tidak cukup mendapat makanan jenis zat pangan manapun, baik protein maupun zat pemberi tenaga.
Gejala umum marasmus adalah antara lain : Kurus kering
Tampak hanya tulang dan kulit Otot dan lemak bawah kulit atropi mengecil
Wajah seperti orang tua Berkerutkeriput
Diare umum terjadi
Masalah penyebab terjadinya marasmus : Masalah sosial
Kemiskinan Infeksi
Mikroorganisme pathogen penyebab diare Kecepatan pertumbuhan melambat
2.2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Gizi Buruk Pada Anak Balita
Ada beberapa faktor terjadinya gizi buruk pada anak balita, yaitu : anak tidak cukup mendapat makanan bergizi seimbang, anak tidak cukup mendapat asuhan gizi
yang memadai, anak menderita penyakit infeksi. Penanggulangan masalah gizi buruk perlu dilakukan secara terpadu, melalui upaya-upaya peningkatan pengadaan pangan,
penganekaragaman makanan produksi dan konsumsi pangan, peningkatan status
Universitas Sumatera Utara
sosial ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat. Gizi buruk yang ditandai dengan tanda-tanda klinis disebut marasmus dan kwashiorkor.
Faktor yang mempengaruhi memburuknya keadaan gizi, yaitu pelayanan kesehatan yang tidak memadai, penyakit infeksi, pola asuh, konsumsi makanan yang kurang
yang pada akhirnya dapat berdampak pada kematian.
Sumber
: Adisasmito 2007.
Penyebab langsung terjadinya gizi buruk pada anak balita adalah makanan anak yang tidak bergizi dan penyakit infeksi. Dan yang merupakan penyebab tidak
langsung terjadinya gizi buruk pada anak balita adalah ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.
Ketahanan pangan dikeluarga adalah kemampuan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup,
baik jumlah maupun gizinya. Standar hidup layak dihitung dari pendapatan per kapita tingkat ekonomi. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga dan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
untuk menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat bertumbuh dan berkembang dengan sebaik-baiknya secara fisik, mental, dan sosial.
Pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang
membutuhkan. Ketiga faktor penyebabab tidak langsung tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan keluarga. Semakin tinggi
pendidikan, pengetahuan, dann keterampilan, terdapat kemungkinan semakin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, semakin baik pola pengasuhan anak, dan semakin
banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Adisasmito, 2007.
Gizi buruk secara langsung maupun tidak langsung dapat menurunkan tingkat kecerdasan anak. Terlambatnya masa pertumbuhan dan perkembangan anak serta
menurunnya produktivitas, gizi buruk secara langsung disebabkan oleh kurangnya asupan makanan dan penyakit infeksi. Namun, secara tidak langsung, disebabkan
oleh ketersediaan pangan, sanitasi pelayanan kesehatan, pola asuhan kemampuan daya beli, pendidikan dan pengetahuan orang tua. Anak balita yang terkena gizi buruk
akan memiliki perkembangan tubuh yang lebih buruk jika dibandingkan dengan anak yang gizinya cukup baik dalam usia yang sekarang maupun dalam perkembangan
usia kanak-kanak di kemudian hari. Akibat gizi buruk bagi perkembangan anak bergantung hingga taraf tertentu keparahan dan durasi definisi serta tahap
perkembangan anak. Ada tahap-tahap sensitif yang bervariasi menurut definisi nutrien tertentu, kendati defisiensi gizi dapat membawa akibat di sepanjang
kehidupan Michael, dkk. 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita