Ulat Kantung Metisa plana Walker.

Pengutipan ulat dapat dimulai apabila pada pemeriksaan global banyak ulat yang ditemukan 3 – 5 ekorpelepah. 2. Secara Biologi Dilakukan dengan menggunakan insektisida biologi yang siap pakai seperti: Bactospeine PO, Dipel WP, Thuricide HP yang mengandung bakteri Basillus thuringiensis dan Turnera subulata Bunga Pukul Delapan 3. Secara Kimiawi Dengan cara fogging pengasapan yang menggunakan alat berupa fulsfog, yang biasanya menggunakan campuran insektisida Decis 25 EC dan solar dengan dosis 2000 cc insektisidan dan 3000 cc solar untuk fulsfog K 10 Bio dengan kapasitas tangki 5000 cc.

3. Ulat Kantung Metisa plana Walker.

Siklus Hidup Telur diletakkan dibawah permukaan daun secara berkelompok sekitar 100- 300 butir. Telur berwarna kecoklatan dimana stadia telur berkisar 18 hari. Panjang ulat mencapai 12 mm, dimana ulat hidup dalam kantung yang panjang nya 16 – 17 mm. Ulat berwarna kecoklatan dengan stadia ulat berkisar 50 hari yang terdiri dari 4 – 5 instar. Pada masa kepompong kantung ini menggatung di permukaan bawah helaian daun dengan benang penggantungnya berbentuk kait. Stadia kepompong berkisar 25 hari. Kupu – kupu betina berbentuk seperti ulat, sedangkan kupu – kupu jantan memiliki sayap dengan rentangan sayap 17 – 20 mm, berantena panjang dan Universitas Sumatera Utara berbulu. Sayap berwarna coklat kehitaman. Siklus hidup hama ini sekitar 3 bulan. Tingkat populasi kritis adalah 5 ekorpelepah. Gambar 6. Ulat Kantung Metisa plana Walker. Sumber : Foto Langsung 2011 Gejala Serangan Bagian tanaman yang diserang ulat ini adalah daun, terutama pada tanaman dewasa. Daun yang diserang ulat kantung Metisa plana dapat menjadi kering seperti terbakar karena ulat pada saat memakan daun mengeluarkan cairan yang bersifat racun. Gambar 7. Gejala Serangan Metisa plana Walker. Sumber : Foto Langsung 2011 Pengendalian 1. Secara Fisik Pengutipan ulat atau handpicking yang dilakukan pada tanaman muda umur 1 – 3 tahun, apabila luas areal yang mengalami serangan mencapai 25 ha. Universitas Sumatera Utara Pengutipan ulat dapat dimulai apabila pada pemeriksaan global banyak ulat yang ditemukan 3 – 5 ekorpelepah. 2. Secara Biologi Dilakukan dengan menggunakan insektisida biologi yang siap pakai seperti: Bactospeine PO, Dipel WP, Thuricide HP yang mengandung bakteri Basillus thuringiensis. 3. Secara Kimiawi Dengan menggunakan insektisida anjuran yang dapat dilakukan dengan cara infus akar, yang biasanya menggunakan insektisida sistemik dalam bentuk cairan seperti senyawa Monokrotofos Azodrin 15 WSCNufacron 20 SCW dan infus batang dengan menggunakan jenis insektisida Decis 2,5 EC, Matador 2,5 EC.

4. Ulat Kantung Mahasena corbetti Tams.