Perencanaan Dalam menyusun perencanaan dibutuhkan data-data:

3. Bendahara Pencatatan pemasukan dan pengeluaran serta pelaporan keuangan posyandu 4. Kader Kader posyandu lanjut usia adalah kader yang bertugas di posyandu lanjut usia dengan kegiatan rutin setiap bulannya membantu tenaga kesehatan saat pemeriksaan kesehatan pasien lanjut usia.

2.4.7 Mekanisme Kerja

Untuk memberikan pelayanan kesehatan dan sosial yang prima terhadap lanjut usia di kelompoknya, dibutuhkan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang benar dan tepat waktu serta pengendalian yang akurat.

2.4.7.1 Perencanaan Dalam menyusun perencanaan dibutuhkan data-data:

1 Jumlah penduduk dan KK di wilayah cakupan 2 Kondisi sosial ekonomi penduduk di wilayah cakupan 3 Jumlah lanjut usia keseluruhan per kelompok umur 4 Kondisi kesehatan lanjut usia di wilayah cakupan 5 Jumlah lanjut usia yang mandiri 6 Jumlah lanjut usia yang cacat 7 Jumlah lanjut usia terlantar, rawan terlantar dan tidak terlantar 8 Jumlah lanjut usia yang produktif 9 Jumlah lanjut usia yang mengalami tindakan penelantaran, pelecehan, pengucilan dan kekerasan Data tersebut diatas dapat diperoleh dari KelurahanDesa atau melalui PKK dengan kegiatan Dasawisma dimana satu kader membina 10 keluarga. Untuk sosial ekonomi, mandiri dan cacat serta produktif harus dibuat kriteria yang jelas. Untuk hal tersebut perlu menggunakan alat bantu kuesioner lampiran rencana yang harus disusun adalah: a. Frekuensi kegiatan posyandu lanjut usia Frekuensi kegiatan posyandu tergantung dari banyaknya jenis kegiatan yang dilakukan posyandu tersebut. Untuk pencapaian lanjut usia sejahtera dibutuhkan kegiatan sebagai berikut: a Olahragasenam minimal 1 minggu sekali b Pengajian 1 minggu sekali c Pengukuran IMT dan pemeriksaan kesehatan setiap bulan d Pemberantasan buta aksara tergantung kondisi peserta, pengajar, waktu dan tempat e Konseling dan penyuluhan kesehatan dan gizi serta masalah sosial, karya atau usaha ekonomi produktif dan pendidikan f Peningkatan pendapatan g Dan lain-lain sesuai kesepakatan Setelah memperhatikan banyaknya kegiatan maka penyelenggaraan posyandu dimusyawarahkan dengan warga atau anggota, sehingga menghasilkan kesepakatan bersama. b. Jenis kegiatan Posyandu Pada dasarnya jenis kegiatan posyandu lanjut usia tidak berbeda dengan kegiatan posyandu balita atau kegiatan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat lain di masyarakat. Namun posyandu lanjut usia kegiatannya tidak hanya mencakup upaya kesehatan saja tetapi juga meliputi upaya sosial dan karya serta pendidikan. Hal tersebut disebabkan karena permasalahan yang dihadapi lanjut usia bersifat kompleks, tidak hanya masalah kesehatan namun juga masalah sosial, ekonomi dan pendidikan yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya. Adapun jenis kegiatannya yaitu: 1 Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari, meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan seperti makan, minum, mandi, berjalan, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar dan kecil dan sebagainya. 2 Pemeriksaan status mental. 3 Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan hasilnya dicatat pada grafik Indeks Massa Tubuh IMT. 4 Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta perhitungan denyut nadi selama satu menit. 5 Pemeriksaan hemoglobin dengan menggunakan Talquist, Sahli atau Cuprisulfat. 6 Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula diabetes mellitus. 7 Pemeriksaan adanya zat putih telur protein dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal. 8 Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan diatas. 9 Penyuluhan kesehatan. 10 Pemberian Makanan Tambahan PMT dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut usia. 11 Kegiatan olahraga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran. 12 Program kunjungan lanjut usia ini minimal dapat dilakukan 1 satu bulan sekali atau sesuai dengan program pelayanan kesehatan setempat. c. Tenaga pelaksana Tenaga pelaksana pada dasarnya adalah semua pengurus posyandu yang saling membantu, namun harus ada penanggung jawab masing-masing seusai bidangnya. Para lanjut usia yang lebih muda dan lebih sehat dapat diberdayakan membantu kegiatan ini sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan mengajak mereka ikut membantu penyelenggaraan posyandu akan memberikan banyak manfaat antara lain: 1. Para lanjut usia akan merasa posyandu milik mereka 2. Para lanjut usia merasa dihargai atau dihormati 3. Membuat lanjut usia tersebut tetap aktif dan akan meningkatkan kesehatan dan mencegah kepikunan 4. Meningkatnya rasa persaudaraan, terbangunnya ikatan emosi yang positif antar generasi dan akan membuat lanjut usia rajin datang 5. Pekerjaan menjadi ringan, efisien dan efektif, cepat selesai, sehingga akhirnya tersedia waktu luang yang dapat digunakan untuk kegiatan lainnya d. Biaya kegiatan posyandu Perencanaan biaya kegiatan posyandu harus di hitung dengan seksama agar kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Yang harus di hitung adalah biaya sebagai berikut: 1 Alat tulis kantor pulpen, pensil, kertas 2 Makanan PMT 3 Transport narasumber dan pelatih senam 4 Obat diluar bantuan puskesmas 5 Pemeriksaan Laboratorium diluar bantuan puskesmas 6 Dokumentasi 7 Biaya tak terduga

2.4.7.2 Pelaksanaan