13 liur melalui alat tusuknya proboscis agar darah yang diisap tidak membeku.
Bersama air liur inilah virus Dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain Soegijanto, 2012.
2.1.6 Diagnosa
Menurut WHO 1997 diagnosa penyakit DBD ditegakkan berdasarkan adanya dua kriteria klinis atau lebih, ditambah dengan adanya minimal satu
kriteria laboratoris. Kriteria klinis:
a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus
selama 2-7, yang dapat mencapai 40°C. Demam sering disertai gejala tidak spesifik, seperti tidak nafsu makan anoreksia, lemah badan, nyeri sendi dan
tulang, serta rasa sakit di daerah belakang bola mata dan wajah yang kemerah- merahan.
b. Manifestasi perdarahan seperti mimisan epitaksis, perdarahan gusi,
perdarahan pada kulit tes rumpeleede +, ptekiae dan ekimosis, serta buang air besar berdarah berwarna merah kehitaman melena.
c. Adanya pembesaran organ hati hepatomegali.
d. Kegagalan sirkulasi darah, yang ditandai dengan denyit nadi yang teraba lemah
dan cepat, ujung-ujung jari terasa dingin serta dapat disertai penurunan kesadaran dan renjatan syok yang dapat menyebabkan kematian.
Kriteria laboratoris: a.
Penurunan jumlah trombosit Trombositopenia 100.000mm3, biasanya ditemukan antara hari ke 3 - 7 sakit.
b. Peningkatan kadar hematokrit 20 dari nilai normal.
Universitas Sumatera Utara
14
2.1.7 Klasifikasi
Menurut WHO 2009 derajat penyakit DBD berbeda-beda menurut tingkat keparahannya yaitu:
a. Derajat I ringan, demam mendadak 2-7 hari disertai gejala klinis lain, dengan
manifestasi perdarahan dengan uji turniquet positif. b.
Derajat II sedang, gejala yang timbul pada DBD derajat 1, ditambah perdarahan spontan, biasanya dalam bentuk perdarahan di bawah kulit dan atau
perdarahan lainnya. c. Derajat III berat, penderita dengan gejala kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat
dan lemah, tekanan nadi menyempit 20 mmHg atau hipotensi yang ditandai dengan kulit dingin, lembab dan penderita menjadi gelisah.
d. Derajat IV berat, penderita syok berat dengan tekanan darah yang tak dapat diukur dan nadi yang tak dapat diraba.
2.1.8 Penatalaksanaan