Ulat Api Thosea asigna van Eecke.

 Menanam Koro Benguk Mucuna sp.  Pemberantasan Pengendalian secara manual dan kimia a. Cara Manual Mengeluarkan dan mengumpulkan kumbang. Tindakan pengendalian ini harus dilakukan sedini mungkin. Oryctes dikeluarkan dengan menggunakan kawat yang berbentuk panah. b. Cara Kimiawi Mempergunakan insektisida seperti marshall, diazinon, dengan mempergunakan dosis satu sendok makan. Insektisida tersebut dituangkan ke atas pupus daun kelapa sawit.

2. Ulat Api Thosea asigna van Eecke.

Siklus Hidup Telur berwarna kekuningan diletakkan berderet 3 – 4 baris pada daun sebanyak ± 40 butir setiap bertelur. Masa penetasan telur 6 – 8 hari. Stadia ulat berlangsung 50 hari yang terdiri dari 8 – 9 instar. Ulat hidup berkelompok di permukaan daun atau di sekitar tempat penetasan telur. Panjang ulat dewasa 25 – 35mm. Ulat dewasa akan menjatuhkan diri ke tengah untuk memulai untuk masa berkepompong. Kepompong berbentuk oval berwarna hitam kecoklatan dengan diameter 15 – 20mm. Masa kepompong ± 40 hari. Kupu – kupu berwarna coklat dengan garis – garis pada sayap depan. Rentangan sayap depan 20 – 30mm. Siklus hidup hama ini lebih dari 3 bulan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Larva dan imago Thosea asigna van Eecke Sumber : http:www.mothsofborneo.com Diakses tanggal 16 Juli 2011 Gejala Serangan Hama ini menyerang daun kelapa sawit terutama daun nomor 9 – 25 yaitu daun yang memang dalam keadaan aktif dan merupakan hama yang utama di Sumatera Utara. Hama yang menyerang pada stadia ulat dimana ulat ini sangat rakus, mampu mengkonsumsi dau 300 - 500 cm 2 ekor ulat. Tingkat populasi 5 - 10 ulatpelepah merupakan populasi kritis TBM = 5, TM = 10 Gambar 5. Gejala Serangan Thosea asigna van Eecke Sumber : Foto Langsung 2011 Pengendalian 1. Secara Fisik Pengutipan ulat atau handpicking yang dilakukan pada tanaman muda umur 1 – 3 tahun, apabila luas areal yang mengalami serangan mencapai 25 ha. Universitas Sumatera Utara Pengutipan ulat dapat dimulai apabila pada pemeriksaan global banyak ulat yang ditemukan 3 – 5 ekorpelepah. 2. Secara Biologi Dilakukan dengan menggunakan insektisida biologi yang siap pakai seperti: Bactospeine PO, Dipel WP, Thuricide HP yang mengandung bakteri Basillus thuringiensis dan Turnera subulata Bunga Pukul Delapan 3. Secara Kimiawi Dengan cara fogging pengasapan yang menggunakan alat berupa fulsfog, yang biasanya menggunakan campuran insektisida Decis 25 EC dan solar dengan dosis 2000 cc insektisidan dan 3000 cc solar untuk fulsfog K 10 Bio dengan kapasitas tangki 5000 cc.

3. Ulat Kantung Metisa plana Walker.