan postes pada pagi hari, sangat memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatannya. Temuan yang kedua mengenai pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang berdasarkan kategori KAM yakni bahwa rerata pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir kritis kelompok atas tetap lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tengah. Begitu juga dengan rerata 132 Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pencapaian dan peningkatan berpikir kritis kelompok tengah tetap lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok bawah. Berdasarkan informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa PKTC tidak berkontribusi terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Tetapi dalam hasil penelitian ini, KAM yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa di kelas PKTC. Secara deskriptif, pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa PKTC lebih baik dari siswa PK. Namun, secara signifikan tidak. PKTC hanya memberikan kontribusi positif untuk siswa kelompok tengah. Dalam PKTC, siswa kelompok bawah perlu perhatian khusus dari guru selama proses pengkajian materi kecil. Sebelumnya, guru benar-benar membiarkan masing- masing siswa untuk mengkaji materinya. Diharapkan, dengan adanya perhatian khusus, siswa Kelompok bawah merasa termotivasi dan percaya diri untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Siswa Kelompok bawah bukan berarti karena kemampuannya kurang, tetapi lebih disebabkan karena motivasi belajarnya yang kurang. PKTC menuntut siswa untuk mengkaji dan mendalami materi sendiri. Keterbatasan waktu menjadi salah satu kendala dalam penelitian ini. Siswa Kelompok bawah memerlukan waktu yang cukup lama dalam tahapan memahami dan mendalami materi. Dengan sempitnya waktu pengkajian hanya satu pertemuan di dalam kelas, selebihnya guru menghimbau masing-masing siswa untuk mengkajinya di rumah, akan sangat mengurangi antusiasme dan kepedulian siswa Kelompok bawah. Temuan lainnya, waktu belajar untuk mata pelajaran matematika untuk kelas PKTC di siang hari di jam-jam terakhir, sangat mempenagruhi semangat belajar kelas eksperimen terutama siswa Kelompok bawah.

3. Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Penalaran matematis